Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
0
Suka
1,520
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Panggilan dari Bawah Tanah: Asal Mula Kutukan Verbum Mutlak

Karangjati. Sebuah nama desa yang mungkin terdengar biasa saja bagi telinga orang luar, tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan dan lengkungan bukit-bukit yang samar di kejauhan. Namun, di balik ketenangannya yang menipu, desa kecil ini menyimpan sebuah rahasia kelam, sebuah bisikan yang selalu terucap dengan nada bergetar di antara warga: Pabrik Mutlak. Bekas pabrik logam tua yang terbengkalai itu berdiri seperti nisan raksasa yang dilupakan waktu, terbuat dari besi-besi berkarat dan tembok-tembok yang mengelupas.

Di antara puing-puing yang berserakan dan lorong-lorong gelap yang tertutup debu, terdapat satu ruang yang tak pernah tersentuh selama puluhan tahun. Sebuah ruang di bawah tanah, tersembunyi jauh di dalam perut bumi, menyimpan misteri yang jauh melampaui imajinasi manusia, sebuah entitas yang haus akan suara.

"Kalau kamu dengar suara dari bawah, jangan dijawab," Kakek Bagas memperingatkan suatu malam, tatapan matanya yang tua memancarkan kekhawatiran yang mendalam. "Karena itu bukan suara manusia."

Bagas, seorang mahasiswa arkeologi yang tengah menyelesaikan skripsi bertema struktur kolonial pasca-industri, hanya menganggap peringatan itu sebagai takhayul kuno. Baginya, Pabrik Mutlak adalah permata sejarah yang tak ternilai, sebuah kapsul waktu yang bisa membantunya meraih gelar. Dengan kamera SLR, perekam suara digital, senter LED yang kuat, linggis kokoh, dan semangat naïf yang membara di dada, ia melangkah masuk ke dalam bangunan yang menganga itu. Ia tidak tahu bahwa ia sedang memasuki rahim dunia yang menolak cahaya, sebuah dimensi di mana keheningan adalah teman dan suara adalah jerat.

Gerbang Kegelapan yang Menganga

Pintu besi menuju bawah tanah itu dilapisi karat tebal, seolah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dinding. Namun, huruf-huruf timbul di permukaannya masih bisa terbaca jelas, seolah diukir oleh tangan tak kasat mata: M U T L A K. Ada sesuatu yang aneh dari huruf-huruf itu, sebuah resonansi yang terasa di udara, sebuah undangan yang menggetarkan jiwa.

Dengan linggisnya, Bagas mulai mencongkel celah di antara pintu dan kusen. Keringat membasahi dahinya, otot-ototnya menegang. Akhirnya, dengan sebuah dentang logam yang memekakkan telinga, pintu itu terbuka. Suaranya menggema ke seluruh dinding pabrik yan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp8.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jejak Sekuntum Mawar
Dwi Fitriani
Novel
Bronze
Rumah Seribu Jendela
Randy Arya
Novel
Bronze
CURSE
Yattis Ai
Flash
Hantu di bawah tempat tidur
Bluerianzy
Flash
Bronze
Mereka Masih di Sana
Ron Nee Soo
Flash
16.00
Rexa Strudel
Novel
SEGEL IBLIS
Miss Green Tea
Novel
Bronze
Ruang Sendiri
Terajaana
Novel
Gold
Fantasteen Deadly Claws
Mizan Publishing
Flash
Rumah Kunci
Putri Rafi
Novel
Fright and Fear
Roy Rolland
Novel
Kisah Penyap dari Rimbun Bambu di Belakang Taubah
Ariyanto
Novel
Bronze
THE EYE: Secret In The Shadow
Bilqis Fatturahman
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dari Aku Untukku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rantai Pemicu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Bersama Mereka
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Catatan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Goresan Kuas Bermakna
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Hitam Di Jendela
Christian Shonda Benyamin