Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Matahari bersinar menghangatkan bumi di waktu pagi. Gadis keluar dari sebuah kosan berjalan dengan langkah ringan, matanya berbinar, sudut bibir melengkung ke atas, terpancar sinar kebahagiaan pada dirinya. Hari pertama Gadis bekerja di tempat baru, namun dia harus terpisah oleh keluarganya, dikarenakan tempat kerjanya berada di luar kota.
Sepuluh menit kemudian Gadis telah sampai kantor baru, dia memberikan senyuman kepada pegawai yang bekerja satu gedung dengannya, dia masuk ke dalam lift menekan nomor empat, dikarenakan ruangannya berada di lantai empat.
Ting.. suara lift terbuka, Gadis keluar dari lift kakinya melangkah menuju ruangannya. Tiba – tiba seorang pria menghampiri dan bertanya kepadanya.
“Selamat Pagi, apakah kamu karyawan baru?”tanya pria tersebut. “Selamat Pagi, saya Gadis.”jawab Gadis sembari memperkenalkan diri. “Salam kenal Gadis, kenalkan saya Rio.”ucap Rio sembari mengulurkan tangan berkenalan dengan Gadis. “Dia punya senyum manis.”ujar Rio mengagumi Gadis.
Sementara Gadis dan Rio sedang berkenalan, tiba – tiba adanya suara menggema memanggil seluruh tim.
“Ayo teman-teman kita berkumpul terlebih dahulu.”ucap Pak Gerald. Semua tim segera bergabung, Rio mengajak Gadis untuk ikut bergabung briefing pagi. “Selamat Pagi, tim.”sapa senior. “Selamat Pagi, Pak.”tim menyapa Gerald kembali. “Pagi ini, saya akan memperkenalkan teman baru kepada kalian, silahkan Gadis maju.”ucap Gerald.
Gadis melangkahkan kaki menuju ke arah Gerald, lalu dia membalikkan badan, dan mulai memperkenalkan diri.
“Selamat Pagi, perkenalkan saya Gadis Queen Aramor, hari ini merupakan pertama saya bekerja, mohon bimbingan dan arahan dalam pekerjaan, Terima kasih.”ujar Gadis.
“Terima kasih Gadis atas perkenalan, teman-teman ada yang ingin di tanyakan kepada Gadis?”tanya Gerald.
Setelah selesai perkenalan kepada tim, Gadis melangkah mundur perlahan untuk kembali ke tempatnya semula.
“Baiklah, jika tidak ada pertanyaan. Sebelum kita melakukan aktifitas pada pagi hari ini, mari kita berdoa terlebih dahulu.”ucap Gerald.
Dua puluh menit kemudian, Mereka telah selesai briefing pagi, semua tim satu per satu meninggalkan tempat tersebut, mereka kembali ke tempat masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sementara Gadis masih berdiri di tempat melihat ke sekeliling ruang kantor, dia belum memiliki meja kerja pada ruangan tersebut, dia merasakan hal yang sangat canggung untuk bertanya kepada seniornya. Tiba-tiba ada yang menarik tangannya, dia mendongak ke atas siapa yang menarik tangannya.
“Gadis, salam kenal aku Yuri, kamu pasti bingung meja kerja untukmu, ada dimana?”tanya Yuri. “Benar.”jawab Gadis. “Ayo ikut sama aku.”ucap Yuri sambil memegang tangan Gadis.
Mereka berjalan sambil berpegangan tangan, tiba - tiba Yuri melepaskan pegangannya, lalu dia menunjukkan meja kerja Gadis.
“Ini meja kerjamu di samping denganku.”ucap Yuri sambil tersenyum. “Terima kasih.”ucap Gadis. “Silahkan kamu duduk, kita bisa jadi teman kerja yang asik.”ucap Yuri. “Mohon kerjasamanya, Yuri.”ucap Gadis. “Kamu jangan terlalu kaku denganku, mulai saat ini kita teman.”ucap Yuri. Gadis menjawabnya dengan mengangguk. “Jika kamu ada kesulitan dalam pekerjaan, silahkan dapat bertanya kepadaku.”ucap Yuri. “Baik,”ucap Gadis sembari tersenyum.
Gadis pun duduk pada tempat kerja yang baru, dia belum bisa memulai bekerja, karena komputernya harus di persiapkan terlebih dahulu. Gadis di panggil oleh Pak Gerald selaku atasan Gadis, dia memberitahukan Gadis sementara belajar dengan Restu untuk memahami pekerjaan yang akan di lakukannya kelak. Saat ini Gadis masih dalam bimbingan Restu, maka Gadis sedang mempelajari pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya nanti.
“Oke, Kita belajarnya sampai disini dulu, Dis, nanti dilanjutkan kembali setelah jam istirahat.”ujar Restu sembari melihat jam pada tangannya. “Baik, Ka.”jawab Gadis.
Gadis segera beranjak dari tempat seniornya, dia kembali ke tempat semula. Tiba-tiba Yuri datang menghampirinya.
“Dis, Kita makan siang bareng, Yuk.”ujar Yuri kepada Gadis. “Ayo, tunggu sebentar, aku ingin menambil dompetku dulu.”ujar Gadis. Yuri menjawabnya dengan mengangguk...