Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Cerpen
PAPA GUE GENDRUWO
Penulis : Teguh Santoso
Jarang sekali tetangga maupun kerabat atau teman sekolah Cemot mau singgah ke rumahnya, sekalipun tidak ada larangan untuk itu
Rumah tua jaman Belanda yang tinggi kokoh itu terpencil di pelosok desa, rumah itu dipilih karena penghuninya tinggi besar, 3,5 meter kurang lebih tingginya Papi Cemot, sedang kan Cemot sendiri tingginya 1,7 meter padahal Cemot masih SMP
Nama Cemot sebenarnya Uci, tapi sejak TK dia dipanggil Cemot oleh Papinya karena Papinya bernama Monot dan kalau di TK mencari anaknya, Papi nya Cemot itu hanya bisa nyebut Ce dimana Ce, Ce siapa maksudnya? Cemot, jawab Pak Monot, Uci anaknya Pak Monot maksudnya jadi Ce-Mot Ucinya Monot disingkatnya Cemot sehingga pada akhirnya setiap jemput anaknya maka Pak Monot selalu bilang mana Cemot, uci anaknya Monot, begitu seterusnya dan semenjak itu Uci dipanggil Cemot
Monot sangat sayang terhadap Cemot, setiap mau tidur Monot selalu menceritakan kehebatan mendiang ibunya, bahwa konon Monot pacaran secara on line di media social dan Monot mengunakan foto Brad Pitt sehingga ada beberapa wanita yang suka diajak chatingan, tapi hanya Ibunya Uci yang penuh respect meskipun tidak pernah mau diajak video call
Jannah nama ibunya Cemot itu tidak pernah pacaran dan ingin mengenal lelaki yang mau langsung ta aruf diajak nikah dan hanya Monot lah yang senantiasa meladeni semua permintaan Jannah bahkan segala ujian dan test dari Jannah tidak pernah ada yang terlewatkan
Bahkan kesulitannya bicara juga dimaklum oleh Jannah sehingga Monot semakin pede terhadap Jannah, bukan hanya karena nadar Jannah tidak akan menolak laki-laki yang mengajaknya menikah tapi sudah hati nurani kebaikan Jannah lah yang menjadikan pertemuan mereka suatu perjodohan yang unik
Monot mengaku bahwa dirinya tidak setampan foto Brad Pitt yang dipasangnya, bahwa sangat buruk akuinya tapi Jannah tidak pernah memandang fisik makhluk apapun yang penting baik dan positif begitu kenang Monot pada mendiang istrinya
Sewaktu ta aruf Monot sebenarnya udah jera dengan hal seperti itu karena selalu gagal tapi berbeda dengan Jannah, dia mau menerima dan mampu menyakinkan orang tuanya kalau pertemuan mereka itu jodoh sekalipun hal-hal aneh sudah pernah diutarakan Monot pada Jannah tapi Jannah tetap memilih Monot sebagai suaminya
Akhirnya menyebar seantero dunia pernikahan gadis secantik artis kembang desa bersama pria campuran setengah gendruwo, Monot sendiri mengakui tidak ada seorang anakpun yang ingin terlahir campuran dengan makhluk gaib tapi itulah kenyataan yang harus diterimanya
Konon ayah Monot seorang petani yang giat bekerja menggarap lahan siapapun yang memasrahkanya dengan system bagi hasil, sehingga ibu Monot mesti menyiapkan makan siang yang kadang diantar ke lading atau sawah dengan melewati hutan-hutan untuk memotong jalanan dan terkadang Ayahnya Monot pulang untuk makan siang, dan sudah dipastikan kalau Ayah Monot pulang ke rumah lebih awal tidak hanya untuk makan tapi ingin bermesraan dengan istrinya
Suatu saat Ayah pulang sangat lebih awal padahal ladang yang digarapnya sangat jaoh dan seusai makan meminta istrinya bermesraan lalu berangkat ke ladang lagi seperti biasanya namun setelah itu sekitar jam 2 siang Ayahnya yang asli datang dan bertanya kenapa ibu tidak mengantar makanan, Ayah langsung ke dapur dan dengan lahap makan, dan sang ibu terheran siapa yang tadi datang sebelum bedug lohor? Sang istri takut untuk berterus terang pada suaminya apalagi suaminya kembali berangkat ke ladang lagi dan tidak lama kemudian sang istri hamil dan sang ayah mengalami kecelakaan di hutan terperosok jebakan babi sehingga meninggal seketika, ada yang merumorkan sang ayah meninggal karena didorong gendruwo dan singkat cerita jabang bayi itu diberi nama Monot
Monot yang menikah dengan Janah juga dikucilkan keluarganya, tidak ada yang menjenguknya lagi dan tidak ada yang menganggapnya saudara, namun Jannah sangat sayang dan mencintai Monot seperti manusia biasa meskipun separoh wajahnya berbulu seperti Gendruwo dan Jannah meninggal saat melahirkan Uci atau Cemot itu, pesan mendiang ibunya sayangi anaknya seperti dia menyayangi Monot
Itulah yang tak pernah terlupakan oleh Monot untuk menyayangi Cemot sepenuh hati bahkan setiap ulang tahun Cemot selalu dirayakan semegah mungkin meskipun Monot harus bekerja keras untuk itu semua
Cemot pernah nangis pulang sekolah sewaktu SD dan mengadu pada Monot kalau dia digogong anjing tetangga dan keesokan harinya anjing German Shepard tetangganya itu digantung di pohon depan rumah pemiliknya lalu pemiliknya dilempari uang segepok disuruh pindah ke tempat lain
Cemot pernah kesurupan jin yang usil pun tak berhenti Monot mengusir Jin yang merasuki anak kesayangannya itu, bahkan Jin Usil itu dihajarnya bertubi-tubi hingga beberapa makhluk halus tunduk sama Cemot karena kalau berani mencolek Cemot sedikit saja bisa dibantai Monot bulan-bulanan hingga semua sanak keluarga makhluk halus yang berani kurang ajar sama Cemot
Intinya Cemot untouchable bagi makhluk apapun di dunia ini makanya Cemot diajarkan untuk mengenal makhluk halus semacam Gendruwo bahwa Gendruwo itu jin yang mempunya keahlian menyerupai manusia atau makhluk lain, semua jin hanya memiliki satu keahlian dan Gendruwo jin yang bisa menyerupai manusia, Gendruwo tidak bisa mengepalkan jemarinya saat menyerupai manusia, Gendruwo berbau amis saat menyerupai manusia, Gendruwo mempunyai daya sihir birahi yang tinggi, Gendruwo tidak bisa menirukan tanda lahir manusia dan nasehat itu berkali-kali disampaikan putri semata wayang itu supaya dia tidak bisa dikelabui makhluk sejenis Gendruwo, namun Cemot mengganggap itu semua pengulangan yang membosankan
Namun Cemot sekarang sudah semakin besar dan sudah mengenal cinta, ada seorang cowok yang suka membuntutnya ke rumahnya, padahal cowok lainnya ketakutan untuk mendekati Cemot, setiap pria yang mendekati Cemot pasti harus berhadapan dengan Papinya yang super serem itu, pernah ada anak sekolah lain yang menjailin Cemot juga langsung diikat diatas pohon jati yang tinggi sampai harus memanggil tim damkar yang menurunkannya, bahkan ada yang pernah dilemparkan ke tengah laut, intinya tidak ada yang berani mengusik kehidupan Monot dan Cemot
Otomatis hanya Cemot sendiri yang berani terhadap Papinya sendiri, itupun karena Cemot menyukai cowok berkacamata kurus yang menyukainya, sedang tingginya pun lebih tinggi Cemot, dan Monot selalu bilang jangan pacaran dulu sekolah yang bener sampai bisa lulus kuliah cumloude begitu keinginan Monot terhadap Cemot
Pillon kekasih Cemot itu ingin mengajak camping ke pantai yang masih jarang didatangi siapapun, karena hal itu yang disukai mereka berdua akan tetapi Monot tidak mengijinkan kecuali mengajak Monot dan itu sangat mengganggu rencana mereka membuat konten unik yang ingin dibikinnya
“Papi sekali ini saja Papi tidak usah khawatir sama Cemot, Cemot aman bersama Pillon, dan Papi juga sudah mengenal Pillon selama ini, dia orangnya baik kan seperti Papi?”
Dengan kesulitan bicara Monot tetap menolak
Monot masih belum mau memahami perkembanganya anak semata wayangnya, apapun alasannya Cemot tidak boleh jauh darinya
Cemot juga tahu jarak 60 kilometer Papinya masih bisa mencium bau keringat Cemot berada itu sebabnya Cemot tidak bisa kabur begitu saja
“Kalau Ayang mau ya kita kibulin aja Papimu?”
“Maksudmu kita bohongi? Ogah ah dosa tahu”
“Aku pingin bikin ulang tahun Ayang kali ini beda dari yang lainnya”
“Tahu sih tapi Papiku ingin ikut ya jauh-jauhan gak papa sih katanya jadi kita tetap bisa jalani rencana kita, Cemot yakin Papi gak akan ganggu acara kita”
“Itu gak surprise namanya, gak ada bikin Ayang berdebar-debar dan gak asik aja sih ya kan?”
“Terus gimana dong”
“Ya itu tadi satu-satunya cara”
Cemot berfikir sejenak
“Ya udah dech, aku percaya sama kamu”
Cemot yang separuh gendruwo seperti Papinya itu sangat kuat dengan rasa sedingin apapun sehingga Cemot nekat dimasukkan kedalam peti es dan kaosnya yang berkeringat disembunyikan didalam sebuah goa, mengingat kalau ditaruh dimanapun Monot yang separoh Gendruwo mampu melompat secepat kilat kemanapun kecuali didalam goa yang sulit ditembusnya kalau ditaburin garam
Goa yang untuk menyimpan kaos berkeringat Cemot itu berada di timur jauh rumah Cemot sedangkan perjalanan Cemot bersama Pillon kea rah barat sehingga Monotpun terkecoh mencari Cemot ke gua itu dan kesulitan masuk karena banyak garam ditaburkan disekitar goa itu
Perjalanan Pillon dan Cemot menuju pantai terasingpun tanpa hambatan, sampai sekita 70 kilometer Cemot baru dibangunkan dari peti es
“Genius juga akalmu bisa bikin Papiku terkecoh”
“Namanya juga pacar Cemot masa gak genius”
Mereka tertawa bersama menaiki mobil sewaan yang dikendari Pamannya Pillon
Sesampainya di pantai hari sudah menjelang senja, Cemot dan Pillon pun segera menyiapkan segala sesuatu untuk membikin konten seperti rencana mereka, namun tiba-tiba dari berbagai penjuru bermunculan orang-orang berpakaian seperti indian dan bahkan lebih aneh lagi langsung berkerumun memegangi Cemot dan mengikat Cemot di tiang kayu babi yang telah berdiri tegak di tepi pantai itu, semua dupa-dupa mulai mengepul mengepul mengelilingi area pantai yang semakin lembayung mengejar senja
“Pilloooonnnn toloooongggg “
Paman Pillon menghampirinya dan membekap mulut Cemot tapi digigitnya hingga berdarah sehingga dilepaskannya lagi
“Diam, kamu tahu Monot papimu itu dulu telah membawa lari kakak perempuannya dan dikawininya namun saat dipisahkan ternyata telah hamil kakak perempuanku itu tapi susah sekali digugurkan kandungannya bahkan membuatnya meninggal saat melahirkan anak yang sekarang jadi pacarmu”
“Pillon?”
“Iya Pillon itu masih saudara seayah”
“Kenapa Papiku tidak tahu?”
