Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Aksi
Sahabat terbaik
1
Suka
10
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Saat itu di sebuah kampung yang indah nan tentram hidup seorang gadis remaja yang mempunyai bakat dalam memanah. Ia sering kali pergi ke hutan untuk berburu. Memburu seekor rusa ataupun kelinci untuk disantapnya bersama para pemburu lainnya, dan berburu adalah cara hidup suku mereka. Gadis itu berburu menggunakan busur dan anak panah yang ia buat sendiri.

Ia sangat berbakat dalam bidang memanah karena ia suka berlatih di tengah hutan sendirian. Dia juga suka memanah saat masih kecil dan ia terus menggelutinya hingga mahir seperti sekarang. Dia sering berlatih sendirian dengan papan sasaran yang ia buat.

Arisa, adalah nama dari gadis itu. Saat ini Arisa sedang berlatih dan membidik ke papan sasarannya yang ia buat.

Arisa menarik anak panah, matanya mulai fokus pada sasaran

psat!

Anak panah melesat dengan sangat kencang melawan arah angin. Hingga akhirnya anak panah itu menancab tepat di tengah papan sasaran.

Arisa juga sering kali gagal dalam membidik, tapi ia tidak mudah putus asa dan terus berlatih tanpa henti. Tanpa ada rasa lelah karena memanah sudah menjadi sebuah hobi bagi dirinya. Disaat itulah ia mulai bisa menguasai ilmu memanah.

Beberapa hari setelah itu Arisa di ajak berburu oleh teman dekatnya Yonah. Bersama para pemburu lainnya. Mereka akan berburu kembali karena stok makanan yang mulai menipis. Arisa adalah satu-satunya wanita yang mahir memanah dengan di ikatnya rambut panjangnya yang hitam kecoklatan agar tidak membuatnya terganggu dan tersangkut oleh ranting-ranting kecil.

Di tengah hutan seorang pemimpin mereka menginstruksikan untuk berpencar dalam perburuan kali ini. Arisa, ia di tugaskan untuk mencari seekor rusa ke arah timur. Tak lama ia pun melihat seekor rusa yang sedang memakan rumput liar. Ia berjalan perlahan, mengendap-endap agar si rusa tidak mengetahui keberadaanya.

Kresek... Kresekk... Aarrrgghh

Tiba-tiba saja ada terdengar suara di semak-semak dan tak jauh dari tempat diamnya rusa itu. Hingga akhirnya suara itu membuat rusa yang akan Arisa buru menyadari keberadaanya dan membuat rusa itu kabur, ketika Arisa melesatkan anak panahnya. Anak panah itu meleset.

“sial!” Gerutu Arisa kesal.

Setelah itu Arisa mendekti suara yang menyebalkan itu ia kesal siapa yang membuat suara tadi. Arisa mendekati semak-semak yang bersuara itu. Arisa terkejut, ia mendapatkan seekor serigala yang sedang menyantap kelinci buruanya. Serigala itu cukup besar badanya hampir setara dengan tinggi tubuh Arisa.

Arisa sedikit ketakutan. Gadis itu berjalan mundur perlahan mencoba menjauh dari serigala. Akan tetapi Arisa menginjak ranting pohon kering dan membuat serigala itu tersadar.

Serigala itu terdiam sejenak lalu mengangkat kepalanya dan menatap Arisa dengan matanya yang tajam berwarna jingga. Arisa masih terus melangkah mundur sedang serigala bersiap untuk menerkam, dengan mulutnya yang berlumuran darah segar. Arisa menarik senjatanya berusaha menakut-nakuti serigala. Tapi, serigala itu tidak takut dengan ancaman Arisa. Serigala mulai melompat begitu pula dengan Arisa yang melayangkan serangan.

Tetapi meleset seriga berhasil menghindari serangan Arisa. Arisa berbalik badan dan berlari sambil menyerang serigala itu.

Arisa terjatuh, kakinya tersangkut dan menghantam akar yang cukup besar. Ketika serigala melopat ke arah Arisa dan hampir saja tertekam, dari arah yang berlawanan makhluk lain menghantam serigala itu. Makhluk itu lebih besar dari serigala dan juga lebih tinggi dari Arisa. Ia terkejut ketika melihat makhluk itu, makhluk yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Tubuhnya besar tinggi dan mempunyai bulu di sekujur tubuhnya warna bulu itu sama persis dengan bulu serigala yang akan menerkamnya tadi. Warna abu kehitaman. Arisa pun bangkit dan pergi mencari tempat yang aman ketika makhluk aneh itu sedang bertarung melawan serigala.

