Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Satu Halaman, Sejuta Pengalaman
Buku hariannya sudah lusuh, sampulnya mengelupas, dan halaman-halamannya mulai menguning. Tapi, di dalamnya tersimpan harta karun yang tak ternilai: sejuta pengalaman yang diukir dalam tinta hitam.
Setiap coretan adalah sebuah petualangan. Ada tawa riang saat berhasil memecahkan soal matematika yang rumit, ada air mata haru saat meraih juara lomba, ada kecemasan saat menghadapi ulangan umum, hingga kegembiraan saat merayakan ulang tahun bersama teman-teman.
Halaman pertama buku hariannya dibuka. Tulisan tangannya yang masih kekanak-kanakan menceritakan tentang hari pertamanya masuk sekolah. Ia menggambarkan betapa besar dan menakutkan sekolah itu, betapa banyak wajah asing yang dilihatnya, dan betapa ia merindukan rumah.
Halaman demi halaman, ia mencatat perkembangan dirinya. Dari seorang anak kecil yang penakut, ia tumbuh menjadi remaja yang percaya diri. Dari seorang siswa yang pasif, ia menjadi siswa yang aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Setiap pengalaman, sekecil apapun, ia abadikan dalam buku hariannya.
Ada satu halaman yang paling membuatnya tersenyum. Halaman itu menceritakan tentang hari di mana ia berhasil menyampaikan presentasi di depan kelas. Mulanya, ia sangat gugup hingga telapak tangannya berkeringat. Namun, dengan dukungan teman-temannya, ia berhasil mengatasi rasa takutnya dan menyampaikan presentasinya dengan lancar.
Selain pengalaman pribadi, buku hariannya juga menjadi tempatnya untuk menuangkan segala perasaan dan pikirannya. Saat merasa sedih, ia menuliskan puisi yang menyayat hati. Saat merasa senang, ia menuangkannya dalam bentuk cerita pendek. Saat merasa bingung, ia menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik pikirannya.
Buku hariannya bukan hanya sekadar catatan harian, tetapi juga sahabat sejati yang selalu ada untuknya. Di saat ia merasa kesepian atau tertekan, ia selalu bisa mengandalkan buku hariannya untuk mencurahkan isi hatinya.
Suatu hari, saat sedang membersihkan kamar, ia menemukan buku harian lamanya yang sudah bertahun-tahun tidak ia sentuh. Dengan hati-hati, ia membuka halaman demi halaman. Setiap kata yang ia baca membawanya kembali ke masa lalu, mengingatkannya pada semua kenangan indah yang pernah ia alami.
Ia menyadari bahwa buku hariannya adalah harta karun yang tak ternilai harganya. Di dalamnya tersimpan sejuta pengalaman yang telah membentuk dirinya menjadi pribadi seperti sekarang. Ia berjanji akan terus menulis buku hariannya, agar kelak di masa depan, ia bisa kembali mengenang semua peristiwa penting dalam hidupnya.