Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda
1
Suka
8,038
Dibaca

Hallo sahabat semua ini karya terbaru saya dengan harga terjangkau yang akan membuat anda membaca sampai jam jam jadi anda boleh membeli karya ini Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Cerita ini menggambarkan perjalanan emosional dan fisik seorang samurai yang mencari cinta dan kedamaian, melampaui batas-batas budaya, tradisi, dan tempat. Dengan latar belakang Indonesia, cerita ini memadukan elemen sejarah, romansa, dan petualangan yang menarik untuk dibaca.

Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda

Karya Mochammad Ikhsan Maulana

Hy Kepergian Kazuki

Kazuki menatap bulan purnama yang menggantung di langit Jepang, cahayanya memantulkan bayangan samar pada pedang yang ia pegang. Kazuki adalah samurai yang terlatih dengan sempurna, seorang prajurit yang telah melalui banyak pertempuran. Namun, malam itu, jiwanya terasa hampa. Kekasihnya, Yuki, yang telah lama menjadi pusat hidupnya, meninggal akibat perang antar klan yang tak pernah berakhir. Setelah bertahun-tahun bertempur, kehancuran itu membuatnya merasa kehilangan.

Kazuki memutuskan untuk pergi meninggalkan Jepang, meninggalkan bayangan masa lalunya. "Aku akan mencari kedamaian dan cinta," bisiknya, sebelum memutuskan untuk berlayar ke tanah jauh yang disebut "Negara Garuda," tempat yang dikatakan penuh kedamaian dan harmoni.

Keesokan harinya, Kazuki berpamitan dengan keluarganya, meninggalkan desa kecil di Jepang, dan naik ke kapal yang menuju selatan. Ia membawa pedangnya, beberapa pakaian, dan secarik surat dari pedagang yang pernah berteman dengan ayahnya, yang tinggal di Batavia, wilayah Hindia Belanda (Indonesia saat itu). Perjalanan panjang yang tidak menentu di laut terbentang di hadapannya, tetapi Kazuki yakin ini adalah satu-satunya cara untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Hy Kedatangan di Negeri Garuda

Setelah berminggu-minggu berlayar, Kazuki tiba di Batavia. Udara lembab dan aroma rempah-rempah menyambutnya saat kapal bersandar di pelabuhan. Kota itu hidup, penuh dengan berbagai macam orang dari berbagai budaya. Kazuki terpesona dengan perbedaan yang ia lihat di sekitarnya—pedagang Arab, Cina, Eropa, dan pribumi yang bekerja di pasar-pasar ramai.

Pedagang Jepang yang mengundangnya, seorang pria bernama Kenji, menyambut Kazuki dengan ramah. “Kau datang jauh-jauh dari Jepang hanya untuk mencari kedamaian?” tanya Kenji sambil menatap Kazuki.

“Aku mencari lebih dari kedamaian, aku mencari cinta,” jawab Kazuki, suaranya penuh tekad.

Kenji tersenyum simpul. “Jika kau mencari cinta, mungkin desa kecil di pedalaman Pulau Jawa adalah tempat yang tepat. Di sana, orang-orang hidup dalam harmoni dengan alam. Mereka jauh dari kekerasan dan perang. Cinta, di sana, tumbuh dengan cara yang berbeda.”

Kazuki memutuskan untuk tinggal sebentar di Batavia, untuk mempelajari bahasa dan budaya lokal. Setiap hari, ia berjalan-jalan di sekitar kota, mengamati kehidupan orang-orang di sana. Ia juga mulai berlatih silat, seni bela diri lokal, yang diajarkan oleh seorang pendekar tua yang dikenal sebagai Pak Harun. Meskipun berbeda dari teknik samurai, Kazuki merasa seni bela diri ini mengajarkan keseimbangan dan kedamaian.

Namun, Kazuki tahu bahwa ia tidak bisa tinggal di kota selamanya. Hatinya terus memanggilnya ke pedesaan, ke tempat di mana cinta yang ia cari mungkin menantinya.

Hy Pertemuan dengan Sari

Setelah berbulan-bulan tinggal di Batavia, Kazuki akhirnya melakukan perjalanan ke desa kecil di pedalaman Jawa. Desa itu tersembunyi di antara bukit-bukit hijau dan sawah yang terbentang luas. Kazuki terpesona oleh keindahan alam yang begitu berbeda dari Jepang. Di desa inilah ia bertemu dengan Sari, seorang gadis desa yang sederhana namun penuh pesona.

Sari adalah putri seorang kepala desa. Dia memiliki senyum yang tulus dan suara lembut yang membuat Kazuki merasa nyaman. Hari pertama mereka bertemu, Sari sedang menari di tengah ladang dengan anak-anak desa, memperagakan tarian tradisional Jawa yang bercerita tentang cinta dan alam. Kazuki yang sedang mengamati dari kejauhan, tak bisa mengalihkan pandangannya dari Sari.

“Siapa gadis itu?” tanya Kazuki kepada seorang pria tua yang sedang duduk di pinggir jalan.

“Itu Sari, bunga desa ka...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
PERPANJANG KONTRAK
Lisnawati
Novel
Bronze
Bunga Matahari, Anggrek, dan Semanggi
Glorizna Riza
Novel
LUKA ITU, BERNAMA KIRI
Rafiahs
Cerpen
Bronze
Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
Hujan, Embun, dan Samudra
zee astri
Novel
A STAR IN MY LIFE
Destiara Kim
Novel
Gold
Melbourne
Gagas Media
Novel
Bronze
Simfoni Ruang Kosong
Rahma Roshadi
Cerpen
Bronze
ada cinta luar biasa yang engkau terima tanpa harus bersusah payah mencarinya
Ron Nee Soo
Novel
Gold
Listen to My Heartbeat
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
A Born Beauty
Yohana Ekky Tan
Flash
Cerita 14 Mei 2013
lidia afrianti
Novel
Bronze
Breakeven (Titik Impas)
yiyin andriana
Novel
Bronze
Cerita Tentang Kita
Sem Irviady Surya
Novel
Suatu Hari di Musim Gugur
Ellara Rosethorne
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Laptopku, Teman Kerjaku
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Kenangan di Dunia Anime
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Perjuangan Menuju Sukses
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Perasaanku Kepadanya: Antara Kagum atau Suka?
Mochammad Ikhsan Maulana
Skrip Film
Semester 5 yang penuh warna
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Cinta di Balik Papan Tulis
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Ruang Tanpa Suara
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Gadis Berbaju Hitam Membuatku Terpanah
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Aku Suka Dia
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Sebelum Aku Jadi Orang Tua,Aku Harus Memaafkan Masa Kecilku
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
Aku Menyerah__Ketika Kuliahku Dianggap Tidak Serius
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
lahirnya mentari di langit biru
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Hari Sabtu Ceria
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Perburuan Cabe di Negeri Pedas
Mochammad Ikhsan Maulana