“Pillon selalu mandi dengan garam supaya tidak bisa tercium bau keringatnya yang sama”
“Maafkan aku sama papiku kalau kami berbuat salah”
“Sudah terlambat untuk maaf, nyawa harus dibalas dengan nyawa”
“Kalian akan tahu akibatnya kalau Papiku sampai tahu”
“Dengan menumbalkanmu kami memanggil Raja Gendruwo di pantai ini untuk melawan Papimu dan Papimu akan mati bersamamu disini dan semua pasukan Gedruwo akan mengeroyok Papimu asalkan kamu ditumbalkan bersama burung-burung gagak kesukaan para Gendruwo”
Pillon yang pura-pura bego itu rupanya menumbalkan Cemot untuk sesaji ritual sekte itu karena dendam masa lalunya
Seluruh tubuh Cemot telah diikatnya, tangan, kaki, leher, kepala, badan dan paha Cemot diikat semua dengan tambang dan rantai bahkan mulut Cemot dibekap dengan tambang kapal, karena kalau tidak Cemot pasti kuat memberontak sekuat tenaga
Ritual pemanggilan Raja Gendruwo pun segera berlangsung, dukun-dukun ilmu hitam dan pengikutnya melantunkan rapal ritual
Burung-burung gagak disembelih dan darahnya dioleskan ke seluruh tubuh Cemot lantas burung-burung gagak itu dibakarnya mengitari dimana Cemot diikat
Suara-suara eraman Gendruwo pun berdatangan hingga suara Srigala Raksasa mengaumpun terdengar itu tanda Raja Gendruwo telah menghampiri tempat itu
Bertepatan dengan Raja Gendruwo itu tiba, datanglah Papi Cemot
“Hei Raja Gendruwo kalau kau menghendaki tumbal kami, maka penuhi permintaan kami dengan membunuh Monot manusia separo gendruwo yang telah mengkhianati kamu mu”
Raja Gendruwo langsung memberi kode untuk mengeroyok Papi Cemot, bertubi-tubi Gendruwo menyerang Papi nya Cemot tapi dibantai sekuat tenaga oleh Papi Cemot, namun trisula senjata para pasukan gendruwo mencabik-cabik tubuh Monot bahkan ada yang menikamkan trisula dari belakang menancap punggung Monot
“Kalian semua telah membuatku murkaaaaa” teriak Papinya Cemot sambil mencabut trisula yang menancap dipunggungnya dan kembali melawan semua pasukan Gendruwo hingga tidak ada satupun gendruwo yang tidak dipatahkan oleh Papi Cemot hingga para pasukan gendruwo itu lari tunggang langgang meninggalkan arena pertempuran itu
“Hei Rajaku Raja Gendruwo masihkah kau menjadi budak manusia dengan burung-burung gagak murahan itu?”
“Aku yang akan memperbudak mereka Monot dengan memenuhi segala permintaanku”
“Kalau kamu lukai sedikit saja putriku, kau akan kubunuh”
Hwwahwaahwahwaahwaasskhwaaa tawa Raja Gendruwo lantas serigala-serigala itu menyerang Monot sehingga kaki dan tangan serta punggung Monot digigit serigala-serigala itu tanpa bisa melepaskannya hingga perlahan Monot gontai bersimpuh dihadapan Raja Gendruwo
“Papiiiii” teriak Cemot
Monot memperhatikan bersamaan itu Paman Pillon membawa pisau melukai tangan Cemot hingga darah mengucur
“Minumlah Raja Gendruwo darah gadis kesukaanmu”
Raja Gendruwo itu pun langsung menyedot lengan Cemot yang berdarah itu dan itu membuat Monot menjadi kalap dengan sekuat tenaga serigala-serigala itu dibalas digigit dan dipatahkan kepalanya satu per satu sehingga Monot bisa terbang menghambur menarik kepala Raja Gendruwo itu
Namun naas trisula Raja Gendruwo itu secara reflek disodorkan ke perut Monot tanpa diketahui olehnya
Monot semakin gontai dan bersimpuh dihadapan Raja Gendruwo, Cemot beteriak menangis-nangis melihat pengorbanan Papinya
“Hei Gendruwo blasteran kau takkan bisa mengalahkan Rajamu”
“Dasar makhluk bodoh yang kau hisap itu darah campuran garam yang akan membakar tubuhmu”
Raja Gendruwo mulai terkelupas oleh api-api kecil yang berangsur membesar namun kesempatan itu digunakan Monot untuk mencabut trisula dari perutnya untuk ditusukkan ke leher Raja Gendruwo hingga tumbang
Semua pasukan ritual telah kalang kabur berpecar menyelamatkan diri sendiri tidak terkecuali Pillon dan Pamannya
Monot berusaha melepas semua tambang yang mengikat seluruh tubuh Cemot dengan kuku kukunya yang tajam sebelum pada akhirnya Monot terkapar jatuh berangsur-angsur menjadi panas abu yang tertiup angin pantai
Cemot menghambur memeluknya
“Maafkan Cemot Papi maafkan anakmu yang bodoh ini”
“Nak siapapun yang menjadi Papi segala larangannya itu menghindarkanmu dari mara bahaya”
“Papiiiii Papiiii “
Abu-abu yang menjadi debu itu tertiup angin berhamburan ke pantai hingga bersih tak bersisa hanya Cemot dengan segala penyesalannya yang tersisa
Griya Pringlangu Indah Pekalongan 2022