Arisa bersembunyi di balik pohon besar melihat pertarungan sengit anatara makhluk aneh dengan serigala, mereka saling mengaung dan menggigit juga mencakar tubuh. Arisa sedikit ketakutan melihat pertarungan di antara mereka berdua. Tak lama serigala yang ingin menerkam Arisa kalah dan mati di tangan makhluk aneh itu.

Arisa masih bersembunyi di balik pohon, ia melihat makhluk aneh itu mulai berdiri dengan kedua kakinya, selayaknya manusia. Dengan tangannya yang berbulu juga kuku-kuku yang tajam persis seperti kuku serigla. Makhluk aneh itu agak bungkuk. Arisa terkejut ketika makhluk itu melirik sesaat ke arah Arisa lalu pergi meninggalkanya begitu saja.

Gadis itu terkejut saat melihat wajah makhluk itu ia bermoncong selayaknya serigala dan berdiri seperti manusia. Arisa mulai menebak bahwa mungkin makhluk aneh itu adalah ‘Manusia Serigala’. Tapi ia yakin betul bahwa mahkluk itu adalah manusia serigala karena ia bisa berdiri dan juga mempunyai tangan juga cakar yang tajam. Makhluk itu juga bermoncong dan mempunyai bulu di sekujur tubuhnya. Arisa menyakini bahwa mahkluk yang ia lihat barusan adalah manusia serigala.

Hari mulai berganti Arisa tidak memperdulikan kejadian kemarin, senja perlahan menghilang waktunya berganti malam. Arisa sedang duduk didepan rumahnya tepat dianak tangga, ia sedang meruncingkan panah-panahnya dengan pisau. Setelah itu ia melihat ke arah para pemburu tadi yang sedang asyik membakar hasil buruan mereka. Hari ini Arisa tidak mendapatkan buruan karena serigala sialan itu. Tapi, dia juga beruntung tidak mati ditangan serigala karena ada makhluk lain yang menolngnya.

“Arisa!” Teriak seseorang

Arisa langsung menoleh ke arah suara.

“Sini, kita makan sama-sama hasil buruan kita hari ini” Ujar Yonah yang melambai-lambaikan tangannya kepada Arisa. Ia adalah teman dekat Arisa.

“Iya, sebentar aku datang” Sahut Arisa.

Lalu ia pergi menuju Yonah dan para pemburu lain yang sedang memanggang daging rusa dan kelinci. Di depan api unggun yang mereka buat. Arisa duduk disebelah Yonah menunggu daging rusa itu matang. Yonah melihat ke arah Arisa dan ia melihat Arisa begitu anggun hari ini.

Di hari selanjutnya ketika Arisa kembali berburu. Kali ini ia berhasil mendapatkan seekor kelinci. Kelinci buruan itu ia simpan dikantong pinggang. Saat Arisa menemukan kembeli seekor rusa yang sedang memakan rumput, ketika ia mulai membidik rusa itu kembali.

Saat mulai membidik dan melesatkan anak panahnya lagi-lagi meleset oleh suara yang berbisik. Yang mengejutkan dirinya dan membuat rusa itu kabur lagi

“Ah sial! Lagi-lagi meleset.” Gerutu Arisa. “Tapi tunggu, itu suara apa ya?!” Arisa bertanya pada dirinya sendiri.

Aauuu…

Suara itu terdengar seperti lolongan memekik telingan Arisa, kelihatnya tidak jauh dari tempat ia berdiri. Lalu Arisa mulai mendekati lolongan itu yang semakin kencang terdengar. Arisa tau itu adalah lolongan serigala. Kali ini serigala mana lagi yang mengganggu.

"Awas saja saat aku temukan kau, aku akan benar-benar membunuhmu" Gerutu Arisa. Ia sudah benar-benar jengkel dengan serigala-serigala yang terus saja mengganggu dirinya saat hendak berburu.

Suara itu semakin terdengar sangat keras dibalik semak-semak yang berada di depan Arisa. Sebelum Arisa membuka semak-semak itu ia sudah siap dengan busur dan anak panah yang akan ia lesatkan jika itu memang benar serigala.

Srekk!

Arisa langsung menodongkan anak panah yang sudah siap ia lesatkan ke arah serigala itu. Arisa tiba-tiba saja terdiam, ia terkejut begitu yang ia lihat adalah manusia serigala yang waktu itu menolongnya. Manusia serigala itu terlihat sedang kesakitan, ia terjebak di perangkap yang Arisa buat untuk seekor rusa.

Kakinya terluka, Arisa pun mendekat ia ingin menolong manusia serigala itu walau badannya lebih besar dari dirinya dan sedikit membuatnya takut. Tapi ia berusaha untuk tidak takut kerena ia yakin manusia serigala itu baik. Manusia serigala itu mulai menatap Arisa tajam saat Arisa mulai mendekat.

“Tenang, aku akan menolongmu. Jangan takut,” Ucap Arisa mulai membuka perangkap.

Manusia itu menatap Arisa tajam saat ia mulai melepaskan perangkap tersebut.

“sudah, kau sudah bebas” Lanjutnya setelah melepaskan perangkap.

Manusia serigala mulai bangkit dan sedikit menggeram karena kesakitan. Membuat Arisa sedikit ketakutan. Sang manusia serigala itu masih tidak kuat untuk berdiri terlalau lama karena luka yang cukup parah dikakinya. Ia pun terjatuh kembali.

Aarrrgghhh

“Tenang, jangan dulu bergerak aku akan mengobati lukamu dulu” Ujar Arisa ia mulai sedikit khawatir.

Manusia serigala itu pun terdiam ia menuruti apa yang dikatakan Arisa. Sang manusia serigala terdiam menatap Arisa yang sedang mengobati dirinya. Selesai mengobati ia merobek sedikit pakaiannya untuk dia jadikan perban dan membungkus kakinya.

“Terima kasih, kau sudah menolongku,” Ucap manusia serigala itu dengan suaranya yang sedikit serak.

Arisa terkejut mendengar suara itu.”Ka-kamu bisa bicara?” Tanya Arisa sedikit gugup.

“Ya, namaku Sara. Aku berasal dari kerjaan Magunda” Jawab manusia serigala itu.

“Aku Arisa Luiscia, dari desa Riyonia” Ujar Arisa juga memperkenalkan dirinya. “Lalu kenpa kamu ada disini?” Lanjut Arisa bertanya.

“Aku diasingkan, disingkirkan dari kerajaan karena kesalahan yang tidak sengaja ku perbuat” Jawab Sara menunduk.

Lalu ia mulai menceritakan apa yang sebenrnya terjadi padanya. Di saat ia menjadi pangeran di kerajaanya, ada yang tidak suka padanya atau lebih tepatnya ada yang ingin menguasai seluruh harta dan kerajaan milik Sara. Setelah sepeninggalan sang Raja Ayah Sara.

“Jahat sekali orang itu” Sahut Arisa ia terbawa suasana.

Sara tersenyum kecil. “Dan yang melalukan itu semua adalah pamanku sendiri. Ia telah merubahku menjadi seperti ini.” Jelas Sara.

“Apa kamu tidak takut padaku?” Tanya Sara.

“Untuk apa aku takut, jika kamu tidak ada niat jahat” Jawab Arisa.

Sara sang manusia serigala itu mengulas senyum. Setelah itu Sara mengajak Arisa pergi, ia ingin menunjukkan sesuatu pada Arisa. Tempat yang indah yang bisa membuat perempuan itu tertakjub ketika melihatnya. Setelah beberapa menit berjalan meraka sampai ditempat yang indah, Sara tinggal disana dan dia lah yang membuat semuanya menjadi seindah ini.

Mengagumkan. Gumam Arisa, ia terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini. Tempat yang sangat indah dan menyejukkan. Dengan air terjun dan bunga-bunga yang cantik. Arisa tidak menyangka ternyata ada tempat seindah ini didalam hutan.

“Jadi kamu tinggal disini?” Tanya Arisa masih tertakjub.

“Ya” Sara menagguk. “Mulai sekarang kamu boleh mengunjungi ku ke tempat ini jika kau mau.” Lanjut Sara.

Arisa tersenyum.

“Tapi, hanya kamu saja seorang diri.” Terdapat kekhawatiran dimata Sara.

Arisa mengangguk mengerti. Arisa tau jika orang-orang desa mengetahui tentang Sara mereka tidak akan tinggal diam, mungkin Sara akan diburu oleh mereka.

Di semenjak itulah Arisa selalu mengunjngi Sara karena ia merasa kasihan dengan Sara yang kini sendirian. Ia menjadi sahabat Sara. Arisa juga sering berjalan-jalan mengelilingi hutan dan mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah Arisa kunjungi bersama Sara.

Hampir setiap hari Arisa pergi ke hutan secara diam-diam hanya untuk mengunjungi Sara dan menemaninya. Ia juga tidak pernah lupa untuk membawa busur dan anak panah nya untuk berjaga-jaga bila ada hewan buas. Yonah yang sering kali menemukan Arisa pergi ke hutan sendirian kini mulai curiga dan akhirnya ia pun membuntuti Arisa dari belakang.

Lalu lelaki itu terkejut ketika ia melihat Arisa menghilang di balik rumput liar yang sepantaran dengan tubuhnya. Yonah pun mulai mengendap-endap ikut masuk ke dalam sana. Dan Yonah terkejut melihat Arisa sedang bersama makhluk yang mengerikan. Bu-bukan kah itu manusia serigala? jadi dongeng legenda itu ternyata nyata?! Yonah terkejut.

Ia masih mematung di tempat melihat apa yang sedang tejadi. Tak lama ia berjalan mundur ketika mereka berdua menuju ke arahnya. Ia berusaha untuk tidak bersuara agar mereka tidak tahu keberadaannya. Tapi Yonah malah menginjak ranting kering dan membuat suara yang membuat Arisa dan Sara menoleh ke arah Yonah.

Sara pun mulai mendekat dan ketika membuka semak-semak itu ia tidak menemukan siapaun. Lalu ia kembali menemui Arisa. Yonah langsung berlari ke desa ia berniat untuk melaporkan apa yang ia lihat barusan. Sesampainya di desa Yonah terlihat panik napasnya tersengal-sengal dan membuat warga di desa ikut panik, Yonah langsung pergi ke Kakatua kepala suku desa Riyonia.

Setelah mendapatkan kabar itu dari Yonah Kakatua langsung memerintahkan para pemburu menaiki kuda dan mengikuti Yonah untuk menangkap sang manusia serigala yang dimaksud.

Disisi lain, Sara yang mempunyai insting yang kuat merasakan ada banyak orang yang berkuda mendekat. Terdengar suara langkah kuda yang meringik dan berlari menembus hutan. Sara langsung bersiap diposisinya memasang kuda-kuda pertempuran. Dan benar saja ada banyak pemburu yang langsung mengepung Sara dalam beberapa menit.

Mata Sara menajam sambil menggeram dan melindungi Arisa meskipun belum ada serangan dari para pemburu.

"Arisa dalam hitungan ketiga, kamu harus pergi berlindung aku tidak akan bisa melawan mereka sebanyak ini sambil melindungimu!." Bisik Sara pada Arisa.

"Ta-tapi aku juga bisa membantumu melawan mereka Sara!"

Tanpa menggubris omongan Arisa, Sara mulai berhitung

"Satu... "

"Duaa... "

"Tapi Saraa..."

"Tigaa... Sekrangg... larii Arisaa!!" Sara menyuruh Arisa pergi berlindung.

Bersamaan dengan Yonah yang memanggil Arisa.

"Arisa!! Kemari lahh!!" Teriak Yonah.

Namun Arisa tidak mendengarkan Yonah ia pergi berlari menjauh, dan Yonah pun tentu saja tidak tinggal diam. Sementara Yonah mengejar Arisa para pemburu desa itu mulai menyerang sara dengan tombak dan panah. Arisa yang berlari belum jauh tertangkap oleh Yonah. Dan ia melihat ke arah Sara, ia terkejut, marah, kesal semuanya campur aduk ketika melihat Sara yang baik hati itu sedang bertempur melawan puluhan para pemburu sendirian. Arisa tertangkap, ia ingin kembali namun ia ditahan oleh Yonah.

“Yonah, lepaskan aku. Aku ingin membantu Sara!” Sahut Arisa yang sedang ditahan Yonah.

Tapi Yonah tidak bisa membiarkannya pergi ia memeluk tubuh Arisa dari belakang dan mengunci lengannya lebih kencang lagi. Wanita berambut hitam kecoklatan itu mulai menangis sesenggukan. Begitu ia melihat Sara yang sedang bertarung sendirian melawan para pemburu.

Aaauuu!!

