Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Oleh-oleh
0
Suka
678
Dibaca

Matahari bersinar menghangatkan bumi di waktu pagi. Gadis keluar dari sebuah kosan berjalan dengan langkah ringan, matanya berbinar, sudut bibir melengkung ke atas, terpancar sinar kebahagiaan pada dirinya. Hari pertama Gadis bekerja di tempat baru, namun dia harus terpisah oleh keluarganya, dikarenakan tempat kerjanya berada di luar kota.

Sepuluh menit kemudian Gadis telah sampai kantor baru, dia memberikan senyuman kepada pegawai yang bekerja satu gedung dengannya, dia masuk ke dalam lift menekan nomor empat, dikarenakan ruangannya berada di lantai empat.

Ting.. suara lift terbuka, Gadis keluar dari lift kakinya melangkah menuju ruangannya.  Tiba – tiba seorang pria menghampiri dan bertanya kepadanya.

“Selamat Pagi, apakah kamu karyawan baru?”tanya pria tersebut. “Selamat Pagi, saya Gadis.”jawab Gadis sembari memperkenalkan diri. “Salam kenal Gadis, kenalkan saya Rio.”ucap Rio sembari mengulurkan tangan berkenalan dengan Gadis. “Dia punya senyum manis.”ujar Rio mengagumi Gadis.

Sementara Gadis dan Rio sedang berkenalan, tiba – tiba adanya suara menggema memanggil seluruh tim.

 “Ayo teman-teman kita berkumpul terlebih dahulu.”ucap Pak Gerald.  Semua tim segera bergabung, Rio mengajak Gadis untuk ikut bergabung briefing pagi. “Selamat Pagi, tim.”sapa senior. “Selamat Pagi, Pak.”tim menyapa Gerald kembali.  “Pagi ini, saya akan memperkenalkan teman baru kepada kalian, silahkan Gadis maju.”ucap Gerald.

 Gadis melangkahkan kaki menuju ke arah Gerald, lalu dia membalikkan badan, dan mulai memperkenalkan diri.

“Selamat Pagi, perkenalkan saya Gadis Queen Aramor,  hari ini merupakan pertama saya bekerja, mohon bimbingan dan arahan dalam pekerjaan, Terima kasih.”ujar Gadis.

 “Terima kasih Gadis atas perkenalan, teman-teman ada yang ingin di tanyakan kepada Gadis?”tanya Gerald.

 Setelah selesai perkenalan kepada tim, Gadis melangkah mundur perlahan untuk kembali ke tempatnya semula.

“Baiklah, jika tidak ada pertanyaan. Sebelum kita melakukan aktifitas pada pagi hari ini, mari kita berdoa terlebih dahulu.”ucap Gerald.

Dua puluh menit kemudian, Mereka telah selesai briefing pagi, semua tim satu per satu meninggalkan tempat tersebut, mereka kembali ke tempat masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sementara Gadis masih berdiri di tempat melihat ke sekeliling ruang kantor, dia belum memiliki meja kerja pada ruangan tersebut, dia merasakan hal yang sangat canggung untuk bertanya kepada seniornya. Tiba-tiba ada yang menarik tangannya, dia mendongak ke atas siapa yang menarik tangannya.

“Gadis, salam kenal aku Yuri, kamu pasti bingung meja kerja untukmu, ada dimana?”tanya Yuri. “Benar.”jawab Gadis. “Ayo ikut sama aku.”ucap Yuri sambil memegang tangan Gadis.

Mereka berjalan sambil berpegangan tangan, tiba - tiba Yuri melepaskan pegangannya, lalu dia menunjukkan meja kerja Gadis.

“Ini meja kerjamu di samping denganku.”ucap Yuri sambil tersenyum. “Terima kasih.”ucap Gadis. “Silahkan kamu duduk, kita bisa jadi teman kerja yang asik.”ucap Yuri. “Mohon kerjasamanya, Yuri.”ucap Gadis. “Kamu jangan terlalu kaku denganku, mulai saat ini kita teman.”ucap Yuri. Gadis menjawabnya dengan mengangguk. “Jika kamu ada kesulitan dalam pekerjaan, silahkan dapat bertanya kepadaku.”ucap Yuri. “Baik,”ucap Gadis sembari tersenyum.

Gadis pun duduk pada tempat kerja yang baru, dia belum bisa memulai bekerja, karena komputernya harus di persiapkan terlebih dahulu. Gadis di panggil oleh Pak Gerald selaku atasan Gadis, dia memberitahukan Gadis sementara belajar dengan Restu untuk memahami pekerjaan yang akan di lakukannya kelak. Saat ini Gadis masih dalam bimbingan Restu, maka Gadis sedang mempelajari pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya nanti.

“Oke, Kita belajarnya sampai disini dulu, Dis, nanti dilanjutkan kembali setelah jam istirahat.”ujar Restu sembari melihat jam pada tangannya. “Baik, Ka.”jawab Gadis.

Gadis segera beranjak dari tempat seniornya, dia kembali ke tempat semula. Tiba-tiba Yuri datang menghampirinya.

“Dis, Kita makan siang bareng, Yuk.”ujar Yuri kepada Gadis.  “Ayo, tunggu sebentar, aku ingin menambil dompetku dulu.”ujar Gadis. Yuri menjawabnya dengan mengangguk...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Cerpen
Bronze
Oleh-oleh
Moycha Zia
Novel
I STILL LOVE YOU
Ajeng
Novel
Love 100%
Karina saraswati
Skrip Film
Multiverse Love (Script)
Surya Nadendra
Novel
Bronze
BRONDONG IT'S MINE
rida martha prasetya asmi
Novel
Bronze
Missfortune
Kinno Rita L
Novel
In Seoul
NessaCha
Novel
Bronze
Rizka & Rizky
Dheya Aida Zahra
Novel
Forelsket
Syafa Azzahra
Novel
Bronze
Sesunyi Denting yang Memekik Lirih
Utep Sutiana
Novel
Mencintaimu Adalah Histori
Nuriska Beby
Flash
"Surat yang Tidak Pernah Dikirim"
TATAN RUSNANTO
Cerpen
Bronze
KITA (Kasih yang Indah Tanpa Akhir)
Yohanes Kristianto Nugroho
Cerpen
Bronze
Aku Terpaksa Menikahi Sahabatku
Fauzanah
Novel
Bronze
Sudut Lancip
Zaga Masi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Oleh-oleh
Moycha Zia
Cerpen
Bronze
Curhatan Hati Anisa
Moycha Zia
Flash
Vannie
Moycha Zia