Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
PESAN TERAKHIR
3
Suka
16,672
Dibaca

"AKU INGIN BERTEMU MAMA!!!"

Teriak Sani dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi, kedua matanya terlihat merah, hidungnya berair dengan ingus yang belepetan, mengotori wajah bulatnya. Semua orang terlihat kepo, menguping sambil bertanya satu sama lain apa yang sedang terjadi, mengapa Sani berteriak seperti orang kerasukan.

Dengan langkah panik, mbak Dinar meminta dengan sopan ibu-ibu komplek yang kepo untuk pergi, karena ia yang akan sendiri mengurus Sani, adiknya.

Setelah diusir, para ibu-ibu yang kembali ke rumah masing-masing beberapa kali masih terlihat menyiyir, "Sani kayaknya kerasukan deh?"

"Tidak, dia memang sudah gila."

"Benar, beberapa hari terakhir memang sering terdengar Sani mengamuk seperti itu."

Dan nyinyiran-nyinyiran mengiyakan yang lainnya.

Melihat kondisi rumahnya yang sudah sepi, mbak Dinar menutup pintu rumah dan melangkah mendekati adiknya yang terduduk di lantai ruang tamu, masih menangis.

"Kamu ini apa-apaan? Enggak malu didengar tetangga?!" ujar mbak Dinar terdengar kesal.

Setelah kepergian Mama, tingkah Sani memang berubah tidak secara drastis berubah tapi cukup mengejutkan untuk mbak Dinar yang mengenal Sani sebagai anak yang cukup pendiam. Sani yang biasanya cukup pintar menutupi perasaannya, sekarang dikit-dikit marah bahkan tak jarang membanting benda-benda di dekatnya. Ucapannya yang biasanya kalem dan lembut, menjadi kasar.

Sani hanya terdiam, tatapannya terlihat kosong. Beberapa kali ia mendengar mbak Dinar menceramahinya, tapi sama sekali tak ada satu ucapan mbak Dinar yang terdengar di telinga Sani, Sani hanya mendengar suara-suara aneh yang timbul dari batinya.

Capek dengan sikap Sani yang bebal ketika diberitahu, mbak Dinar memutuskan untuk meninggalkan Sani sendirian di ruang tengah, "Terserah kamu, mbak mau bikin pesanan," ucapnya sambil berlalu menuju dapur, ada banyak pesanan kue yang harus ia buat dan pekerjaanya terganggu karena harus mengurus Sani yang menurutnya sedan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Seekor Capung Di Tengah Savana
Deasy Wirastuti
Cerpen
Bronze
PESAN TERAKHIR
Moon Satellite
Skrip Film
nice to meet you! Bye..
Melisa Chandra
Skrip Film
Kesempatan dan Dana Umum
Adiba
Cerpen
Kisah Kancing Nenek
Lail Arahma
Novel
Doppleganger
Sastra Introvert
Novel
Masha Man
Irvinia Margaretha Nauli
Skrip Film
TATANAN (Diantara Takdir dan Kesalahan)
Sherly
Flash
Berselimut
Berkat Studio
Novel
Bronze
Ankle Breaker Origin
Dhimas Ardhio
Novel
Insecure
Rinzani Rosmawati
Komik
Mataram In Memory
Uco Penguin
Skrip Film
INE
Aruna Magda
Flash
Diari SSRKJSM
Chie Kudo
Flash
52 Hz
Riska Irmayadi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
PESAN TERAKHIR
Moon Satellite
Cerpen
LABUHAN BERAKHIR
Moon Satellite
Novel
Bronze
The Pieces of Memories
Moon Satellite
Cerpen
Bronze
1001 CARA MELUPAKANMU
Moon Satellite