Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
RASA DIDUA
Oleh Anjrah Lelono Broto
Terminal beranjak samun. Lalu lalang kendaraan berbadan lebar dengan puluhan nyawa di dalam rahimnya telah berkurang. Satu kendaraan yang melintas masuk akan disusul yang lain ketika jarum panjang jam tangan telah berputar dua puluh atau tiga puluh kali. Tidak hanya langkah malam yang menghadirkan samun. Namun, hujan turun yang tak kunjung berhenti juga berjasa besar dalam kesamunan di terminal ini. Melintas di tanah tanpa atap menuai kuyup. Memaksa melintas juga menuai sengatan dingin di kulit, di tulang. Semua memilih menahan diri, menanti hujan surut.
Sayangnya, hujan belum juga sudi untuk surut. Bulir-bulir airnya mengantan muka tanah tak terputus. Meski telah lama matahari senja hilang dari pandangan dan rembang petang pun berpamitan dengan santun, namun hujan ju...