Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Sahabat Ku Naafkan Aku
0
Suka
20
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hujan deras mengguyur kota, rintik-rintik air menabuh atap dan jendela kamarku dengan irama yang tak kenal lelah. Lampu jalan di luar berkedip-kedip, mengirimkan bayangan pohon-pohon yang meliuk-liuk seperti jemari raksasa yang menari di dinding. Jarum jam digital di nakas menunjukkan pukul 02.15 pagi, waktu di mana dunia seharusnya terlelap dalam keheningan yang damai. Tapi kedamaian itu pecah, dihancurkan oleh suara ketukan yang aneh.

Awalnya, aku pikir itu hanya imajinasiku, mungkin dahan pohon yang bergesekan dengan dinding. Tapi suara itu berulang, tidak beraturan, seperti kode morse yang tak dapat kupecahkan. Ada ritme aneh di dalamnya, ketukan yang pelan dan ragu-ragu, diselingi jeda, lalu ketukan yang lebih cepat dan panik. Semakin lama aku mendengarkan, semakin jelas aku menyadari bahwa suara itu bukan dari dahan pohon, melainkan berasal dari dalam dinding kamarku. Sebuah bisikan muncul, terangkai dari angin dingin yang menyelinap dari celah jendela yang sedikit terbuka.

"Ardi... Ardi..."

Suara itu samar, seperti bisikan yang tertiup angin, tapi aku yakin aku mengenalnya. Itu suara Dimas, sahabatku. Bulu kudukku merinding. Bagaimana mungkin? Kamar Dimas berada di lantai bawah, di seberang ruang tamu. Tidak ada jalan baginya untuk berada di dalam dinding kamarku. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini hanya ilusi pendengaran, akibat kelelahan dan suasana malam yang mencekam. Namun, bisikan itu berulang, kali ini lebih jelas dan mendesak.

"Ardi... tolong... aku..."

Ada nada ketakutan yang dalam, sebuah keputusasaan yang menusuk relung jiwaku. Aku meraih ponsel di nakas, jariku gemetar saat mencari nama Dimas. Panggilan pertama tidak terhubung, hanya nada dering yang berputar-putar tanpa jawaban. Panggilan kedua, ketiga, sama saja. Jantungku berdebar kencang, memompa adrenalin ke seluruh tubuhku. Suara ketukan dari dinding semakin cepat, ritmenya kini terdengar seperti orang yang sedang mencoba mendobrak keluar dari sebuah kurungan. Ketakutanku berubah menjadi kekhawatiran yang nyata.

Aku memutuskan untuk turun ke bawah. Napasku tertahan, setiap langkah kakiku di tangga kayu berderit, memecah keheningan rumah yang terasa begitu luas dan kosong. Bayangan-bayangan di dinding tampak hidup, bergerak...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Sahabat Ku Naafkan Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
BONEKA KAYU
Rian Widagdo
Novel
Gold
Fantasteen Haunted School
Mizan Publishing
Novel
Gold
Salon Tua
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Kisah ku dengan para hantu
Katia
Novel
Gold
Fantasteen: Lost and Found
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen The Escapist
Mizan Publishing
Novel
The Fifth Sense
Iqsal Anaqi Santosa
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Misteri Selendang Biru
Tika Lestari
Novel
Gold
Fantasteen 22 Boards
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Teror Hantu Maryam
Ratna Dks
Cerpen
Malam Bersiul di Pesantren
Riverside Village
Novel
Gold
Misteri Sanggar Cinta
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Aku Sendiri
Kemal Ahmed
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Sahabat Ku Naafkan Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bunker Jepang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jurnal Kosong
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jejak Pulang Yang Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hidup Di Dunia Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Terjebak Dunia Arwah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Reno
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jurnal Kosong
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Penyiar Radio
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin