Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kita telah retak
Aku tahu kau sadar
Pun aku tahu kau rindu kita yang dulu
Kita tak pernah lagi lengkap
***
"Assalamu'alaik–"
"Kamu, tuh, pernah nggak, sih, menghargai suami? Aku kerja bolak-balik Jakarta-Bogor tiap hari nggak ada penghargaan sama sekali."
"Lah? Aku, sih, apa adanya, Yah! Aku nggak bisa dipaksa tersenyum manis padahal nyimpan luka bertahun-tahun!"
Senja yang baru pulang kuliah langsung berlari ke kamarnya. Ia sudah kenyang dengan pertengkaran orangtuanya yang hampir setiap hari ia konsumsi. Sudah kenyang sampai hampir muntah.
Ia langsung berbaring di kasurnya tanpa terlebih dulu mengganti bajunya. Menatap langit-langit, memutar podcast favoritnya dengan volume keras. Setidaknya, itu membuatnya terdistraksi, kan?
"Anak-anak jadi jauh begini sama ayahnya, kamu kira karena apa? Karena kamu doktrin, tahu, nggak?!"
"Mana pernah aku doktrin anak-anak? Tanya aja sama anaknya!"
Pintu kamar Senja dibuka paksa.
"Kak, memang Bunda pernah doktrin kamu sama adek buat benci sa...