Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hari-hari Yandri kini hanya sebatas tarikan napas dan detak monitor EKG. Di ruang ICU tempatnya bekerja sebagai perawat, hidup terasa seperti mesin, dingin, rutin, dan tak pernah benar-benar hidup.
Dulu, dia selalu pulang membawa senyum. Disambut pelukan hangat Hana, istrinya, dan celoteh Dito, anak semata wayangnya yang baru duduk di kelas satu SD. Tapi semua itu lenyap dalam sekejap. Sebuah tabrakan maut di tikungan jalan layang mengubur senyum mereka di liang tak bertanda harapan.
Sejak itu Yandri hanya hadir secara fisik. Di balik masker medis, tatapan matanya kosong. Dia bekerja seperti biasa, memeriksa, mengganti infus, mencatat grafik. Tapi dalam rutinitas itu jiwanya mati perlahan.
Suatu malam di ruang istirahat, Yogi yang merupakan teman seangkatannya sejak sekolah k...