Beberapa kali Sara mengaung dan melolong, berusaha menakuti para pemburu yang menyerangnya, satu pemburu berhasil Sara tumbangkan ia merobek tubuh lawan. Para pemburu itu sedikit ketakutan melihat tubuh teman mereka yang mati mengenaskan tepat dihadapan mereka. Tapi, sang Kakatua tak gentar dan terus berteriak menyemangati para pemburu. Pertempuran sengit berlangsung, Sara terluka cukup parah sementara hanya beberapa pemburu yang mati dan sedikitnya terluka cukup parah akibat serangan Sara.

Sara kewalahan melawan mereka yang tidak ada habisnya. Arisa hanya bisa menangis histeris dari kejauhan melihat Sara yang beberapa kali terjatuh.

Sara mulai melemah karena luka yang ada di sekujur tubuhnya. Kemudian ia melihat Arisa yang sedang menangis histeris dan berteriak ke arahnya dengan matanya yang yang mulai kabur.

“Saraa!! Lariii!!” Teriak Arisa sangat kencang namun terisak. “Selamatkan dirimu Saraaa!”Lanjut Arisa masih dalam isakannya.

Sara mendengar teriakan itu ia menurutinya Sara mencabik beberapa pemburu dan membuat jalan keluar. Setelah ia mendapat peluang untuk kabur, Sara berlari sambil melolong dan menyelamatkan diri.

“Kejar makhluk itu jangan sampai dia lolos!!” Teriak Kakatua.

Sara terus berlari sekencang mungkin walau tubuhnya sudah melemah dan merasa kesakitan akibat luka yang ia terima. Ia terus berlari tanpa memperdulikan luka tubuhnya yang terkena ranting-ranting kecil dari pepohonan.

Ia menoleh ke belakang, para pemburu sedikit lebih jauh darinya.

"Terus kejar dia sampai dapat!” Teriak salah seorang dari mereka.

Para pemburu yang berkuda itu masih mengejar Sara dengan tombak yang mereka cekal. Beberapa kali salah seorang dari mereka melemparkan tombak itu ke arah Sara dan salah satu tombak itu berhasil mengnai Sara walau hanya menggores moncong Sara.

Rrrgghh!!

Sara merimgis kesakitan ia masih terus berlari secepat yang ia bisa dan para pemburu itu mulai tidak terlihat ketika Sara menoleh kembali ke belakang.

Kenapa para manusia itu sangat kejam padahal aku bisa baik pada mereka tanpa harus ada korban jiwa dan pertempuran. Padahal dulu aku juga manusia sebelum orang jahat itu mengutukku jadi seperti ini. Kata Sara dalam hati ia menangis.

Tak lama ia mendengar suara desiran sungai yang mengalir, ia tahu sebentar lagi hutan akan habis, diseberang sana ada hutan mati tepat diseberang sungai. Sara sampai disana, ia sudah di tepi sungai.

Sara mengambil ancang-ancang untuk melompati sungai dan pergi ke hutan mati. Karena setalah ia sampai di seberang sana, para pemburu itu tidak akan pernah bisa mengejarnya.

Seresettt

Satu tombak berhasil menggores tubuh Sara. Ia meringis, begitu ia melirik ke belakang kembali ia melihat para pemburu itu. Tanpa memperdulikannya Sara melompat.

Rrrrr… Aauu!!

Sara mengaung lalu ia berhasil sampai diseberang sana. Hutan mati.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Novel
Surrounded (Dalam Kepungan)
Yaldi Mimora
Cerpen
Sahabat terbaik
Awan ElBiru
Flash
Anak-anak Pelukis Perang
Desy Andriyani
Cerpen
Bronze
24 HOURS OF DARKNESS
Adnan maulana
Flash
Bronze
Walid Di Tengah Badai
penulis kacangan
Novel
Babad Tanah Majapahit
Ma'arif
Flash
Bronze
Takdir si Jabrik
Afri Meldam
Flash
PONSEL
Wiji Lestari
Cerpen
Bronze
Guru Pagar Integritas
Muhammad Ari Pratomo
Skrip Film
Pendekar Kupu-kupu
abil kurdi
Novel
Bronze
Adiwira: Lahirnya Kesatria Pelindung Bumi
Jun Prakoso
Novel
Gold
Magnus Chase and the Gods of Asgard
Noura Publishing
Novel
Gold
Dari Gestapu ke Reformasi
Mizan Publishing
Cerpen
TAHAJUD EVERYDAY
NURYATI
Skrip Film
LEGION : CHAPTER ONE
Delta
Rekomendasi
Cerpen
Sahabat terbaik
Awan ElBiru
Flash
Cinta Sepertiga Malam
Awan ElBiru