Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Didesa kecil bernama Simra. Hidup seorang anak laki-laki bernama Fezra. Dirinya adalah seorang anak petani, sehari-hari akan meluangkan waktunya untuk membantu berkebun diladang. Tidak pernah terfikir oleh Fezra bagaimana jadinya jika dirinya masuk kedalam dunia fantasi. Dunia yang penuh dengan keajaiban dan beberapa keanehan didalamnya. Suatu keinginan beberapa orang untuk bisa masuk dan bertemu hal baru didalamnya. Karena, tidak sembarang orang bisa menemukannya, hanya orang berhati baik dan tulus yang pantas.
Disuatu pagi hari,dimana saat dirinya pergi berkebun dibelakang rumahnya,Fezra kelelahan dan memilih beristirahat sejenak. Saat sedang meregang tangannya, ia tak sengaja menemukan hal aneh, terlihat sekilas terdapat pintu kecil tersembunyi di batang tanaman yang tertutup semak belukar. Pintu itu terlihat sudah rapuh dan sangat usang. Karena rasa ingin tahu yang tinggi tentang pintu kecil itu,ia membersihkan semak belukar yang menutupi. Hingga terlihat jelas warna pintu tua itu coklat,menyatu dengan warna batang pohon. Sehingga sulit untuk disadarinya. Selama bertahun-tahun dirinya membantu sang ayah berkebun,ia baru menyadari saat itu.
Sungguh diluar dugaan,saat fezra mencoba mendekat melihat apa isi dibalik pintu,betapa terkejut ketika melihat lorong panjang seperti cahaya putih yang tidak ada batasnya. Lorong tersebut mengeluarkan hembusan angin, diujung terdapat cermin yang memantulkan gambaran dirinya. Tidak terlihat jelas apa yang ada didalamnya, sehingga Fezra dibuat penasaran. Ia mencoba mengulurkan tangannya kedalam pintu,hingga tiba-tiba hembusan angin semakin kencang dan menarik dirinya kedalam.
Tidak sempat untuk mengindar, Fezra kini telah tertarik kedalam lorong tersebut. Sampai beberapa saat dia tiba,ia menyadari adanya hal aneh yang dilihat disekelilingnya. Disana terdapat benda,tumbuhan,hewan disekitarnya bergerak dan berbicara layaknya manusia. Kebingungan sungguh menyelimuti seluruh isi pikirannya saat itu juga. Namun,rasa penasaran itu kemudian bertambah ketika ia telah menyadari bahwa tubuhnnya berubah menjadi kecil. Ia terkejut,segera mengecek bagian tubuhnya kepantulan genangan air yang ada dihadapannya.
Keheningan dan kebingungan terpecahkan ketika tiba-tiba terdengar seekor kelinci yang muncul dan berbicara kepadanya. Kemudian datang kawanan lainnya menyambut kedatangan Fezra dengan riang gembira. Kelinci memperkenalkan dirinya bernama Moko sebagai walikota dan mengajak Fezra keliling dunia ajaib itu. Fezra sempat menolak dan merasa ketakutan. Moko mendekat dan mengatakan bahwa dirinya butuh bantuan. Moko berbicara kedangan Fezra diyakini sebagai petunjuk dari masalah yang sedang terjadi di dunianya.
Moko menceritakan betapa sedihnya akhir-akhir ini keadaan desa,dirinya juga telah malu karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Desa ajaib itu,kini sedang berperang melawan naga. Para pengawal dan murid sang tetua pun tidak sanggup mengalahkannya. Padahal sebelumnya,jika ada masalah mereka akan menghadapinya dengan mudah. Moko,yang kedudukannya sebagai pemimpin dan sebagainya yang terkuat sekalipun tidak dapat mengalahkan. Ia juga telah kehilangan separuh telinga kirinya,akibat dari pertempuran hebat. Kini bagian Selatan desa,telah hancur berkeping-keping. Banyak dari mereka telah mengungsi kebagian Timur.
Setelah berjalan cukup lama,mereka sampai ketempat yang dimaksud,perbatasan desa dengan jurang hitam. Sembari beristirahat,Moko si kelinci kembali memberi tahu bahwa setiap malam akan selalu saja ada naga yang menyerang. Walaupun dirinya memiliki kekuatan, tampaknya itu tak pernah cukup untuk mengalahkan naga. Karna naga telah hidup lebih lama,dan memiliki akal yang cerdas seperti manusia. Naga awalnya terlahir dari perjanjian suci yang telah dirusak oleh alam. Setiap tahun akan ada acara meminta bersama,saat beberapa kali permintaan sama. Maka akan terkabulkan,namun harus seimbang dengan apa yang dilakukan didunia lain,yaitu dunia manusia. Sungguh sulit untuk mengatur tanpa sebuah interaksi. Banyak manusia disana telah serakah dan tidak bersyukur, yang membuat alam murka.
