Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda
0
Suka
1,384
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hallo sahabat semua ini karya terbaru saya dengan harga terjangkau yang akan membuat anda membaca sampai jam jam jadi anda boleh membeli karya ini Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Cerita ini menggambarkan perjalanan emosional dan fisik seorang samurai yang mencari cinta dan kedamaian, melampaui batas-batas budaya, tradisi, dan tempat. Dengan latar belakang Indonesia, cerita ini memadukan elemen sejarah, romansa, dan petualangan yang menarik untuk dibaca.

Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda

Karya Mochammad Ikhsan Maulana

Hy Kepergian Kazuki

Kazuki menatap bulan purnama yang menggantung di langit Jepang, cahayanya memantulkan bayangan samar pada pedang yang ia pegang. Kazuki adalah samurai yang terlatih dengan sempurna, seorang prajurit yang telah melalui banyak pertempuran. Namun, malam itu, jiwanya terasa hampa. Kekasihnya, Yuki, yang telah lama menjadi pusat hidupnya, meninggal akibat perang antar klan yang tak pernah berakhir. Setelah bertahun-tahun bertempur, kehancuran itu membuatnya merasa kehilangan.

Kazuki memutuskan untuk pergi meninggalkan Jepang, meninggalkan bayangan masa lalunya. "Aku akan mencari kedamaian dan cinta," bisiknya, sebelum memutuskan untuk berlayar ke tanah jauh yang disebut "Negara Garuda," tempat yang dikatakan penuh kedamaian dan harmoni.

Keesokan harinya, Kazuki berpamitan dengan keluarganya, meninggalkan desa kecil di Jepang, dan naik ke kapal yang menuju selatan. Ia membawa pedangnya, beberapa pakaian, dan secarik surat dari pedagang yang pernah berteman dengan ayahnya, yang tinggal di Batavia, wilayah Hindia Belanda (Indonesia saat itu). Perjalanan panjang yang tidak menentu di laut terbentang di hadapannya, tetapi Kazuki yakin ini adalah satu-satunya cara untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Hy Kedatangan di Negeri Garuda

Setelah berminggu-minggu berlayar, Kazuki tiba di Batavia. Udara lembab dan aroma rempah-rempah menyambutnya saat kapal bersandar di pelabuhan. Kota itu hidup, penuh dengan berbagai macam orang dari berbagai budaya. Kazuki terpesona dengan perbedaan yang ia lihat di sekitarnya—pedagang Arab, Cina, Eropa, dan pribumi yang bekerja di pasar-pasar ramai.

Pedagang Jepang yang mengundangnya, seorang pria bernama Kenji, menyambut Kazuki dengan ramah. “Kau datang jauh-jauh dari Jepang hanya untuk mencari kedamaian?” tanya Kenji sambil menatap Kazuki.

“Aku mencari lebih dari kedamaian, aku mencari cinta,” jawab Kazuki, suaranya penuh tekad.

Kenji tersenyum simpul. “Jika kau mencari cinta, mungkin desa kecil di pedalaman Pulau Jawa adalah tempat yang tepat. Di sana, orang-orang hidup dalam harmoni dengan alam. Mereka jauh dari kekerasan dan perang. Cinta, di sana, tumbuh dengan cara yang berbeda.”

Kazuki memutuskan untuk tinggal sebentar di Batavia, untuk mempelajari bahasa dan budaya lokal. Setiap hari, ia berjalan-jalan di sekitar kota, mengamati kehidupan orang-orang di sana. Ia juga mulai berlatih silat, seni bela diri lokal, yang diajarkan oleh seorang pendekar tua yang dikenal sebagai Pak Harun. Meskipun berbeda dari teknik samurai, Kazuki merasa seni bela diri ini mengajarkan keseimbangan dan kedamaian.

Namun, Kazuki tahu bahwa ia tidak bisa tinggal di kota selamanya. Hatinya terus memanggilnya ke pedesaan, ke tempat di mana cinta yang ia cari mungkin menantinya.

Hy Pertemuan dengan Sari

Setelah berbulan-bulan tinggal di Batavia, Kazuki akhirnya melakukan perjalanan ke desa kecil di pedalaman Jawa. Desa itu tersembunyi di antara bukit-bukit hijau dan sawah yang terbentang luas. Kazuki terpesona oleh keindahan alam yang begitu berbeda dari Jepang. Di desa inilah ia bertemu dengan Sari, seorang gadis desa yang sederhana namun penuh pesona.

Sari adalah putri seorang kepala desa. Dia memiliki senyum yang tulus dan suara lembut yang membuat Kazuki merasa nyaman. Hari pertama mereka bertemu, Sari sedang menari di tengah ladang dengan anak-anak desa, memperagakan tarian tradisional Jawa yang bercerita tentang cinta dan alam. Kazuki yang sedang mengamati dari kejauhan, tak bisa mengalihkan pandangannya dari Sari.

“Siapa gadis itu?” tanya Kazuki kepada seorang pria tua yang sedang duduk di pinggir jalan.

“Itu Sari, bunga desa ka...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Skrip Film
I Kissed The Groom
Bramanditya
Cerpen
Bronze
Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Bronze
Menghitung Hari Dalam Isolasi
Rahellya
Flash
Hayyin Itu Spesial
Syafira Muna
Novel
Syair Cinta Carmenia
Kurniasih
Novel
CEO Sombong.
Kimjuncotton.
Flash
Bandara: Padanya Kutitipkan Satu Nama
Adinda Putri
Skrip Film
KARENA AKU TAK PERNAH MELUPAKANMU
Embart nugroho
Skrip Film
Doa di akhir sujud ku
Merita
Flash
Bronze
Memetik Sunset
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Bunga Di Antara Kopi
sukadmadji
Novel
Gold
Memorabilia
Bentang Pustaka
Novel
Jalan Beda Arah
Artie Ahmad
Skrip Film
Suara Sinar dalam Bisikan Terang
Yesno S
Flash
JEBAKAN CINTA FILTERS
Flora Darma Xu
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Samurai Jepang Mencari Cinta ke Negara Garuda
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Boleh Aku Ambisi Kembali
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Gadis Berbaju Hitam Membuatku Terpanah
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Perasaanku Kepadanya: Antara Kagum atau Suka?
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Semester 5 yang Penuh Warna
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Ruang Tanpa Suara
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Gagal Memahami Perasaan Ini Terhadapmu, Akhirnya Penyesalan
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
kenangan September
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Kenangan di Dunia Anime
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Pelangi di Tengah Hujan
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Yamyam, Robot Ayam Masa Depan
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Cinta di Balik Papan Tulis
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Harmoni Pagi ditengah Kandang Ayam
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Kertas yang Jatuh Cinta pada Printer
Mochammad Ikhsan Maulana
Cerpen
Bronze
Sang Penyihir dan Petualangan di Negeri Air
Mochammad Ikhsan Maulana