Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
PESAN TERAKHIR
1
Suka
1,502
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"AKU INGIN BERTEMU MAMA!!!"

Teriak Sani dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi, kedua matanya terlihat merah, hidungnya berair dengan ingus yang belepetan, mengotori wajah bulatnya. Semua orang terlihat kepo, menguping sambil bertanya satu sama lain apa yang sedang terjadi, mengapa Sani berteriak seperti orang kerasukan.

Dengan langkah panik, mbak Dinar meminta dengan sopan ibu-ibu komplek yang kepo untuk pergi, karena ia yang akan sendiri mengurus Sani, adiknya.

Setelah diusir, para ibu-ibu yang kembali ke rumah masing-masing beberapa kali masih terlihat menyiyir, "Sani kayaknya kerasukan deh?"

"Tidak, dia memang sudah gila."

"Benar, beberapa hari terakhir memang sering terdengar Sani mengamuk seperti itu."

Dan nyinyiran-nyinyiran mengiyakan yang lainnya.

Melihat kondisi rumahnya yang sudah sepi, mbak Dinar menutup pintu rumah dan melangkah mendekati adiknya yang terduduk di lantai ruang tamu, masih menangis.

"Kamu ini apa-apaan? Enggak malu didengar tetangga?!" ujar mbak Dinar terdengar kesal.

Setelah kepergian Mama, tingkah Sani memang berubah tidak secara drastis berubah tapi cukup mengejutkan untuk mbak Dinar yang mengenal Sani sebagai anak yang cukup pendiam. Sani yang biasanya cukup pintar menutupi perasaannya, sekarang dikit-dikit marah bahkan tak jarang membanting benda-benda di dekatnya. Ucapannya yang biasanya kalem dan lembut, menjadi kasar.

Sani hanya terdiam, tatapannya terlihat kosong. Beberapa kali ia mendengar mbak Dinar menceramahinya, tapi sama sekali tak ada satu ucapan mbak Dinar yang terdengar di telinga Sani, Sani hanya mendengar suara-suara aneh yang timbul dari batinya.

Capek dengan sikap Sani yang bebal ketika diberitahu, mbak Dinar memutuskan untuk meninggalkan Sani sendirian di ruang tengah, "Terserah kamu, mbak mau bikin pesanan," ucapnya sambil berlalu menuju dapur, ada banyak pesanan kue yang harus ia buat dan pekerjaanya terganggu karena harus mengurus Sani yang menurutnya sedan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Pinky Promise
Al Szi
Cerpen
Bronze
PESAN TERAKHIR
Moon Satellite
Cerpen
Di Ujung Stasiun
M.R. Pangestu
Novel
Bronze
Jalan Setapak Chalondra
dhsers
Cerpen
The Orphan
Susanti
Novel
Bronze
Alohanani From Paradise
Faatihah Qurrotul Aini
Novel
Bronze
Mr. Melancholic dan Subscriber-nya
Lady Mia Hasneni
Novel
Goresan Pena Azmia (catatan kecil Bram)
R Hani Nur'aeni
Novel
METTA
Renata yohana nurak
Novel
Bronze
Dua Cinta Pertama
L
Novel
Bronze
1121681
Delta
Novel
HARMONI BERKASIH
Soelistiyani
Novel
Bronze
Dalam Kidung Zona Merah
ERZIN EL
Flash
JIWA MERAH PUTIH
Rudie Chakil
Novel
Bronze
Filosofi Keluarga
Niken Ayu Winarsih
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
PESAN TERAKHIR
Moon Satellite
Novel
Bronze
The Pieces of Memories
Moon Satellite
Cerpen
1001 CARA MELUPAKANMU
Moon Satellite