Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Sebuah Komitmen
1
Suka
1,904
Dibaca

“Apa maksudmu Rai, mengapa selalu ngga ada waktu menemaniku?” cecar Ayla pada Raihan.

“Maaf La, aku ngga bisa. Lagian mendadak sih kamunya. Sore aku ada jadwal,” jawab Raihan.

“Jadwal apa, bukankah hari ini jadwal kuliahmu pagi?” tukas Ayla.

“Ohho mungkin yang kamu maksud jadwal, menemani Tara begitu? Kamu pacaran dengan Tara, yang dandanannya menor hobi koleksi pacar itu?” Lama-kelamaan telinga Raihan gatal juga dengar celotehan ini. Ayla ditatapnya de...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Gold
Inestable
Mizan Publishing
Novel
Bronze
BACKLIGHT
Via S Kim
Novel
Bronze
Mahkota Untuk Raihan
Ratnasari
Cerpen
Bronze
Sebuah Komitmen
Munkhayati
Novel
Marry Me
Butiran Rinso
Novel
Isyarat Janji
Sajak Rigel
Novel
Risalah Hati
Poetry D. Maria
Novel
Introvert Hangover
reny hardianti
Novel
zwischen
Gurlzend
Novel
Bronze
Penantian Dua Tahun
Nita Tesalonika
Novel
My Name is Haru
Kingkin Prasetijo
Novel
Gerimis Daun-Daun
Rafael Yanuar
Novel
Bertanya
sosmed
Skrip Film
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Aghnia
Novel
Bronze
A Letter From Kedah
Syarif Husni
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Sebuah Komitmen
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh (Tamat)
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Secarik Kertas dengan Selarik Kalimat
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Rencana Lain
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Salahkah Rinduku
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-6
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-4
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-3
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-7
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-5
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Mendung Masih Bergelayut
Munkhayati