Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Sejarah
Prambanan & Sejarahnya
2
Suka
51
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Prambanan, Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan.

Di suatu hari dua gadis cantik berusia 17 tahun mendatangi wisata Candi Prambanan, dua gadis itu bernama Rana dan Ratih. Mereka berdua sangat suka sekali dengan sejarah, sudah banyak tempat bersejarah yang mereka datangi. Salah satunya Candi Borobudur yang terletak tak jauh dari Candi Prambanan.

"Siapa yang akan memesan tiket" ucap Rana pada teman yang berdiri di sampingnya itu.

Ratih pun melirik ke arah Rana dan berucap "kamu saja, aku malu untuk memesan tiket nya".

"Oke lahh kalo gitu, aku pergi ke loket tiket dulu" ucap Rana dan pergi menuju loket tiket.

Sesampainya ditempat pembelian tiket, Rana pun di sambut hangat oleh penjaga loket. "Hallo mba, saya ingin membeli 2 tiket wisata Candi Prambanan ya" ucap Rana dengan senyuman manis nya itu. "Boleh, untuk 2 tiket di kenai harga Rp 84 ribu ya kak", Rana pun mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikan nya kepada penjaga tiket. Penjaga tiket pun menerima uang nya dan berucap "saya terima ya uang nya kak, ini tiket nya, ini kembalian nya, trimakasih selamat bersenang-senang". Rana tersenyum dan berlenggang pergi menuju tempat dimana Ratih menunggu nya.

"Ini tiket nya, ayo kita masuk" ucap Rana kepada Ratih.

"Ayooo" seru Ratih dengan semangat.

Di dalam mereka kebetulan sekali bertemu dengan Get Tour yang bernama pak Mulyono, pak Mulyono sudah lama menjadi Get Tour disana.

Mereka pun berkenalan dengan pak Mulyono "Nama saya Rana, ini Ratih pa temen saya" ucap Rana sekaligus mengenalkan temannya itu.

Mereka pun keliling sambil bertanya-tanya kepada pak Mulyono "pak kalo boleh tanya legenda Roro Jonggrang itu sebenarnya mitos atau bukan ya pak?" tanya Ratih kepada pak Mulyono. Pak Mulyono pun menjawab "Tidak, sebenarnya Roro Jonggrang bukan sosok nyata, melainkan mitos yang diciptakan oleh masyarakat Jawa untuk menjelaskan asal-usul Candi Prambanan".

"Pak kenapa ada beberapa batu yang menempel di candi tidak terukir ya?" tanya Rana penasaran karena melihat banyak sekali batu yang menempel di candi tidak terukir. Pak Mulyono pun menjawab "Itu adalah batu palsu, yang asli sebagian hilang entah kemana karena gempa bumi dan erupsi gunung merapi yang terjadi pada tahun 2006 silam. Semua Candi roboh karena bencana itu, sangat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menata ulang kembali Candi-candi tersebut karena harus menyatukan ukiran satu sama lain.

"Oh seperti itu, kalo boleh tau Candi yang paling besar yang terletak di tengah itu namanya Candi apa ya pak?" tanya Rana kembali. "Itu bernama 'Brahma', kalo yang itu 'Siwa', dan yang itu 'Wishnu' " sambil menunjuk satu persatu Candi besar yang terletak di tengah itu "nah itu yang kecil-kecil itu bernama 'Perwara', Candi-candi kecil itu mengelilingi ketiga candi yang di tengah. Sebagaimana candi Hindu lainnya, candi utama mempunyai tiga kuil yang digunakan untuk penyembahan tiga dewa Hindu, Siwa, Wishnu dan Brahma. Masing-masing kuil tersebut menghadap ke sebuah kuil yang lebih kecil sebagai kendaraan mereka. Sapi Nandi adalah kendaraan milik Ciwa, dewa perusak; Garuda sebagai kendaraan dewa Vishnu, dewa pencipta dan Angsa, kendaraan dewa Brahma, dewa pelindung." jelas panjang lebar pak Mulyono.

"Kalo boleh tau tiga patung kendaraan tersebut masih ada di dalam kuil itu pak?" tanya Rana lagi. "Untuk patung Sapi Nandi itu masih ada, tetapi Garuda dan Angsa itu hilang saat kejadian gunung merapi yang erupsi beberapa waktu silam. Sapi Nandi juga sempat hilang, tapi berhasil di temukan hanya Garuda dan Angsa yang tidak bisa di temukan entah kemana" jelas pak Mulyono.

"Kalah patung Roro Jonggrang itu di sini ada pak?" sekarang giliran Ratih yang bertanya kepada pak Mulyono. "Untuk patung Roro Jonggrang itu ada, tapi tidak sembarang orang bisa melihat patung tersebut" jelas pak Mulyono lagi.

"Oh iya pak, katanya ada tiga cara penamaan suatu bangunan candi?" tanya Ratih kembali. "Betul, ada tiga penamaan candi. Yang pertama berdasarkan atas nama yang disebut di dalam prasasti, Kedua, berdasarkan atas desa candi tersebut berada, Ketiga, dinamakan menurut nama yang diberikan oleh penduduk di sekitar lokasi tersebut Kompleks percandian Prambanan terbagi menjadi 3 halaman konsentris (memusat) yaitu: - Halaman luar yang dikelilingi oleh tembok pagar berukuran 390 x 390 m - Halaman tengah dikelilingi oleh tembok pagar berukuran 220 x 220 m - Halaman pusat dikelilingi oleh tembok pagar berukuran 110 x 110 m Ketiga halaman tersebut satu dengan yang lain dihubungkan dengan gapura yang terletak pada keempat sisi masing-masing ketiga tembok keliling Pada halaman luar tidak ada bangunan satupun, sedangkan halaman tengah terdapat 224 buah candi Perwara yang disusun menjadi 4 deret yang ,akin ke dalam makin tinggi letaknya" jelas pak Mulyono panjang lebar.

"oh seperti itu pak, ya sudah pak terimakasih ya pak sudah mau berbagi cerita sejarah tentang Candi ini. kalo begitu kami ijin untuk berkeliling dan berfoto-foto sendiri ya pak, sekali lagi terimakasih pak" ucap rana dengan senyum. Pak Mulyono tersenyum dan berucap "Nggih mbak sama-sama, silahkan". "Mari pak duluan" ucap Rana dan Ratih bersama.

Setelah berpamitan mereka berdua menghabiskan waktu mereka berdua di sana cukup lama, mereka berfoto bersama, saling memfoto satu sama lain, duduk-duduk santai sambi berbincang, berfoto bersama bule yang kebetulan mereka jumpai di sana dengan camera yang mereka bawa, dan lainnya.

Setelah melakukan hal ini itu, mereka melipir sebentar masuk kedalam museum yang ada di kawasan Candi Prambanan. Di dalam mereka di sajikan berbagai batu-batu candi dan berbagai arca yang ditemukan di sekitar lokasi candi Prambanan; misalnya arca lembu Nandi, resi Agastya, Siwa, Wishnu, Garuda, dan arca Durga Mahisasuramardini, termasuk pula batu Lingga Siwa, sebagai lambang kesuburan.

Setelah puas dengan apa yang mereka lihat-lihat di dalam museum, mereka pun berjalan menuju arah pintu keluar. Sebelum keluar dari kawasan tersebut, mereka melipir ke pasar yang berada di dalam kawasan Candi. Mereka membeli beberapa pakaian, tas, aksesoris lain nya disana. Tak lupa juga mereka membelikan barang untuk orang rumah mereka masing-masing.

Setelah selesai dari kegiatan belanja itu, mereka duduk sejenak mengistirahatkan badan mereka sambil memesan minum.

"Eh seru juga ya tadi keliling di sekitar Candi Prambanan" seru Rana kepada Ratih. Ratih pun menjawab "Iya seru banget, jadi mau dateng kesini lagi deh". "Tapi kalo kita deteng rame-rame kesini bakalan lebih seru ga sih?" tanya Rana kepada Ratih. "IYAA IHHH PASTI SERU" ucap Ratih dengan semangat.

"Yasudah ayo kita kembali ke hotel, aku ingin istirahat lelah sekali berkeliling tadi" ucap Rana kepada Ratih sambil berdiri dan membawa barang belanjaannya itu. "Ayo, aku juga sangat lelah" jawab Ratih sambil ikut berdiri dan membawa barang belanjaannya.

Mereka pun kembali ke hotel dengan hati yang senang, meskipun lelah tetapi mereka senang karna menjadi tau sejarah dari Candi Prambanan ini.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Prambanan & Sejarahnya
indah kirana
Novel
Henkjan
𝔧 𝔞 𝔫 𝔱 𝔢 .
Novel
Leila
Me_987
Novel
Bronze
Misteri Di Balik Tirai
Eko Hadisusilo
Novel
Gold
Dunia Sophie
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
LARUNG SESAJI
Kagura Lian
Novel
Gold
Cinta, Kesehatan, dan Munajat Emha Ainun Nadjib
Noura Publishing
Novel
Bronze
Juni Berdarah Pasca-Reformasi
Hariyadi Eko Priatmono
Flash
The Wizard
Kiko
Novel
Rana Cinta
Dee_ane
Novel
Kegilaan isolasi
Muhammad Bintang Azhar Setia Budi
Novel
Bronze
HARAPAN YANG SIRNA (Sepenggal Kisah Di Balik Mei '98)
Johanis Flegon Ph Henukh
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Flash
Alien
Ikhsannu Hakim
Novel
Gold
Kolecer & Hari Raya Hantu
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Prambanan & Sejarahnya
indah kirana