Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Pulau Terasing
0
Suka
1,712
Dibaca

Kedatangan

Matahari bersinar begitu terik saat kapal yang mereka tumpangi mulai merapat di dermaga. Udara tropis yang hangat menerpa wajah Elias, membuatnya memejamkan mata sejenak, menikmati sensasi liburan yang sudah lama ia nantikan. Di sampingnya, Renata dengan cermat memindai setiap detail, dari warna cat dermaga yang pudar hingga ekspresi wajah para kru kapal. Baginya, setiap hal adalah data, dan otaknya secara otomatis menganalisis setiap gerak-gerik. Sementara itu, di buritan kapal, Bima berdiri tegak, memandang cakrawala dengan tatapan kosong, seolah-olah pikirannya masih berada jauh di medan perang yang telah ia tinggalkan. Ia adalah bayangan dari dirinya yang dulu; tegar namun dipenuhi oleh bekas luka yang tak terlihat. Tidak jauh dari Bima, Dina sibuk dengan kameranya, mengabadikan setiap momen seolah-olah ia sedang menjalankan tugas jurnalistiknya. Senyumnya lebar, tetapi matanya penuh dengan ambisi yang tidak bisa disembunyikan. Di sisi lain, Arya dengan santai menyandarkan punggungnya ke tiang kapal, sibuk dengan ponselnya yang ia utik-utik, mencoba mencari sinyal yang sudah hilang sejak beberapa jam yang lalu.

Mereka berlima—Elias, Renata, Bima, Dina, dan Arya—adalah orang-orang asing yang disatukan oleh sebuah “undian” yang aneh. Mereka adalah pemenang dari program “Pelatihan Kepemimpinan Eksklusif di Pulau Serenity” yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi yang tidak begitu jelas. Undian yang mereka menangkan adalah tiket untuk mendapatkan pelatihan yang dijanjikan akan mengubah hidup mereka. Namun, di antara mereka, hanya satu yang tidak sepenuhnya percaya pada undian itu: Dina. Sebagai seorang jurnalis investigasi yang ambisius, nalurinya mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Tetapi, janji hadiah uang tunai yang menggiurkan dan potensi mendapatkan cerita eksklusif membuatnya mengesampingkan keraguan itu.

"Ini dia, 'Pulau Serenity'," gumam Elias, suaranya terdengar seperti bisikan di tengah suara ombak. Ia adalah seorang dokter yang memiliki hati yang lembut dan empati yang besar. Ia memenangkan undian ini karena ia benar-benar membutuhkan istirahat dari tuntutan pekerjaannya. Setelah bertahun-tahun berhadapan dengan penderitaan manusia, ia berharap pulau ini bisa menjadi tempatnya untuk memulihkan diri.

"Serenity, huh? Kedengarannya terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan," kata Renata, tatapan tajamnya masih mengamati sekeliling. Ia adalah seorang psikolog yang cerdas, selalu mencari makna tersembunyi di balik setiap kata dan tindakan. Ia memenangkan undian ini karena ia tertarik pada potensi studi kasus tentang bagaimana orang-orang yang tidak saling kenal berinteraksi dalam lingkungan yang baru.

Bima tetap diam, tetapi matanya mengamati setiap detail: dari vegetasi ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp12.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
THE NIGHTMARE
Nisa
Skrip Film
DESIGNER
Wira karmayudha
Novel
Fright and Fear
Roy Rolland
Cerpen
Bronze
Pembalasan Untuk Ibu ( part 1 )
Nabilla Shafira
Cerpen
Mau Pulang
Amelia Purnomo
Cerpen
Kursi Kosong
Arjun
Cerpen
Bronze
Pesan dari Masa Lalu
Novita Ledo
Flash
Sosok Hitam
Rahma Pangestuti
Flash
Sam
hyu
Novel
Gold
Fantasteen Injurious
Mizan Publishing
Novel
TUSELAK
Marion D'rossi
Novel
Gold
HARU MAHAMERU
Falcon Publishing
Cerpen
Bronze
LANGKAH KETUJUH DARI LIANG
glowedy
Flash
Bronze
Hantu Bosan
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Yamero
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dharmawangsa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sang Kolektor Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 03
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Raina
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sahabat Ku Maafkan Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Yang Tersisa
Christian Shonda Benyamin