Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Pelangi Satu Menit
2
Suka
1,159
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dia bertatap dengan senja. Di mana langit digampar. Atau dibuat malu? Atau hanya make-up yang berlebihan?

Dia bertutup mata. Pejam. Tak ada yang dilihatnya kecuali hitam yang merah tersisa gamparan di langit. Dia sudah mati, pikirnya. Kanker di otaknya menyebar ke jantung, darah, seluruh. Hampir seluruh tubuh.

Dia membuka mata. Tak sepenuhnya jernih. Gelap yang lama diganti perlahan dengan kaburnya semut-semut kecil, lalu jernih, sebelumnya pusing. Kembali bertatap dengan senja di luar jendela rumah sakit. Kamar 504, dimana dia tidak sendirian, bersama 3 pasien lain yang salah satunya telah mati walau banyak selang di wajahnya, memaksanya hidup. Tinggal tunggu waktu sampai selang-selang itu menancapi wajahnya juga, walau dia tak mungkin merasakannya lagi.

Dia bertatap dengan senja. Lama. Tidak sendiri, tapi sungguh dia mera...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@darmalooooo : Iyaaa. Hehe.
Monetasi ya Kak?
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
TERLARANG
Kartini Susilo Fitri
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Novel
Gold
The Magic Library
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Fadilat CInta
Revia
Novel
Bihan
Bob Haazel
Novel
Bronze
Alunan Langkah
Wida Ningsih
Novel
Gold
Romantic Cooking
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
CIK MELATI BERJALAN MUNDUR
Magnific Studio
Novel
Bronze
Kau Berkata
Dewinda
Novel
Bronze
Balada Sepasang Kekasih Gila
Han Gagas
Novel
Bronze
Rahasia Tondi Ayahku
Mulia Nasution
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Novel
Bronze
1950
Onet Adithia Rizlan
Flash
Bronze
Tanpa Rumah
Aylani Firdaus
Novel
Seremoni Rasa
Dinda Ratri
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda