Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
0
Suka
1,651
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Panggilan dari Bawah Tanah: Asal Mula Kutukan Verbum Mutlak

Karangjati. Sebuah nama desa yang mungkin terdengar biasa saja bagi telinga orang luar, tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan dan lengkungan bukit-bukit yang samar di kejauhan. Namun, di balik ketenangannya yang menipu, desa kecil ini menyimpan sebuah rahasia kelam, sebuah bisikan yang selalu terucap dengan nada bergetar di antara warga: Pabrik Mutlak. Bekas pabrik logam tua yang terbengkalai itu berdiri seperti nisan raksasa yang dilupakan waktu, terbuat dari besi-besi berkarat dan tembok-tembok yang mengelupas.

Di antara puing-puing yang berserakan dan lorong-lorong gelap yang tertutup debu, terdapat satu ruang yang tak pernah tersentuh selama puluhan tahun. Sebuah ruang di bawah tanah, tersembunyi jauh di dalam perut bumi, menyimpan misteri yang jauh melampaui imajinasi manusia, sebuah entitas yang haus akan suara.

"Kalau kamu dengar suara dari bawah, jangan dijawab," Kakek Bagas memperingatkan suatu malam, tatapan matanya yang tua memancarkan kekhawatiran yang mendalam. "Karena itu bukan suara manusia."

Bagas, seorang mahasiswa arkeologi yang tengah menyelesaikan skripsi bertema struktur kolonial pasca-industri, hanya menganggap peringatan itu sebagai takhayul kuno. Baginya, Pabrik Mutlak adalah permata sejarah yang tak ternilai, sebuah kapsul waktu yang bisa membantunya meraih gelar. Dengan kamera SLR, perekam suara digital, senter LED yang kuat, linggis kokoh, dan semangat naïf yang membara di dada, ia melangkah masuk ke dalam bangunan yang menganga itu. Ia tidak tahu bahwa ia sedang memasuki rahim dunia yang menolak cahaya, sebuah dimensi di mana keheningan adalah teman dan suara adalah jerat.

Gerbang Kegelapan yang Menganga

Pintu besi menuju bawah tanah itu dilapisi karat tebal, seolah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dinding. Namun, huruf-huruf timbul di permukaannya masih bisa terbaca jelas, seolah diukir oleh tangan tak kasat mata: M U T L A K. Ada sesuatu yang aneh dari huruf-huruf itu, sebuah resonansi yang terasa di udara, sebuah undangan yang menggetarkan jiwa.

Dengan linggisnya, Bagas mulai mencongkel celah di antara pintu dan kusen. Keringat membasahi dahinya, otot-ototnya menegang. Akhirnya, dengan sebuah dentang logam yang memekakkan telinga, pintu itu terbuka. Suaranya menggema ke seluruh dinding pabrik yan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp8.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Flash
Attack
Laila NF
Novel
Bronze
Surti
Herman Sim
Cerpen
PEREMPUAN BAYANG KELAM
Rian Widagdo
Cerpen
KERETA SETAN
Dzakiyah Azzahra
Flash
Black
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Wikaplay Agen Slot Bonus 100% Di Depan
Wikaplay
Flash
Sang Korban
Ahmad R. Madani
Cerpen
Sherly
Panipun
Cerpen
Bronze
Ketika Malam
Refy
Novel
Gold
The Ho[S]tel 2
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Rama's Story : Mey Ling - Dark Castle
Cancan Ramadhan
Komik
SANDEKALA
Akhmad Kuncoro
Novel
Bronze
Rante Aji
Arumdalu
Novel
Cursed on the Witching Hours
Roy Rolland
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Terkutuk
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Siaran Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pudar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ibu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Insomnia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dinding Tertawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bunker Jepang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Radio Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ouija
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dari Aku Untukku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Boneka Bobo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin