Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Rungkat
0
Suka
708
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lama tidak berjumpa, sekali kabar terdengar, berita duka membawa kesedihan. Umur manusia memang tidak ada yang tahu, tidak ada juga yang bisa memilih bagaimana dia akan meninggal.

“Namun kenapa kau bisa sampai menyerah dengan dunia?”

Malam hari saat berkumpul dengan keluarga kecilku didepan televisi, aku begitu dikejutkan dengan kabar pemberitaan orang meninggal. Bukan karena sebuah penyakit ataupun tindak kriminal pembunuhan, menggunakan tali jemuran lelaki itu memutuskan mengakhiri hidup.

Istriku sampai menepuk bahuku untuk menyadarkan, aku benar-benar dibuat mematung.

“Kamu kenal mas?”

Mungkin karena khawatir, istriku menginginkan sebuah kejelasan. Dari...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Rungkat
artabak
Cerpen
Déjà Vu
Firman Fadilah
Cerpen
KALAU ADA YANG SULIT, KENAPA HARUS DIPERMUDAH?
Yunia Susanti
Cerpen
Entitas
Oscar Zkye
Cerpen
Bronze
Solitary
Ravistara
Cerpen
Bronze
"Puss. . . Meong. . . "
Izzatunnisa Galih
Cerpen
Bronze
Peluh Demi Cita
Senya
Cerpen
Bronze
Gang Kecil
Halimah RU
Cerpen
Saat Kita Di Bangkok
NUR C
Cerpen
Hilang Akal
Yuli Harahap
Cerpen
99.99% Headshot
Veron Fang
Cerpen
Kepala Batu
Lusiana
Cerpen
Bronze
Salah Jalan
Fitri Yeni Musollini
Cerpen
Seperti mati, hidup juga punya banyak alasan
tseasalt
Cerpen
Bronze
Wheres My Home?
Brilijae(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Rungkat
artabak
Cerpen
Bronze
Terang bulan
artabak
Flash
Bronze
Sudut pandang
artabak
Cerpen
Negri Tanpa Bendera
artabak
Novel
Bronze
Nada organ kita
artabak
Cerpen
Bronze
Rebah oleh tanah
artabak
Cerpen
Nyumbang!
artabak
Flash
Beruang
artabak
Cerpen
Bronze
Rani & Jodi Chapter 2
artabak
Cerpen
Bronze
Rani & Jodi chapter 1
artabak
Novel
Lemas
artabak
Novel
Dongeng tanah
artabak