Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Pelangi Satu Menit
2
Suka
1,091
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dia bertatap dengan senja. Di mana langit digampar. Atau dibuat malu? Atau hanya make-up yang berlebihan?

Dia bertutup mata. Pejam. Tak ada yang dilihatnya kecuali hitam yang merah tersisa gamparan di langit. Dia sudah mati, pikirnya. Kanker di otaknya menyebar ke jantung, darah, seluruh. Hampir seluruh tubuh.

Dia membuka mata. Tak sepenuhnya jernih. Gelap yang lama diganti perlahan dengan kaburnya semut-semut kecil, lalu jernih, sebelumnya pusing. Kembali bertatap dengan senja di luar jendela rumah sakit. Kamar 504, dimana dia tidak sendirian, bersama 3 pasien lain yang salah satunya telah mati walau banyak selang di wajahnya, memaksanya hidup. Tinggal tunggu waktu sampai selang-selang itu menancapi wajahnya juga, walau dia tak mungkin merasakannya lagi.

Dia bertatap dengan senja. Lama. Tidak sendiri, tapi sungguh dia mera...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@darmalooooo : Iyaaa. Hehe.
Monetasi ya Kak?
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
PEREMPUAN NAGA
Efi supiyah
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Novel
Setitik Cahaya Yang Meredup
sandra firnawati
Novel
A Straight Rain: A Story about Their Gathering in Tokyo
Anis Maryani
Novel
Bronze
Bu Daode De Minzu
ANINZIAH
Novel
Bronze
Sunflower
Siji Getih
Novel
Bronze
Ugly But Lovable
Atsuka D
Novel
Impian Soraya
bundatraveler
Novel
The Secret of the Young Master
Ceena
Novel
Kumpulan Kisah Inspiratif
Rifan Nazhip
Novel
Bronze
Pulang
Nasrani Lumban Gaol
Novel
PANDORA 1998
Putu Winda K.D
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Novel
Bronze
Tentang Kita Hari Ini
Laberta Nauli
Novel
Bronze
Flatulensi
asade
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda