Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Rumah Tua
0
Suka
841
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Kedatangan

Bosan adalah musuh terberat bagi Nara, seorang mahasiswi psikologi yang jenuh dengan rutinitas. Kuliah, perpustakaan, tugas, dan tumpukan buku tebal yang sama setiap harinya menciptakan sebuah siklus yang terasa seperti fotokopi dari hari sebelumnya. Ia mendambakan sesuatu yang baru, tantangan yang menguji naluri, dan pengalaman yang keluar dari zona nyamannya. Ketika Profesor Harsono, dosennya yang sudah tua dan bijaksana, menawarinya sebuah pekerjaan yang terdengar aneh, Nara langsung menerimanya tanpa ragu.

Pekerjaan itu adalah menginventarisir dan mengorganisir dokumen-dokumen kuno milik sebuah keluarga kaya raya yang sudah lama tidak berpenghuni. Rumah tua itu terletak di sebuah kota kecil, jauh dari hiruk-pikuk Jakarta. Menurut Profesor Harsono, keluarga Aksara, nama keluarga pemilik rumah itu, adalah salah satu keluarga terkaya di kota itu, namun mereka semua telah pindah ke luar negeri, meninggalkan rumah tua itu terbengkalai. Sebagai imbalannya, Nara akan mendapatkan bayaran yang jauh lebih tinggi dari pekerjaan paruh waktu biasanya, dan ia bisa menggunakan pengalaman itu untuk tesisnya tentang psikologi lingkungan dan pengaruhnya terhadap emosi manusia.

Dengan tas ransel yang berisi beberapa pakaian, buku, dan laptop, Nara tiba di depan rumah tua itu. Ia tertegun. Gerbang besi yang tinggi dan berkarat berdiri tegak, diselimuti oleh tanaman rambat yang menjalar. Di balik gerbang itu, sebuah rumah tua bergaya kolonial berdiri megah, namun tampak suram. Catnya mengelupas, jendelanya kusam, dan sebagian gentingnya terlihat hancur. Pohon-pohon besar yang menjulang tinggi, dengan ranting-rantingnya yang kurus dan telanjang, seolah-olah menjadi penjaga abadi rumah itu. Sebuah hawa dingin dan berat langsung menyergap Nara begitu ia melangkah mendekat.

Sesuai instruksi, Nara menelepon Aksara, pemilik rumah yang masih sesekali menengok rumah ini. Pria itu mengangkat telepon dengan suara serak dan pelan, seperti bisikan dari balik kubur. Ia menyuruh Nara untuk menunggu di gerbang. Tak lama kemudian, gerbang besi itu terbuka dengan suara berdecit yang menyeramkan. Nara melangkah masuk, merasakan sensasi dingin menjalar di punggungnya. Jantungnya berdebar kencang, sebuah firasat buruk yang ia coba abaikan.

Aksara adalah pria paruh baya yang bertubuh kurus. Rambutnya yang menipis menutupi sebagian wajahnya yang dipenuhi kerutan. Yang paling aneh dari dirinya adalah matanya yang tampak kosong, seperti mata boneka porselen, tanpa ekspresi. Ia mengenakan setelan jas hitam yang tampak lusuh dan kebesaran. Tanpa banyak bicara, ia mengantar Nara masuk ke dalam rumah. Langkahnya nyaris tak terdengar, seolah ia melayang di atas lantai.

Aroma apak, debu, dan kayu lapuk langsung menyergap...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp9.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Fantasteen Shadow
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen: Lost and Found
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
SURAT DARI KAMAR 304
Mxxn
Novel
Bronze
Teror Hantu Maryam
Ratna Dks
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Den Haag
Mizan Publishing
Novel
LUMINOUS:A World Full Of Mystery and The Darkness
Dito Bagus Chandra
Novel
Gold
Fantasteen Scary Hole of Darkness
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Paris
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Devil
Katia
Cerpen
Bronze
Tersesat Di Desa Sesat
Novita Ledo
Novel
Istriku Hamil Anak Raja Jin
Alwinn
Novel
Gold
Fantasteen 22 Boards
Mizan Publishing
Flash
Rumah Kunci
Putri Rafi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Catatan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jejak Pulang Yang Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Paranoid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Diri
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penunggang Kuda Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Senandung Lukisan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Elara
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dari Aku Untukku
Christian Shonda Benyamin