Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Aksi
Pendekar Bintang Satu
0
Suka
11
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Daniel menatap HP-nya yang kini tak lebih dari benda mati, hatinya perih karena tak bisa kembali ke Glory. Game petualangan epik itu adalah dunianya, tempat dia menyaksikan perjuangan Ron Albert, pendekar pedang bintang satu yang lemah tapi tak pernah menyerah. Dalam Glory, 29 lantai dungeon dengan tingkat kesulitan Easy, Amateur, Difficult, hingga Hell menanti untuk ditaklukkan. Ron, dengan pedang usang dan semangat baja, adalah jantung tim Daniel, meski fitur story-nya mengungkapkan dia selalu gagal dalam latihan ilmu pedang. Gerakannya kikuk, serangannya sering meleset, tapi kerja kerasnya membuat Strength, Stamina, dan atribut lainnya maksimum untuk bintang satu—meski dia tak pernah bisa naik bintang.

Ron adalah karakter unik. Meski tetap bintang satu, dia punya kemampuan langka: Berserk Mode. Ketika darahnya tinggal 10%, Ron memasuki kondisi liar, kekuatannya melonjak drastis, dan serangannya menjadi tak terhentikan. Daniel sering terkagum melihat Ron, yang meski lemah, bisa mengalahkan musuh kuat di saat-saat kritis. Namun, perjalanan Ron menaiki tower Glory penuh pengorbanan. Setiap lantai sering merenggut nyawa rekan-rekannya, bahkan yang berbintang lebih tinggi. Darah Ron kerap hampir habis, tubuhnya sekarat, tapi dia selalu bangkit, mencari cara untuk bertahan.

Di awal petualangan, Ron menjalin kedekatan dengan sesama karakter bintang satu, seorang pemanah bernama Lyle. Lyle, seperti Ron, dianggap lemah, dengan busur sederhana dan akurasi rendah. Mereka sering berlatih bersama, saling menyemangati di tengah cemoohan karakter lain. Lyle mengagumi semangat Ron, dan Ron belajar dari ketenangan Lyle saat membidik. Di lantai 5 (Amateur), mereka berdua berhasil mengalahkan segerombolan goblin dengan kerja sama apik. Ron melindungi Lyle dengan pedangnya, sementara Lyle menembak dari belakang. Daniel tersenyum melihat chemistry mereka, merasa mereka seperti saudara.

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan. Di lantai 8, Lyle gugur saat melawan bos serigala raksasa. Ron berusaha melindunginya, tapi serigala itu terlalu cepat. Lyle tertusuk cakar di perut, dan nyawanya hilang sebelum Ron sempat menolong. Ron berlutut di samping tubuh Lyle, pedangnya gemetar. Daniel merasakan kesedihan Ron melalui layar, tapi Ron tak menyerah. Dengan mata penuh tekad, dia melanjutkan perjalanan, membawa kenangan Lyle di hatinya.

Tak lama setelah kehilangan Lyle, Ron bertemu karakter lain yang menjadi sahabatnya: Dam Yuanheart, seorang pendekar tombak bintang satu yang ambisius. Dam berbeda dari Ron. Dia haus akan kekuatan dan bertekad naik bintang. Mereka bertemu di lantai 10, berlatih bersama, dan sering bertanding untuk mengasah kemampuan. Meski sama-sama bintang satu, Ron selalu menang dalam duel latihan, terutama saat Berserk Mode-nya aktif. Dam, meski kesal, mengagumi keunikan Ron. “Kau aneh, Ron. Lemah, tapi tak pernah kalah di saat genting,” katanya suatu kali, membuat Ron tersenyum kecil.

Seiring waktu, ambisi Dam terwujud. Di lantai 12, dia naik menjadi bintang dua, lalu bintang tiga, dan akhirnya mencapai bintang enam di lantai 20 melalui serangkaian quest khusus. Dam kini adalah ksatria tombak dengan armor emas dan kekuatan luar biasa, jauh melampaui Ron secara statistik. Namun, dalam setiap latihan, Ron tetap tak terkalahkan. Saat darahnya tinggal 10%, Berserk Mode membuatnya seperti monster, mengungguli bahkan Dam yang bintang enam. “Kau benar-benar sesuatu, Ron,” kata Dam, tertawa, meski ada sedikit iri di matanya.

Kedekatan Ron dengan Dam memberi Daniel harapan, tapi tower Glory tak pernah ramah. Di lantai 15, Ron dan Dam kehilangan dua rekan bintang tiga saat melawan naga api. Ron hampir mati, darahnya tinggal sedikit, tapi Berserk Mode menyelamatkannya, memungkinkan dia menghabisi naga dengan serangan terakhir. Dam, yang menyaksikan, semakin kagum, tapi juga mulai merasa tertinggal oleh semangat Ron yang tak goyah. Meski Dam kini bintang enam, dia tahu Ron punya sesuatu yang tak bisa dibeli dengan bintang: hati seorang pejuang sejati.

Di lantai 18, Ron menjalin ikatan baru dengan Nina Forest, seorang penyihir bintang empat yang bergabung melalui summon Daniel. Nina, dengan mantra angin dan kecerdasannya, langsung menjadi pilar tim. Dia menghormati Ron, meski awalnya tak mengerti mengapa Daniel menjadikan bintang satu sebagai ketua. “Kau punya nyali, Ron. Itu jarang,” kata Nina setelah melihat Ron bertahan dari serangan bos di lantai 19. Mereka sering berdiskusi strategi, dengan Nina mengajari Ron cara membaca pola musuh, dan Ron menginspirasi Nina dengan ketahanannya. Daniel senang melihat Ron punya sekutu sekuat Nina.

