Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
0
Suka
736
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Panggilan dari Bawah Tanah: Asal Mula Kutukan Verbum Mutlak

Karangjati. Sebuah nama desa yang mungkin terdengar biasa saja bagi telinga orang luar, tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan dan lengkungan bukit-bukit yang samar di kejauhan. Namun, di balik ketenangannya yang menipu, desa kecil ini menyimpan sebuah rahasia kelam, sebuah bisikan yang selalu terucap dengan nada bergetar di antara warga: Pabrik Mutlak. Bekas pabrik logam tua yang terbengkalai itu berdiri seperti nisan raksasa yang dilupakan waktu, terbuat dari besi-besi berkarat dan tembok-tembok yang mengelupas.

Di antara puing-puing yang berserakan dan lorong-lorong gelap yang tertutup debu, terdapat satu ruang yang tak pernah tersentuh selama puluhan tahun. Sebuah ruang di bawah tanah, tersembunyi jauh di dalam perut bumi, menyimpan misteri yang jauh melampaui imajinasi manusia, sebuah entitas yang haus akan suara.

"Kalau kamu dengar suara dari bawah, jangan dijawab," Kakek Bagas memperingatkan suatu malam, tatapan matanya yang tua memancarkan kekhawatiran yang mendalam. "Karena itu bukan suara manusia."

Bagas, seorang mahasiswa arkeologi yang tengah menyelesaikan skripsi bertema struktur kolonial pasca-industri, hanya menganggap peringatan itu sebagai takhayul kuno. Baginya, Pabrik Mutlak adalah permata sejarah yang tak ternilai, sebuah kapsul waktu yang bisa membantunya meraih gelar. Dengan kamera SLR, perekam suara digital, senter LED yang kuat, linggis kokoh, dan semangat naïf yang membara di dada, ia melangkah masuk ke dalam bangunan yang menganga itu. Ia tidak tahu bahwa ia sedang memasuki rahim dunia yang menolak cahaya, sebuah dimensi di mana keheningan adalah teman dan suara adalah jerat.

Gerbang Kegelapan yang Menganga

Pintu besi menuju bawah tanah itu dilapisi karat tebal, seolah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dinding. Namun, huruf-huruf timbul di permukaannya masih bisa terbaca jelas, seolah diukir oleh tangan tak kasat mata: M U T L A K. Ada sesuatu yang aneh dari huruf-huruf itu, sebuah resonansi yang terasa di udara, sebuah undangan yang menggetarkan jiwa.

Dengan linggisnya, Bagas mulai mencongkel celah di antara pintu dan kusen. Keringat membasahi dahinya, otot-ototnya menegang. Akhirnya, dengan sebuah dentang logam yang memekakkan telinga, pintu itu terbuka. Suaranya menggema ke seluruh dinding pabrik yan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp8.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Skrip Film
SURVIVOR
Rizqy Kurniawan
Cerpen
Bronze
Bunker Jepang
Christian Shonda Benyamin
Novel
Perawan Tak Boleh Pulang
I. Majid
Flash
Kembalikan
Ron Nee Soo
Novel
Jurnal Misteri
Ripki Aripianto
Novel
TRAUMA GENERASI
Vitri Dwi Mantik
Novel
TUSELAK
Marion D'rossi
Cerpen
Bronze
Jalan Melati Nomor 12
Farlan Nuhril
Komik
Shall We Play ?
bubukomik
Novel
Bronze
Pendekar Sarang Demit
Raxl Sri
Komik
Bronze
Hu-man: The Perfect Child
morningmoonmoon.id
Cerpen
Bronze
Guru BU Ratmi
Christian Shonda Benyamin
Novel
ADA
Nunu
Novel
Bronze
SRAPIT
Onet Adithia Rizlan
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bunker Jepang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Guru BU Ratmi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Polaroid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mawar Kematian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Radio Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kakek Memanggil
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 13
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tukang Pos Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jalan Buntu 404
Christian Shonda Benyamin