Kini,dirinya mengamuk meminta pertanggung jawaban. Maka dari itu,hanya manusia lah yang setara dengannya.
Sungguh sulit untuk dipercaya bagi fezra. Namun,melihat mereka kesusahan ia melupakanmu semua pertanyan yang terbenam dipikirannya dan memutuskan untuk bersiap membantu mereka.
Moko membawa Fezra kehadapan tetua,menyuruh untuk tetap disini selama beberapa waktu. Tetua mengatakan seminggu didalam sini sama dengan 1jam didunia tempat Fezra tinggal. Selama disini tetua membawa Fezra keatas puncak gunung,dimana jauh dari keberadaan naga,guna untuk mempelajari ilmu.
Hari pertama latihan,sungguh berat bagi Fezra,dirinya tidak pernah percaya akan ilmu. Hanya angan anak kecil dan cerita didalam dongeng saja yang ada,namun kini ia harus mempelajarinya. Hal itu membuat susah untuk ilmu menyatu dalam tubuhnya. Sejatinya,ilmu akan ada jika kepercayaan itu kuat,hanya akan bisa jika diri menerima.
Setelah berhari-hari latihan tanpa henti, menjelajah hutan untuk mencoba mencari ramuan,membaca beberapa buku keahlian dunia ajaib. Dirinya mengerti,dengan cepat bisa memahaminya lingkungannya yang baru. Tidak disangka perubahan begitu cepat terjadi. Namun,dirinya ragu akan kemampuannya saat ini. Jika gagal,makan desa akan mengalami kehancuran yang dahsyat dan para penduduk akan musnah. Kali ini semua takdir berada pada digenggaman tangannya.
Keesokan harinya setelah menyiapkan peralatan dan beberapa bekal makan,Fezra beranjak pergi ketepi jurang,tempat dimana naga tinggal didalamnya. Tidak hanya sendiri, beberapa pasukan khusus kepercayaan tetua dan Moko juga ikut membantu. Mereka bergotong-royong membangun jembatan dan beberapa menyiapkan jebakan sesuai yang telah rencana sebelumnya. Ya,mereka telah dibagi dalam beberapa kelompok, sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Sebelumnya, Fezra telah diajarkan beberapa ilmu. Termasuk yang paling ditekankan adalah kekuatan air dan tanah oleh guru sang tetua,guna agar kekuatannya seimbang dengan naga tersebut. Yang hari akhir, kekuatan terus bertambah dengan pesat.
Kini,dengan keyakinan dan bantuan teman teman barunya,ia berhasil mengeluarkan kekuatannya dan mengalahkan naga penjahat malam. Semua bersorak untuk kemenangan dunia ajaib.
Setelah berhasil menyelamatkan dunia ajaib. Mereka tidak lupa untuk merayakan kemenangan. Bersulang untuk memimun perasaan buah segar,menari dan bersorak.
Sebagai ucapan terimakasih kelinci dan para warga desa ajaib bersama-sama menghantarkan fezra kedepan kaca lorong. Mereka sedih akan kepergiannya,tetapi juga gembira akan pertemuannya yang berhasil menyelamatkan dunianya. Tak butuh waktu lama, lorong tersebut menarik freza sehingga membawanya keluar. Kini,dirinya telah berubah menjadi wujud semula,berbaring di bawah rindangnya pohon.
Dalam keadaan tertidur lelap,seketika sadar akan teriakan ibunya. Waktu menunjukkan bahwa hari sudah siang,ibunya memanggil karena waktunya untuk beristirahat makan. Fezra berlarian kecil,sembari mengingat kejadian sebelumnya.
Seperti sebuah mimpi,namun nyata. Jika diceritakan,mungkin banyak orang yang tidak akan mempercayai dirinya dan menganggap hal gila. Tapi ini adalah pertama kalinya dia mempercayainya bahwa kejadian didalam dongeng yang pernah dia dengar nyata. Kita,tidak selalu hidup sendiri didunia,selalu berdampingan dengan mahluk lain. Sebagain dari mereka tidak terlihat atau mungkin kita yang tidak bisa melihat. Menghargai suatu cerita dan keyakinan sesuatu seseorang sangat penting,agar tidak membuat dirinya merasa tidak dianggap. Dengan begitu juga bisa menambah beberapa wawasan.
Kejadian tersebut akan selalu menjadi pengalaman terindah yang akan tertinggal dipikirkan Fezra selamanya.