Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sagarika terbangun dari tidurnya ketika mendengar sorak-sorai dari luar ruangan. Tanpa perlu mengintip dari balik jendela, ia sudah bisa menebak bahwa teman lamanya telah kembali. Sang Raja yang dielu-elukan oleh masyarakat Maharupa dikabarkan telah sampai di pelabuhan dan akan segera kembali ke istananya. Sagarika sendiri tidak pernah tertarik pada hingar-bingar suasana. Ia hanya cukup datang setiap bulan ke dalam Istana sebagai warga biasa dan melaporkan apa saja yang terjadi di dunia bawah tanah. Tempatnya bukan dalam istana penuh dengan tanaman asing dan ruangan-ruangan mewah berlapis emas yang disediakan oleh Sang Raja setiap kali ia datang. Ia lebih nyaman berada di rumahnya, dalam hingar-bingar pasar berbau amis ikan yang tak henti menguar sehari semalam.
Penjaga mengetuk pintu, memberinya pesan untuk segera bersiap-siap agar ia tak membuang-buang waktu sang raja. Sagarika tertawa kecil. Temannya adalah seorang raja baik hati dan ramah, bahkan kepada dirinya yang selalu mengusilinya sejak kecil. Namun, orang-orang di sekitar rajalah yang selama ini tampak sombong dan angkuh, seperti penjaga ruangannya setinggi hampir tiga meter dengan otot membengkak di berbagai sisi tubuh. “Tenang saja, aku tak akan lama,” ia mencoba bersikap lembut, barangkali lelaki itu bisa sedikit santai. “Toh nanti aku akan kembali ke ruangan ini dan tak pulang.” Si penjaga hanya meliri...