Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Di sebuah gunung terletak danau yang indah. Danau itu sangat berkilau bak permata. Tempat itu bernama gunung Luceo, tempat Dimana gadis berambut hitam panjang tinggal yang bernama Lunette. Lunette sendiri tinggal disana saat umurnya 10 tahun hingga sekarang dia berumur 18 tahun. Gunung ini bernama Luceo karena diceritakan bahwa ada seorang laki laki memiliki pantulan cahaya di seluruh tubuhnya yang lenyap karena suatu hal yang masih menjadi misteri.
Seperti biasanya pagi ini, aku bangun untuk segera ke ladang yang terletak di balik gunung untuk memeriksa kebun yang kutanamin bahan pokok makanan. Aku pergi dengan keranjang yang ku pegang di tangan kanan dan pisau kecil di tangan kiri. Seiring aku berjalan aku melihat burung dan kupu kupu yang beterbangan kesana kemari mengikuti ku. Aku memang terbiasa diikuti oleh mereka, mungkin karena aku sangat berkilau di pagi dan malam hari sehingga sering diikuti oleh hewan itu. Tentu, hal itu membuat ku senang karena aku tidak sendiri disini di gunung yang sepi. Aku dulu nya adalah putri dari suatu kerajaan Fortisluster yang diambil dari bahasa latin yaitu "cahaya yang kuat". Tetapi, aku dibuang kesini karena aku bukan anak yang dianggap. Karena kaisar tahu bahwa gunung ini angker jadi kaisar pun membuang aku ke sini. Memang awalnya sulit bagiku untuk adaptasi dengan lingkungan sekitar . Tetapi, karena aku hidup sendiri tentu itu harus membuatku tetap tegar dan memilih melanjutkan hidupku. Misteri di gunung ini tentu membuat ku takut. Tetapi, perlahan ketakutan ku menghilnag karena tidak melihat hal yang tidak tidak kecuali pada suatu malam. Malam yang bisanya tenang dan sayup berubah menjadi mencengkam karena bulan tidak biasanya berubah menjadi setengah biru dan setengah merah. Entah kenapa hal itu bisa terjadi. Ini tidak biasanya terjadi disini.
Salah satu burung datang kepada Lunette, lalu bicara " Lunette, apakah kau tahu aku bahwa pria yang menghilang di gunung ini muncul".
" Tak mungkin bukankah selama ini itu tidak pernah terjadi". Kata Lunette yang terkejut.
" Mungkin saja karena fenomena hari ini terjadi sekali selama 1.000 tahun". Kata burung itu pada Lunette.
"Hah? Kenapa dengan fenomena ini? Apakah ada peristiwa penting yah?" Kata Lunette yang penuh pertanyaan di benak nya.
" Ada salah satu cerita dari nenek moyang ku yang turun temurun ke diriku, memang sebelum nya terdapat cerita bahwa lelaki yang menghilang itu dikutuk oleh seorang penyihir karena cinta kepada pangeran yang memiliki tubuh yang dipenuhi oleh Cahya yang berkilau sehingga tidak ingin seseorang memilikinya. Pangeran tidak akan muncul pada bulan biasa. Pangeran hanya bisa terlihat pada bulan berwarna setengah merah dan biru. Pangeran itu sebenarnya tidak benar - benar menghilang. Pangeran hanya tidak terlihat. " Kata burung yang menjelaskan kepada Lunette.
" Hah? Berati dia melihat tahu dong apa aja yang terjadi digunung ini." Kata Lunette yang terkaget kaget.
" Tidak juga biasa pangeran akan duduk di danau untuk melihat bulan". Kata burung.
" Tetapi aku selalu duduk di atas batu untuk memandangi bulan yang indah. Bagaimana jika dia lihat diriku? Kata Lunette panik.
"Tentu, ia pasti melihat mu tapi ia tidak dapat menyentuh mu. Kan dia invisible jadi dia tak akan bisa menyebabkan mu. Kamu tenang saja ". Kata burung menenangkan Lunette.
