Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Paradoks Kehidupan
2
Suka
640
Dibaca

Mendung kembali menggantung di langit sore itu, seakan menjadi pengingat bagi Rania bahwa hidupnya belum sepenuhnya terbebas dari bayang-bayang masa lalu. Di dalam apartemennya yang sederhana, Rania duduk termenung di tepi jendela, memandang jalanan di bawah yang mulai basah oleh hujan.

“Kenapa harus selalu seperti ini?” Gumamnya pelan, seolah bertanya pada dirinya sendiri.

Hidup Rania adalah rangkaian badai yang tak kunjung reda. Sejak kehilangan orang tuanya dalam kecelakaan tragis beberapa tahun lalu, dia merasa seolah dunia telah memutuskan untuk mengujinya tanpa henti. Tapi, meski kerap terjatuh, Rania selalu bangkit. 

Dia menyeka air mata yang tiba-tiba menggenang di sudut matanya. Ini bukan waktunya untuk menangis. Dia harus segera bersiap-siap. Malam ini, ada pertemuan penting yang tidak bisa dia lewatkan.

---

Di kafe kecil di sudut kota, Rania duduk menunggu. Hatinya gelisah, tangannya bergetar sedikit saat meraih cangkir kopinya. Lalu pintu kafe terbuka, dan seorang pria berj...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Paradoks Kehidupan
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Neraca Uriping Manungsa
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Seperti mati, hidup juga punya banyak alasan
tseasalt
Cerpen
Kisah Masa Orientasi Sekolah
Nadia Safa Nurmalacita
Cerpen
Bronze
Kanak Rinjani
ahmad yusro ahmad yusro
Cerpen
Bronze
Perempuan Pemakan Bangkai
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Cerpen
(Serasa) Ngga Punya Tetangga
Amalia Puspita Utami
Cerpen
Bronze
Rencana
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Berjuta-juta Jalan Menuju Kematian
Bonari Nabonenar
Cerpen
JANGKA JAZ
Kiki Isbianto
Cerpen
Bronze
Utas Rupa Manusia
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
climate[Pg 4] improved. It has been made habitable. The soil, which bore formerly only a coarse vegetation, is covered to-day with rich harvests. The rock-walls in the valleys are laid out in terraces and covered with vines. The wild plants, which yielded
Miftahudin
Cerpen
Bronze
Rindu Gaharu
Nisa Dewi Kartika
Cerpen
Sugeng Ricuh
Siti Qoimah
Cerpen
Bronze
Tugas Akhir
Galang Gelar Taqwa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Paradoks Kehidupan
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Neraca Uriping Manungsa
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Bukan Lelaki Arimbi
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Utas Rupa Manusia
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Jejak Dunia Maya
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
The One Yang Terlupakan
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Persahabatan Antar Planet
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Cintaku Di Pegunungan Alpen
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Antahsvara
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Warisan Dari Bapak
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Pelangi Di Atas Tiara
Shinta Larasati Hardjono
Flash
Hilang Di Antara Jejak
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Laboratorium Transmisi Mental
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Langkah Terakhir
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Warisan Perempuan Terbuang
Shinta Larasati Hardjono