Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Rumini Perawan Desa
0
Suka
11
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Mobil hitam Arya melaju pelan di jalanan beraspal yang berkelok-kelok. Matahari siang menyorot tajam, membuat Arya harus mengerutkan kening. Sudah hampir dua jam dia berkendara dari Surabaya, dan tujuannya adalah desa Nganjuk, tempat kakek dan neneknya tinggal. Aroma sawah yang basah tercium samar-samar, mengingatkan Arya pada masa kecilnya yang penuh kenangan indah.

“Hampir sampai,” gumam Arya sambil menguap. Sejak semester lalu, jadwal kuliahnya padat dan membuatnya kurang tidur. “Ah, ngantuk…”

Arya melirik ke arah spion. Mobil di belakangnya tampak mendekat dengan cepat. Dia pun menepi ke bahu jalan, memberi ruang bagi mobil itu untuk menyalip.

“Nggak usah buru-buru, Bro,” kata Arya sambil menggelengkan kepala.

Tak lama kemudian, Arya merasakan perutnya mulai keroncongan. “Aah, lapar,” keluhnya. Dia pun melirik jam di dashboard mobilnya. “Sudah jam satu siang. Mending makan siang dulu aja deh.”

Mata Arya tertuju pada sebuah warung sederhana di pinggir jalan. Aroma rempah-rempah dari warung itu menggugah selera makannya. Arya pun memutuskan untuk berhenti dan menepi.

“Mbak, nasi rawonnya satu,” kata Arya kepada pemilik warung. “Terus, kopi susu satu.”

“Siap, Mas,” jawab si pemilik warung ramah. “Mau tambah apa lagi, Mas? Ada tahu, tempe, sambel…”

“Nggak usah, Mbak. Cukup itu aja,” jawab Arya.

Sambil menunggu pesanannya, Arya mengeluarkan telepon genggamnya. Dia menghubungi kakeknya untuk memberitahu bahwa dia sudah dekat.

“Hallo, Kek,” sapa Arya. “Saya sudah dekat. Lagi makan siang dulu.”

“Oh, sudah dekat ya? Cepetan, ya, Nak. Kakek sama Nenek sudah nungguin,” jawab kakeknya dengan suara yang penuh semangat. “Nenek sudah masak rendang kesukaanmu.”

“Iya, Kek. Nanti sampai, ya.”

Arya menutup teleponnya dan tersenyum. “Kakek sama Nenek selalu perhatian,” gumamnya.

Tak lama kemudian, nasi rawon dan kopi susu pesanan Arya pun datang. Dia langsung melahapnya dengan lahap. “Enak banget!” seru Arya. “Nasi ra...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Komik
Bronze
If You ...
Yo Sian Lie
Cerpen
Bronze
Rumini Perawan Desa
sukadmadji
Novel
Ruang Memori
bibliosmia
Cerpen
Sepotong Kenangan di Bawah Hujan
shirley
Novel
Bronze
When Winter Meets Summer
Fissilmi Hamida
Novel
Bronze
Bukan Gagal Nikah
Diena Mzr
Novel
Bronze
Stay With Me
Shinee
Novel
Gold
Under the Blue Moon
Noura Publishing
Cerpen
The Scientist
Antrasena
Novel
Wajah Bumi
SavieL
Flash
Bronze
The Idol
mahes.varaa
Novel
Gold
The Heir
Bentang Pustaka
Komik
Bronze
Cat As Trophe
baumrumeon
Flash
Terima Kasih Cinta
Weny Olivia
Flash
Bronze
Tanda Tangan
Haru Wandei
Rekomendasi
Novel
Pacar Bayaran
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Rumini Perawan Desa
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Cinta Bukan Dosa
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Di Ujung Waktu
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Misteri Hutan Bawean
sukadmadji
Novel
Bronze
Senja Di Pantai
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Karena Cinta
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Takdir Tuhan Yang Terindah
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Yan
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Cinta Rania
sukadmadji