" Syukurlah, tetapi aku penasaran dengan wujud pangeran yang membuat penyihir itu jatuh cinta". Kata Lunette penasaran.
" Jika kau mau menemuinya aku akan dengan senang hati mengantar mu kesana." Kata burung menawarkan diri untuk meengantar Lunette.
" Kan dia sudah hidup selama 1.000 tahun apakah dia akan menajdi kakek - kakek?" Kata Lunette yang membuat burung itu tertawa.
"Tidak, Lunette. Pangeran akan bertambah umur jika bulan berwarna setengah biru dan merah". Kata burung.
" Baiklah ayok pergi ke danau". Kata Lunette yang mau menghampiri burung yang sudah pergi duluan.
" Ayok, ayok, cepat Lunette". Kata burung yang terbang tinggi.
" Tunggu, aku tidak bisa mengejarmu." Kata Lunette mengejar burung.
Setelah sampai Lunette pun terpaku melihat pangeran yang yang bersinar bagai bulan yang tersinar. Mungkin ini akibat sinar bulan sehingga membuatnya bersinar bagai cahaya.
" Pangeran, apakah kau yang ada di cerita dibalik seramnya gunung ini". Kata Lunette kepada pangeran.
" Benar, putri. Kenapa kau datang kepadaku. Apakah aku menakuti mu?" Tanya pangeran kepada Lunette.
" Tidak, pangeran aku hanya penasaran terhadap mu" .kata Lunette kepada pangeran
" Penasaran, yahh? Aku adalah pangeran Lunar yang dikutuk oleh penyihir sayolainer." Kata pangeran menjelaskan kepada Lunette.
" Aku putri lunette, dalam kenal." Kata lunette mengenalkan diri.
" Aku tahu tentang mu karena sering kesini untuk curhat". Kata pangeran kepada Lunette.
" Ah... Sudah pangeran jangan bongkar sisanya" kata lunette menghalangi pangeran Lunar untuk melanjutkan.
" Hahaha, baiklah tidak akan ku lanjut. Jika sudah selesai kamu boleh pergi putri". Kata pangeran yang takut lunette tidak betah.
" Hah? Kenapa aku harus pergi?". Tanya lunette sambil menghampiri pangeran.
" Tidakkah kau takut padaku?" Kata pangeran bertanya pada Lunette yang kini sudah duduk disamping nya.
" Tidak, karena aku suka padamu pandang pertama". Kata Lunette kepada pangeran .
"Apakah hal yang membuatmu menyukaiku. Aku bahkan tidak seperti dirimu yang terus bertambah umur setiap tahunnya. Aku akan menghilang jika bulan tidak berwarna setengah biru dan merah. Jelaskan padaku putri lunette". Kata pangeran Lunar kepada Lunette.
" Kau memang tidak seperti aku. Tetapi, kamu mempunyai kisah hidup yang sama denganku bahkan kau lebih tegar dari aku. Aku tidak akan bisa seperti dirimu pangeran. Setidaknya aku ingin punya pasangan yang seperti dirimu. Bahkan aku tahu kau memperhatikan secara diam - diam". Kata Lunette menjelaskan pada pangeran yang membuat terkejut.
" Bagaimana kamu tahu bahkan, aku tidak pernah mengatakan apapun padamu." Kata pangeran Lunar yang terkejut.
" Aku bisa melihat mu dibayangan di danau". Kata lunette kepada pangeran Lunar.
" Ah... Seperti kau sudah tahu yahh... Memang aku menyukaimu. Jadi apakah kamu mau hidup denganku?" Kata pangeran Lunar kepada Lunette.
" Tentu pangeran". Kata lunette kepada pangeran Lunar.
Pagi yang datang secara cepat membuat pangeran takut akan menghilang lagi. Tetapi, ajaibnya pangeran sama sekali tidak menghilang. Hal itu membuat pangeran dan lunette senang. Mereka memiliki putri kecil yang sangat imut dan lucu sehingga membuat Mereka senang. Anak itu bernama Lunarte. Mereka hidup bahagia nya selamanya. Damai tanpa ganggu hingga tua.