Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
PERSAHABATAN YANG CULAS
0
Suka
23
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ruang rapat senat mahasiswa, yang biasanya riuh dengan diskusi panas tentang acara kampus atau perdebatan sengit mengenai alokasi dana, kini terasa pengap, sesak oleh kekecewaan yang menggantung di udara. Gya, ketua geng dan ikon fesyen di antara teman-temannya, menyandarkan punggungnya pada kursi putar berlapis kulit sintetis yang usang. Rambut panjangnya yang dicat pirang keemasan, seringkali menjadi pusat perhatian, kini tampak sedikit kusam di bawah cahaya lampu neon yang berkedip-kedip, seolah ikut merasakan energi negatif yang menyelimuti. Di depannya, layar laptop menampilkan deretan angka yang memilukan: Indeks Prestasi (IP) semester genap Gya adalah 2.7. Angka itu bukan hanya sekadar deretan digit; itu adalah vonis yang lebih berat daripada sekadar kegagalan akademis. Itu adalah ancaman nyata terhadap impian mobil baru Mercedes-Benz C-Class warna putih yang sudah ia idamkan setengah mati, hadiah dari Papanya jika IP-nya mencapai minimal 3.5. Lebih buruk lagi, angka itu berpotensi mengirimnya ke "neraka" yang paling ia takuti: dipindahkan ke kampus cabang di kabupaten, jauh dari gemerlap kehidupan kota Mataram yang ia cintai.

"Dua koma tujuh?" suara Gya tercekat, terdengar lebih seperti erangan daripada pertanyaan. Matanya yang tajam menelusuri deretan mata kuliah yang nilainya banyak sekali C, seolah mencoba menemukan kesalahan sistem atau konspirasi dosen yang tidak menyukainya. Tapi tidak ada. Itu murni hasil dari kemalasannya, dari malam-malam yang dihabiskan di kafe kekinian atau pusat perbelanjaan, bukan di depan buku.

Di sampingnya, Yanti, dengan kacamata berbingkai tebal yang sedikit melorot di hidungnya, menghela napas berat. IP-nya sedikit lebih baik dari Gya, yaitu 2.8, namun masih jauh dari kata memuaskan. "Aku juga... dua koma delapan. Gila. Mana berani aku pulang bawa rapot ini," bisiknya, suaranya lesu. Jemarinya bermain-main gelisah dengan ujung hijabnya yang modis, namun tak mampu menyembunyikan gurat kecemasan di wajahnya. Yanti, meskipun bagian dari geng Gya, memiliki ambisi akademis yang sedikit lebih realistis, namun tetap saja terbawa arus pergaulan.

Rani, yang duduk di seberang mereka, memiliki ekspresi paling putus asa. Rambut pendeknya yang dicat merah burgundy seolah kehilangan kilaunya. Ia baru saja melihat IP-nya: 2.75. Wajahnya yang ceria, biasanya penuh dengan tawa renyah, kini terlihat muram. "Habislah aku. Mama pasti mencak-m...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
PERSAHABATAN YANG CULAS
ari prasetyaningrum
Cerpen
Tirai Tipis Keluargaku
Nazhifa Fatiha
Cerpen
Bronze
Sakit Kiriman
Intan Andaru
Cerpen
Goodbye, My Cats
May Marisa
Cerpen
Semar Mendem
hyu
Cerpen
Sebuah kegagalan karena ketidakpedulian kesombongan dan meremehkan perhatian kecil
Andika Prawira
Cerpen
Bronze
Seni Olah Rasa
Wahyu Sandralukita Sari
Cerpen
Maaf, aku terlambat tahu.
Fianaaa
Cerpen
Bronze
Secarik Kertas dengan Selarik Kalimat
Munkhayati
Cerpen
Kabar Kandasnya Kepercayaan Kuncoro
Bella Paring Gusti
Cerpen
Bronze
Kenangan Pada Sebuah Jam Tangan
Yuisurma
Cerpen
Dunia Cermin
Chiavieth Annisa06
Cerpen
Lima Kelopak di Taman yang Layu Sebelum Mekar
Nuryanti
Cerpen
Bronze
Kena Batunya
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
PERSAHABATAN YANG CULAS
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
GADIS TOMBOY TER DE BEST
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KAU KHIANATI AKU, KUBATALKAN PERNIKAHAN
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PAHIT GETIR CINTA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KASIH SEMUSIM LALU
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
TERTAWAN SANG KETOS
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
BERKHIANAT DEMI SI BULE
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
URBAN LEGEND DESA ARUMDALU
ari prasetyaningrum