Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Suara alat musik bertalu-talu di sepanjang jalan. Suaranya terlempar-lempar di antara dinding-dinding rumah yang dilewatinya, memanggil-manggil orang-orang dari dalam rumah dan berbaris di tepi jalan. Cecak-cecak pun merayap karena penasaran. Sekelompok kecoa pun berhamburan keluar dari lubang got. Sekeluarga tikus pun berloncatan di atap-atap seng karena kepo. Ada barongsai, liong, topeng monyet, kuda budheg, dakocan, reog dan jathilan di bagian depan menyajikan atraksi. Mengundang anak-anak kecil dan orang-orang dewasa yang ragu-ragu menonton dari jarak dekat karena takut. Lalu, para pemain musik marching band dengan lincah memainkan alat musik mereka. Suara simbal berdesing-desing saling berbenturan satu sama lain. Memekakkan kuping para setan. Lalu, para penonton berdecak kagum dan memusatkan perhatiannya pada satu objek.
Bukan. Bukan pada anak-anak yang didandani layaknya dayang keraton Nyi Roro Kidul nan cantik-cantik itu. Bukan pada kereta kencana kuda berhias naga macam transportasinya Ibu Ratu Pantai Selatan yang bergerak dengan lincah itu. Namun, pada mempelai perempuan yang bergaun ungu itu. Yang rambutnya disanggul dengan bunga melati itu. Pengantin yang sepasang matanya lendut seperti boneka dari india itu. Mereka sepakat ...