Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Rungkat
0
Suka
767
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lama tidak berjumpa, sekali kabar terdengar, berita duka membawa kesedihan. Umur manusia memang tidak ada yang tahu, tidak ada juga yang bisa memilih bagaimana dia akan meninggal.

“Namun kenapa kau bisa sampai menyerah dengan dunia?”

Malam hari saat berkumpul dengan keluarga kecilku didepan televisi, aku begitu dikejutkan dengan kabar pemberitaan orang meninggal. Bukan karena sebuah penyakit ataupun tindak kriminal pembunuhan, menggunakan tali jemuran lelaki itu memutuskan mengakhiri hidup.

Istriku sampai menepuk bahuku untuk menyadarkan, aku benar-benar dibuat mematung.

“Kamu kenal mas?”

Mungkin karena khawatir, istriku menginginkan sebuah kejelasan. Dari...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Rungkat
artabak
Cerpen
Rumah Tangga Tetangga
Priy Ant
Cerpen
Hilang Akal
Yuli Harahap
Cerpen
Bronze
Peluh Demi Cita
Senya
Cerpen
Bronze
Takut Keluar Rumah
F. Chava
Cerpen
Gadis & Rongsokan
Raka Santigo
Cerpen
Bronze
Mandi Lumpur
spacekantor
Cerpen
Bronze
Sungguhan Teman?
Glorizna Riza
Cerpen
Work for Home
Khairunnisa
Cerpen
Bronze
Kakek dan Bisma
Anggrek Handayani
Cerpen
Rumput (Liar) Tetangga
Dhea FB
Cerpen
Estafet Pulpen
Fionny Dita Arianti
Cerpen
Bronze
panana paapa nanaada panapapana
Marhaeny Benedikta Tinggogoy
Cerpen
Bronze
Rambut Merah Ceri
Red Cherry
Cerpen
Sebelah
Yooni SRi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Rungkat
artabak
Cerpen
Negri Tanpa Bendera
artabak
Flash
Beruang
artabak
Novel
Bronze
Nada organ kita
artabak
Cerpen
Bronze
Rani & Jodi chapter 1
artabak
Flash
Bronze
Sudut pandang
artabak
Cerpen
Nyumbang!
artabak
Cerpen
Bronze
Rani & Jodi Chapter 2
artabak
Novel
Lemas
artabak
Cerpen
Bronze
Rebah oleh tanah
artabak
Cerpen
Bronze
Terang bulan
artabak
Novel
Dongeng tanah
artabak