Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Anisa mengusap – usap pipinya yang merah lalu berhati – hati menyentuh dahinya yang bengkak. Dea-sahabatnya-menatapnya penuh kekhawatiran hingga geleng – geleng kepala.
“Cerailah Nis! Tidak ada yang bisa kamu harapkan lagi dari suamimu itu. Sudah cukup kamu dibuatnya babak belur!”
Dea untuk kesekian kalinya membujuk dan menasehati Anisa agar mau bercerai dari suaminya yang abusif.
“Awalnya cuma mukul lengan, naik lagi mukul pundak. Lalu mencekik leher dan berlanjut menampar hingga menonjok kepala. Apalagi yang kamu tunggu Anisa? Selamatkanlah dirimu dari laki – laki ...