Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Rumah Tua
0
Suka
63
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Kedatangan

Bosan adalah musuh terberat bagi Nara, seorang mahasiswi psikologi yang jenuh dengan rutinitas. Kuliah, perpustakaan, tugas, dan tumpukan buku tebal yang sama setiap harinya menciptakan sebuah siklus yang terasa seperti fotokopi dari hari sebelumnya. Ia mendambakan sesuatu yang baru, tantangan yang menguji naluri, dan pengalaman yang keluar dari zona nyamannya. Ketika Profesor Harsono, dosennya yang sudah tua dan bijaksana, menawarinya sebuah pekerjaan yang terdengar aneh, Nara langsung menerimanya tanpa ragu.

Pekerjaan itu adalah menginventarisir dan mengorganisir dokumen-dokumen kuno milik sebuah keluarga kaya raya yang sudah lama tidak berpenghuni. Rumah tua itu terletak di sebuah kota kecil, jauh dari hiruk-pikuk Jakarta. Menurut Profesor Harsono, keluarga Aksara, nama keluarga pemilik rumah itu, adalah salah satu keluarga terkaya di kota itu, namun mereka semua telah pindah ke luar negeri, meninggalkan rumah tua itu terbengkalai. Sebagai imbalannya, Nara akan mendapatkan bayaran yang jauh lebih tinggi dari pekerjaan paruh waktu biasanya, dan ia bisa menggunakan pengalaman itu untuk tesisnya tentang psikologi lingkungan dan pengaruhnya terhadap emosi manusia.

Dengan tas ransel yang berisi beberapa pakaian, buku, dan laptop, Nara tiba di depan rumah tua itu. Ia tertegun. Gerbang besi yang tinggi dan berkarat berdiri tegak, diselimuti oleh tanaman rambat yang menjalar. Di balik gerbang itu, sebuah rumah tua bergaya kolonial berdiri megah, namun tampak suram. Catnya mengelupas, jendelanya kusam, dan sebagian gentingnya terlihat hancur. Pohon-pohon besar yang menjulang tinggi, dengan ranting-rantingnya yang kurus dan telanjang, seolah-olah menjadi penjaga abadi rumah itu. Sebuah hawa dingin dan berat langsung menyergap Nara begitu ia melangkah mendekat.

Sesuai instruksi, Nara menelepon Aksara, pemilik rumah yang masih sesekali menengok rumah ini. Pria itu mengangkat telepon dengan suara serak dan pelan, seperti bisikan dari balik kubur. Ia menyuruh Nara untuk menunggu di gerbang. Tak lama kemudian, gerbang besi itu terbuka dengan suara berdecit yang menyeramkan. Nara melangkah masuk, merasakan sensasi dingin menjalar di punggungnya. Jantungnya berdebar kencang, sebuah firasat buruk yang ia coba abaikan.

Aksara adalah pria paruh baya yang bertubuh kurus. Rambutnya yang menipis menutupi sebagian wajahnya yang dipenuhi kerutan. Yang paling aneh dari dirinya adalah matanya yang tampak kosong, seperti mata boneka porselen, tanpa ekspresi. Ia mengenakan setelan jas hitam yang tampak lusuh dan kebesaran. Tanpa banyak bicara, ia mengantar Nara masuk ke dalam rumah. Langkahnya nyaris tak terdengar, seolah ia melayang di atas lantai.

Aroma apak, debu, dan kayu lapuk langsung menyergap...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp9.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pesan dari Masa Lalu
Novita Ledo
Novel
SEMBRONO
Datu Mas Satriaji Daniswara
Flash
Fajirah
Roy Rolland
Novel
Bronze
Kuda Bisik~Novel~
Herman Sim
Flash
1 Pesan Baru
Ralali Sinaw
Novel
Kutukan Kegelapan
Joya Janis
Novel
Gold
Fantasteen Scary Soul Eater
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Loloh dari Truyan
gungkeris
Cerpen
Bronze
JAMUAN TERAKHIR
Rosi Ochiemuh
Flash
The Puppet Master
Rama Sudeta A
Novel
Gold
Sing, Unburied, Sing
Mizan Publishing
Novel
Psycho | TXT
Puput Dwi Aryanti
Skrip Film
BURUNG KECIL DI HUTAN KEGELAPAN
Reiga Sanskara
Cerpen
Cerita Tentang Hantu Gentayangan
Baskara Analemma
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rig Minyak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penunggang Kuda Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Terjebak Dunia Arwah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Persimpangan Mimpi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Streamer Yang Tragis
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Goresan Kuas Bermakna
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Mencium Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin