Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Thriller
Bronze
Rahasia yang di tanam di kepala
0
Suka
12
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Gema di Ruang Hampa

Bagi Arga, dunia sebelum kecelakaan itu adalah palet warna yang teratur. Sebagai seorang desainer grafis, hidupnya berputar di sekitar kode-kode warna, keseimbangan visual, dan tenggat waktu yang membosankan namun familier. Pagi adalah aroma kopi dan layar monitor yang menyala. Siang adalah dering telepon dari klien yang cerewet. Malam adalah kehangatan sofa dan tawa Lina, tunangannya, yang mampu melarutkan segala penat. Semuanya berada di tempatnya, tertata rapi seperti lapisan-lapisan dalam sebuah file Photoshop.

Lalu, sebuah truk pengangkut air yang remnya blong mengubah palet itu menjadi cipratan cat acak di atas kanvas.

Arga tidak mengingat banyak tentang benturannya. Hanya ada suara decitan ban yang memekakkan telinga, kilatan matahari yang menyilaukan dari kaca spion, dan rasa sakit yang menusuk tajam di bahu kirinya sebelum semuanya menjadi gelap. Ia terbangun di sebuah kamar rumah sakit yang steril, dengan aroma antiseptik yang menusuk hidung dan bahu yang terasa berat oleh perban.

“Hanya dislokasi bahu dan beberapa luka sobek,” kata dokter dengan senyum menenangkan. “Kami sudah melakukan operasi kecil untuk memasang kembali sendinya. Anda akan baik-baik saja, Pak Arga. Hanya butuh istirahat.”

Operasi kecil. Empat kata itu terdengar begitu ringan, begitu sepele. Namun, empat kata itulah yang menjadi gerbang menuju neraka yang tak pernah ia bayangkan.

Seminggu setelah kembali ke apartemennya, keanehan itu dimulai. Awalnya, ia hanya seperti sentakan listrik singkat di otaknya. Saat sedang mengaduk kopi, tiba-tiba sebuah gambar melintas di benaknya: sepasang sepatu bot kulit berwarna cokelat, berlumpur, tergeletak miring di atas lantai kayu yang basah. Gambar itu begitu jernih, begitu nyata, hingga Arga bisa merasakan dinginnya ubin di bawah kakinya sendiri, padahal ia sedang berdiri di atas karpet dapur yang hangat. Ia menggelengkan kepala, menganggapnya sisa-sisa anestesi yang masih bermain-main di sistem sarafnya.

Namun, kilatan itu datang lagi. Dan lagi.

Saat sedang menonton film bersama Lina, sebuah suara berbisik di telinganya, begitu jelas seolah pemilik suara itu duduk di sebelahnya. “Jangan percaya padanya.” Suara itu bukan suara Lina. Itu suara perempuan, lirih dan penuh ketakutan. Arga menoleh kaget, membuat Lina menghentikan filmnya.

“Kenapa, Ga?” tanya Lina, matanya yang teduh memancarkan kekhawatiran.

“Nggak… nggak apa-apa. Kupikir aku dengar sesuatu,” jawab Arga, berusaha terdengar santai.

“Suara apa? Di luar?”

Arga terdiam. Bagaimana ia bisa menjelaskan bahwa suara itu ada di dalam kepalanya?

Seiring berjalannya hari, kepingan-kepin...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Thriller
Cerpen
Bronze
Rahasia yang di tanam di kepala
Febri Muhamad mughni
Novel
Revisi Nasib
Bakasai
Novel
Kami (bukan) Tinta Berdasi
Martha Z. ElKutuby
Novel
Bronze
Chimera Project : The Gifted Ones
Mordekhai Von
Novel
The Guesthouse
Panji Pratama
Novel
KLANDESTIN: DUA SISI
Lirin Kartini
Novel
Meja Bundar
Hendra Purnama
Novel
Bronze
Serpihan Kaca
Rokho W
Novel
Reimagining
Lifya Q. Raida
Novel
Red Umbrella
Citra Wardani
Flash
Bronze
Pembuktian Berakhir Jebakan
Gia Oro
Cerpen
Bronze
Gema di dalam kepala
Febri Muhamad mughni
Skrip Film
DpD
Adelaide vina rae
Novel
Bronze
Sebelum Saya Bertemu dengan Aku
Aliensi
Komik
School Rumor
Kira Info
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Rahasia yang di tanam di kepala
Febri Muhamad mughni
Cerpen
Bronze
Gema di dalam kepala
Febri Muhamad mughni
Cerpen
Bronze
Gema di ujung senja
Febri Muhamad mughni
Cerpen
Bronze
Pria yang datang setiap pukul tiga sore
Febri Muhamad mughni
Cerpen
Bronze
Gema yang pulang ke rumah kosong
Febri Muhamad mughni