Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
#I
IA terus berjalan menyusuri jalan aneh tak bertuan. Raut mukanya tampak geram dengan balutan bibir kusam yang terus bungkam. Langkah kakinya mengayun lamban, seakan berjalan tanpa arah tujuan.
Dinginnya angin malam yang menyeruak dari balik sekat malam, membuat tubuhnya yang telah layu dan sorot mata cekungnya terlihat sayu tiada laju. Aku yang sedari tadi memerhatikannya hanya bisa diam tanpa kata. Aku semakin tergelitik untuk terus mengikuti langkah kakinya—agar tahu tujuan akhirnya.
Di balik jubah malam yang kian muram, ia terus berjalan dengan mulut yang terus bungkam. Padahal pada...