Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Aku masih bisa mendengar suara itu. Bunyi tubuh yang jatuh dari lantai 5. Dentumannya tidak keras, tetapi cukup jelas. Setelahnya, hening sesaat. Beberapa detik kemudian—mungkin satu, mungkin seribu—ada yang memekik. Langkah-langkah berlarian, teriakan tanpa bentuk melambung ke udara.
Aku berdiri di jendela. Melihatnya.
Tubuh itu tak bergerak. Matanya terbuka, menatap kosong ke angkasa. Darah bersimbah mengalasi kepala hingga kakinya.
Nara. Adikku. Jauh dari yang kuduga,
Waktu seperti tersedak. Aku melesat menuruni tangga. Rasanya, aku tak percaya Nara memilih menutup lembaran ceritanya.
Aku tidak menangis. Tidak juga berteriak. Aku hanya berdiri. Duniaku kehilangan warna, suara, dan arah.
Tidak.
Hari itu segalanya begitu gelap, kosong, dan muram. Aku berharap hanya mimpi, tetapi rumah benar-benar telah kehilangan isi. Sepi. Sunyi.
Satu-satunya...