SETIAP PUKUL LIMA SORE, sepasang kekasih menghabiskan waktu di alun-alun. Mereka menyadari, hanya di alun-alunlah tempat hiburan termurah bisa didapatkan. Selain luas dan tanpa biaya masuk, mereka juga biasa menemukan penjaja makanan dan minuman favorit. Meski sebenarnya, semua karena di setiap sudut alun-alun itulah tersimpan begitu banyak kenangan tentang hubungan mereka.

Di alun-alun, terabadikan kenangan tentang pertama mula mereka bertemu. Segala cekcok, pedih, dan keburukan masing-masing terkuak. Dan, di sana pula mereka lalu menemukan kata sepakat untuk kemudian saling menerima apa adanya. Musim-musim juga telah mengiringi hubungan mereka. Dari musim hujan yang menyusahkan karena harus berebut teduh di bawah pohon beringin besar satu-satunya di tengah alun-alun, dan tentu saja musim kemarau yang membuat gerah karena daun-daun pohon beringin setengah kering tak mampu menghalau terik matahari. 

Hingga p...