Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Pintu Retak
0
Suka
1,416
Dibaca

Raka memegang buku berjudul The Mind's Labyrinth, sampulnya usang dan sudut-sudutnya melengkung. Buku itu bukan miliknya, namun sudah berada di mejanya selama berminggu-minggu, seolah takdir yang tak terhindarkan. Sebagai seorang dosen psikologi klinis, ia sudah terbiasa dengan buku-buku yang datang dan pergi, namun yang satu ini terasa berbeda. Seperti labirin yang digambarkan di judulnya, buku itu seperti cerminan pikirannya sendiri: rumit, tak berujung, dan penuh dengan jalan buntu.

Ia membiarkan buku itu tergeletak di samping laptopnya, layar yang menyala menampilkan presentasi tentang trauma kolektif, sebuah topik yang sering ia hindari namun harus ia ajarkan. Raka memiliki reputasi yang cemerlang. Ia adalah dosen favorit, dikenal karena kecerdasannya, sikapnya yang tenang, dan kemampuan uniknya untuk menjelaskan konsep-konsep rumit dengan cara yang sederhana. Namun, di balik fasad yang sempurna itu, ada celah, retakan yang mulai membesar.

Celah itu adalah mimpinya.

Setiap malam, ia kembali ke sana. Sebuah rumah tua yang terbengkalai, dengan cat mengelupas dan jendela yang pecah. Selalu sama. Ia berdiri di depan sebuah pintu kayu yang lapuk, permukaannya pecah-pecah seperti kulit kering, dan di tengah retakan itu, ada noda merah gelap yang berdarah setiap kali ia menyentuhnya. Darah itu tidak menetes, melainkan menyebar, menyerap ke dalam serat kayu seperti tinta di atas kertas tisu. Di balik pintu itu, ia tahu ada sesuatu yang menunggu. Sesuatu yang mengerikan. Namun ia tak pernah bisa membukanya.

Mimpi itu selalu berakhir dengan ia terbangun, napasnya terengah, dengan sisa-sisa keringat dingin di dahi. Ia sering mendapati dirinya menatap cermin, mencari jejak ketidakwarasan, namun yang ia lihat hanyalah Raka yang sama. Raka, dosen yang sukses. Raka, yang tampak baik-baik saja. Namun mimpinya menjadi semakin nyata. Aroma darah, dinginnya kayu, dan sensasi basah yang lengket—semua itu mulai merembes ke dalam realitasnya.

Suatu sore, saat ia sedang menjelaskan tentang mekanisme pertahanan ego, pandangannya tak sengaja bertemu dengan seorang mahasiswi di barisan depan. Namanya Nadia. Ia adalah mahasiswi yang cerdas, selalu di barisan terdepan, namun ada sesuatu tentangnya yang membuat Raka merasa tak nyaman. Tatapannya terlalu tajam, seolah ia sedang membaca buku yang sama dengan Raka, namun beberapa bab di depan.

"Tentu saja, banyak trauma yang tidak bisa dipecahkan," Nadia berkata tiba-tiba, suaranya pelan namun jelas. "Sering kali, otak kita memilih untuk mengubur ingatan-ingatan itu, menutupnya rapat-rapat, bahkan menciptakan realitas yang berbeda agar kita bisa berfungsi."

Ada jeda dalam penjelasannya yang memb...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp12.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Pintu Retak
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Hantu Bosan
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pemanggilan Arwah
Endah Wahyuningtyas
Cerpen
Bronze
Sebilah Pedang, Gua Kelelawar, dan Seekor Buaya
Habel Rajavani
Novel
Teror Satu Malam
yon bayu wahyono
Cerpen
Bronze
Iblis dan Tom Walker Washington Irving penerjemah : Ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Flash
Bronze
Suara Gamelan di Sungai
Risti Windri Pabendan
Flash
Terrorist
Dark Specialist
Skrip Film
Menantimu Untuk Dipeluk
ferry fansuri
Flash
Terminal
Jasma Ryadi
Skrip Film
Rayuan Maut Pulau Kelabu
Arlita Dela
Flash
SEBUAH LUKISAN TENTANG ORANG-ORANG YANG KELAPARAN
Reiga Sanskara
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Sing, Unburied, Sing
Mizan Publishing
Flash
Kamar 304
Jasma Ryadi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Pintu Retak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pusaka Naga Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Melodi Desiran Ombak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Novel Tanpa Akhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Di Kamar Kost
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Dokter
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Elara
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Sudut Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Labirin Jiwa
Christian Shonda Benyamin