Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Sahabat Ku Maafkan Aku
0
Suka
1,300
Dibaca

Hujan deras mengguyur kota, rintik-rintik air menabuh atap dan jendela kamarku dengan irama yang tak kenal lelah. Lampu jalan di luar berkedip-kedip, mengirimkan bayangan pohon-pohon yang meliuk-liuk seperti jemari raksasa yang menari di dinding. Jarum jam digital di nakas menunjukkan pukul 02.15 pagi, waktu di mana dunia seharusnya terlelap dalam keheningan yang damai. Tapi kedamaian itu pecah, dihancurkan oleh suara ketukan yang aneh.

Awalnya, aku pikir itu hanya imajinasiku, mungkin dahan pohon yang bergesekan dengan dinding. Tapi suara itu berulang, tidak beraturan, seperti kode morse yang tak dapat kupecahkan. Ada ritme aneh di dalamnya, ketukan yang pelan dan ragu-ragu, diselingi jeda, lalu ketukan yang lebih cepat dan panik. Semakin lama aku mendengarkan, semakin jelas aku menyadari bahwa suara itu bukan dari dahan pohon, melainkan berasal dari dalam dinding kamarku. Sebuah bisikan muncul, terangkai dari angin dingin yang menyelinap dari celah jendela yang sedikit terbuka.

"Ardi... Ardi..."

Suara itu samar, seperti bisikan yang tertiup angin, tapi aku yakin aku mengenalnya. Itu suara Dimas, sahabatku. Bulu kudukku merinding. Bagaimana mungkin? Kamar Dimas berada di lantai bawah, di seberang ruang tamu. Tidak ada jalan baginya untuk berada di dalam dinding kamarku. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa ini hanya ilusi pendengaran, akibat kelelahan dan suasana malam yang mencekam. Namun, bisikan itu berulang, kali ini lebih jelas dan mendesak.

"Ardi... tolong... aku..."

Ada nada ketakutan yang dalam, sebuah keputusasaan yang menusuk relung jiwaku. Aku meraih ponsel di nakas, jariku gemetar saat mencari nama Dimas. Panggilan pertama tidak terhubung, hanya nada dering yang berputar-putar tanpa jawaban. Panggilan kedua, ketiga, sama saja. Jantungku berdebar kencang, memompa adrenalin ke seluruh tubuhku. Suara ketukan dari dinding semakin cepat, ritmenya kini terdengar seperti orang yang sedang mencoba mendobrak keluar dari sebuah kurungan. Ketakutanku berubah menjadi kekhawatiran yang nyata.

Aku memutuskan untuk turun ke bawah. Napasku tertahan, setiap langkah kakiku di tangga kayu berderit, memecah keheningan rumah yang terasa begitu luas dan kosong. Bayangan-bayangan di dinding tampak hidup, bergerak...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Sahabat Ku Maafkan Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tangkara
Abdurrazzaq Zanky
Cerpen
Kursi Kosong
Arjun
Novel
Gold
Fantasteen Scary Dark Journey
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Scary Hot Seat
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Paris
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Lilo Main Dengan Siapa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
DADONG CANANGSARI
Citra Rahayu Bening
Flash
Sang Pengantin
Bramanditya
Novel
Bronze
Diburu Oleh Mayat Hidup
Handi Yawan
Cerpen
Bronze
Guru BU Ratmi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ada yang Aneh di Rumah Itu
Farchah Ba'dal Chazani
Cerpen
Bronze
Rig Minyak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tumbal
Refy
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Sahabat Ku Maafkan Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lilo Main Dengan Siapa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Guru BU Ratmi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rig Minyak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jejak Pulang Yang Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Putih
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Kaca
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bunker Jepang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kacamata Paman
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Boneka Bobo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin