Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
“Tin tin tin,” suara klakson mobil Bos terdengar keras di telinga.
Aku menongolkan kepala di ujung jendela lantai dua.
“Bakri, kenapa lama sekali?”
“Maaf Bos, saya baru dari kamar mandi. Perut saya pagi ini ....”
“Sudah tidak perlu diteruskan!”
Kulihat Bakri tengah sibuk memarkir mobil merah itu. Sementara suara sepatu Bos semakin menggema melewati anak tangga menuju kantor. Aku pun bergegas mempersiapkan diri menyambut kedatangan Bos.
“Pagi, Bos,” sapaku dengan ramah.
“Pagi,” jawab Bosku tanpa menoleh.
Kuangkat kepalaku, kulihat kali ini tinggi sepatu high hil nya 12 cm. Warna sepatunya hitam dengan taburan mutiara. Setelan jasnya berwarna abu-abu dengan warna tas yang senada dengan warna sepatu. Kacamata hitam dengan hiasan mutiara di setiap sisinya. Hijabnya berwarna abu-abu lebih terang dari jasnya. Tidak ada aksesoris, tampak sederhana tapi elegan. Make Up nya minimalis tapi tampak hidup dengan warna bibir yang merah merona. Sungguh stylist, anggun, cantik, dan mempesona.
Aku sendiri sering dibuatnya melongo dengan penampilannya yang setiap harinya selalu indah dipandang. Namun semua itu berubah ketika Bos sudah duduk di kursi kerjanya dan melepas kacamata hitamnya. Sorot mata yang begitu tajam akan siap menerkam siapa saja yang tampak kurang totalitas dalam bekerja.
“Nana, seperti biasa kamu handle ...
Suksea selaluuu😊