Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Rumini Perawan Desa
0
Suka
3,072
Dibaca

Mobil hitam Arya melaju pelan di jalanan beraspal yang berkelok-kelok. Matahari siang menyorot tajam, membuat Arya harus mengerutkan kening. Sudah hampir dua jam dia berkendara dari Surabaya, dan tujuannya adalah desa Nganjuk, tempat kakek dan neneknya tinggal. Aroma sawah yang basah tercium samar-samar, mengingatkan Arya pada masa kecilnya yang penuh kenangan indah.

“Hampir sampai,” gumam Arya sambil menguap. Sejak semester lalu, jadwal kuliahnya padat dan membuatnya kurang tidur. “Ah, ngantuk…”

Arya melirik ke arah spion. Mobil di belakangnya tampak mendekat dengan cepat. Dia pun menepi ke bahu jalan, memberi ruang bagi mobil itu untuk menyalip.

“Nggak usah buru-buru, Bro,” kata Arya sambil menggelengkan kepala.

Tak lama kemudian, Arya merasakan perutnya mulai keroncongan. “Aah, lapar,” keluhnya. Dia pun melirik jam di dashboard mobilnya. “Sudah jam satu siang. Mending makan siang dulu aja deh.”

Mata Arya tertuju pada sebuah warung sederhana di pinggir jalan. Aroma rempah-rempah dari warung itu menggugah selera makannya. Arya pun memutuskan untuk berhenti dan menepi.

“Mbak, nasi rawonnya satu,” kata Arya kepada pemilik warung. “Terus, kopi susu satu.”

“Siap, Mas,” jawab si pemilik warung ramah. “Mau tambah apa lagi, Mas? Ada tahu, tempe, sambel…”

“Nggak usah, Mbak. Cukup itu aja,” jawab Arya.

Sambil menunggu pesanannya, Arya mengeluarkan telepon genggamnya. Dia menghubungi kakeknya untuk memberitahu bahwa dia sudah dekat.

“Hallo, Kek,” sapa Arya. “Saya sudah dekat. Lagi makan siang dulu.”

“Oh, sudah dekat ya? Cepetan, ya, Nak. Kakek sama Nenek sudah nungguin,” jawab kakeknya dengan suara yang penuh semangat. “Nenek sudah masak rendang kesukaanmu.”

“Iya, Kek. Nanti sampai, ya.”

Arya menutup teleponnya dan tersenyum. “Kakek sama Nenek selalu perhatian,” gumamnya.

Tak lama kemudian, nasi rawon dan kopi susu pesanan Arya pun datang. Dia langsung melahapnya dengan lahap. “Enak banget!” seru Arya. “Nasi rawonnya gurih banget, mbak. Kopinya juga man...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Cerpen
Boulevard
Dina prayudha
Cerpen
Bronze
Rumini Perawan Desa
sukadmadji
Novel
Ralin
LF
Novel
Bronze
Indahnya Kisahku
Ika_muntadzirotul
Novel
Katatsumuri
A N I S A H
Flash
SARAH
Januard Benedictus
Cerpen
Bronze
Coffee Blend
Vika Rahelia
Skrip Film
Class of 2007
Arai Amelya
Novel
Bronze
Menolak Takdir
Kinanthi (Nanik W)
Novel
Diari Kisah : DALAM LUBANG MIMPI (Sudut Pandang Aldo)
S.S. RINDU
Novel
Gold
Setelah Kamu Pergi
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Rama's Story : Virgo Chapter 4 - Dark Horizon
Cancan Ramadhan
Cerpen
Bronze
untuk SASTRA.
rimaberliana
Cerpen
Bronze
If You Forget Me
Hans Wysiwyg
Novel
Wanitaku Anitaku
Dewangga Putra
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Rumini Perawan Desa
sukadmadji
Novel
Bronze
Senja Di Pantai
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Bunga Di Antara Kopi
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Cinta Rania
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Di Ujung Waktu
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Cinta Bukan Dosa
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Yan
sukadmadji
Novel
Bronze
Pacar Bayaran
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Takdir Tuhan Yang Terindah
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Karena Cinta
sukadmadji
Cerpen
Bronze
Misteri Hutan Bawean
sukadmadji
Novel
Bronze
Maya
sukadmadji