Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Matahari yang menebarkan cahaya layung tampak dari jendela kaca ruangan OSIS lantai 3 SMA di bilangan Gunungkidul. Menyadari waktu hampir senja, Rahmat yang sering dipanggil Bos OSIS mem-breaking rapat koordinasi pelaksanaan pentas seni dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Waktu istirahat yang disediakan oleh Bos OSIS itu digunakan peserta rapat untuk mandi, salat Maghrib, makan malam, dan salat Isyak.
Ruangan OSIS yang cukup luas itu mendadak sesenyap kuburan tua. Tak seorang pun tertinggal di ruangan itu. Hanya laptop milik Rahmat, sekretaris Voni, bendaharaYani, dan ketua seksi kesenian Agus Kliwir yang terletak di meja. Tas-tas punggung yang terletak di atas kursi menghiasi ruangan itu.
Lain ruangan OSIS, lain pula kamar mandi. Semua kamar mandi di sekolah diramaikan dengan anggota OSIS yang antri untuk mandi. Lantaran tak ingin antri, Rahmat turun ke lantai bawah untuk membasuh tubuh di kamar mandi samping perpustakaan. Di depan kamar mandi, dia yang berkalung handuk dan membawa gayung berisi perlengkapan mandi itu tersenyum kecut. Dia mendengar guyuran air dari dalam kamar mandi. “Sialan! Aku kalah cepat.”
Satu, lima, hingga tigapuluh menit Rahmat menunggu keluarnya seorang dari kamar mandi itu. Karena habis kesabarannya, dia mengetuk pintu kamar mandi yang tak terkunci dari dalam. Dengan nekat, dia mem...