Sayangnya, Nina tak bertahan lama. Di lantai 22 (Difficult), dia gugur saat melawan penyihir kegelapan yang menghisap nyawa. Ron berusaha melindunginya, tapi mantra Nina habis, dan dia jatuh di pelukan Ron. “Jangan berhenti, Ron… kau bisa,” bisik Nina sebelum menghilang. Ron mengepalkan tangannya, air mata di matanya, tapi dia melangkah maju. Daniel merasa hatinya teriris, tapi juga bangga pada Ron yang terus berjuang meski kehilangan begitu banyak teman.

Pernah di lantai 17, Ron menghadapi momen paling kelam. Melawan bos raksasa berduri, dia tertusuk tombak beracun di dada. Darahnya mengucur, nyawanya hampir habis, dan tubuhnya ambruk. Daniel menahan napas, takut kehilangan Ron. Tapi di ambang kematian, hasrat Ron untuk bertarung melahirkan skill baru: Will of the Fallen. Dengan skill ini, Ron bangkit, pedangnya menyala, dan dia menghabisi bos dengan satu tebasan. Daniel bersorak, tak percaya Ron bisa kembali dari jurang maut.

Petualangan berlanjut, dan di lantai 29 (Hell), Ron dan timnya—kini hanya tersisa Dam bintang enam, seorang ksatria bintang enam baru, dan penyihir bintang lima dari summon freemium—berdiri di depan pintu bos terakhir, raja iblis. Banyak rekan, termasuk Nina dan Lyle, telah gugur. Ron terluka parah, statistiknya melemah, tapi Daniel tetap menunjuknya sebagai ketua. Bagi Daniel, Ron adalah simbol perjuangan mereka. Berserk Mode dan Will of the Fallen membuatnya tak tergantikan, meski hanya bintang satu.

Esoknya, setelah makan siang, Daniel bersiap untuk pertempuran pamungkas. Dia membayangkan Ron, pedang usang di tangan, menatap pintu kabut dengan Dam dan dua hero baru di belakangnya. Tapi saat menyalakan HP-nya, layar hanya menunjukkan garis-garis rusak. HP-nya, yang jatuh kemarin, tak bisa menyala. Daniel panik, mencoba berkali-kali, tapi Glory tak bisa diakses.

Di dunia Glory, Ron Albert berdiri di depan pintu kabut lantai 29. Armor tuanya penuh goresan, pedangnya tumpul, tapi matanya penuh tekad. Dam, dengan tombak emasnya, menatap Ron dengan hormat. Ksatria bintang enam dan penyihir bintang lima menunggu, tapi tanpa perintah Daniel, mereka diam. Ron menggenggam pedangnya, menunggu tombol "OK" yang tak kunjung datang. Dia tak tahu Daniel tak bisa masuk—mungkin selamanya.

Daniel duduk di kamarnya, menatap HP yang kini tak berguna. Dia membayangkan Ron, setia menunggu, mengenang Lyle, Nina, dan perjuangan mereka. Hatinya perih, tapi dia berjanji: suatu hari, dengan HP baru, dia akan kembali. Dia akan menemui Ron, dan bersama, mereka akan menghadapi raja iblis. Sampai saat itu, Ron Albert, pendekar bintang satu dengan Berserk Mode dan hati tak tergoyahkan, akan tetap berdiri, seorang pahlawan sejati yang tak pernah tumbang.

-Tamat

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Cerpen
Pendekar Bintang Satu
Ron Nee Soo
Flash
PULANG
V.N.Lietha / Vica Lietha
Cerpen
Aksara dan Visual Dalam Desa
Adam Nazar Yasin
Novel
AKU BUKAN BERANDALAN
Sufaat pranduwinata
Flash
Perempuan Evolusi
Art Fadilah
Cerpen
Cahaya di Balik Ranting
Taufik reja waluya
Flash
Bronze
Desa Naga Bumi
Silvarani
Cerpen
Portal Utopia
zain zuha
Flash
Play Game
Fitri Handayani Siregar
Novel
My Part Time Job as an Assassin
alcyon2011
Cerpen
PROJECT V
Permadi Adi Bakhtiar
Skrip Film
The Strength Of Life
Dian Febriyanti
Flash
Goat
Rena Miya
Novel
Bronze
Candy
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Kiwi Berlumuran Cokelat Beku
Gia Oro
Rekomendasi
Cerpen
Pendekar Bintang Satu
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Sabar adalah Sungai, Senyumanmu adalah Muaranya
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Apakah Saat Ini, Aku Sedang Patah Hati
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Alasan Pria Mudah Lelah
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Ekspektasi
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Dua Tahun Lagi
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Nyanyian Kode
Ron Nee Soo
Cerpen
Kenapa Dia tak Pernah Datang?
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Surat dari Jakarta
Ron Nee Soo
Flash
Twinflame
Ron Nee Soo
Flash
Monster
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Sttt... Jangan berisik. Kebenaran Bersembunyi dalam Sunyi
Ron Nee Soo
Cerpen
Talang Sawah dan Lagu Mangu
Ron Nee Soo
Cerpen
Ironi Kotak Amal Sekolah
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Rahma, Warnaku Abadi
Ron Nee Soo