Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Pelangi Satu Menit
2
Suka
1,286
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dia bertatap dengan senja. Di mana langit digampar. Atau dibuat malu? Atau hanya make-up yang berlebihan?

Dia bertutup mata. Pejam. Tak ada yang dilihatnya kecuali hitam yang merah tersisa gamparan di langit. Dia sudah mati, pikirnya. Kanker di otaknya menyebar ke jantung, darah, seluruh. Hampir seluruh tubuh.

Dia membuka mata. Tak sepenuhnya jernih. Gelap yang lama diganti perlahan dengan kaburnya semut-semut kecil, lalu jernih, sebelumnya pusing. Kembali bertatap dengan senja di luar jendela rumah sakit. Kamar 504, dimana dia tidak sendirian, bersama 3 pasien lain yang salah satunya telah mati walau banyak selang di wajahnya, memaksanya hidup. Tinggal tunggu waktu sampai selang-selang itu menancapi wajahnya juga, walau dia tak mungkin merasakannya lagi.

Dia bertatap dengan senja. Lama. Tidak sendiri, tapi sungguh dia mera...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@darmalooooo : Iyaaa. Hehe.
Monetasi ya Kak?
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Novel
Cerita Cinta Diandra
rina resti
Novel
Bronze
Langitmu Tak Hanya Biru
Fajar Arsyi Firmansyah
Flash
Bronze
Melahirkan Di Motor Bandung
Yovinus
Flash
PEWARIS ABIRAMA
M Fadly Hasibuan
Novel
Reverie
Qonitatur Rasyidah
Novel
Bronze
I Love You, Mom
Deianeira
Novel
The Moment Of Pain
Adlet Almazov
Flash
Akhirnya Kalian Putus Juga
Agung Satriawan
Novel
Bronze
Warna-Warna Mirna
Dimarifa Dy
Novel
The Liar and His Flower
Sf_Anastasia
Novel
Bronze
Kamu
MS Wijaya
Novel
Bronze
Kemarin, Hari Ini dan Besok
Ariq Ramadhan Nurgaha
Novel
Bronze
Thongngin Fanngin Jitjong
Megumi
Flash
Bronze
Jejak Berbulu
Deeta Pratiwi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda