Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Nyaris
0
Suka
3,544
Dibaca

Langit hari ini kelabu lagi.

Bukan hanya karena mendung menggantung di ujung atap sekolah, tapi juga karena rasanya warna telah menghilang dari mataku sejak lama. Awan-awan menggumpal seperti benjolan ingatan yang tak bisa kutelan atau kulepaskan. Aku berdiri di depan gerbang sekolah seperti biasa, menunggu bel berbunyi, berharap waktu bisa mempercepat segalanya agar aku bisa cepat pulang meski pulang pun tak pernah terasa sebagai jawaban.

Namaku Rania Zahra. Tapi di sekolah, tak ada yang menyapaku begitu. Mereka lebih sering memanggilku “si diam”, atau kadang “hantu koridor”. Julukan-julukan itu dilemparkan bukan dengan suara, tapi dengan lirikan mata, bisikan tajam di lorong, dan tawa kecil yang membungkam. Aku belajar sejak lama: luka paling dalam bukan ditoreh pisau, tapi diiris dengan keheningan.

Aku berjalan masuk, menapaki ubin koridor yang mulai retak. Di dinding tergantung poster-poster bertuliskan motivasi “Jadilah Generasi Hebat!”, “Speak Up, Be Brave!” semuanya terasa sarkastik di mataku. Kata-kata itu mengambang di ruang yang tak benar-benar mendengar.

Kelas 10-B terletak di ujung lorong. Meja belajarku di pojok kiri belakang, dekat jendela yang menghadap pohon asam tua di halaman belakang. Aku memilih tempat itu bukan karena suka pemandangan. Tapi karena itu tempat yang paling jauh dari mereka. Dari Alya dan gengnya. Dari tatapan yang membuatku ingin menciut jadi titik kecil.

Alya duduk di depan, dengan rambut lurus sebahu dan kacamata modis yang membuatnya terlihat pintar meski tak pernah benar-benar mengerjakan tugas. Dia tak pernah menyentuhku. Tapi dia tahu cara menyakiti tanpa menyentuh. Caranya menertawakan puisi yang tanpa sengaja tertinggal di bang...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Elegi Senja : Hujan dan Takdir Pertemuan
Atika Rahayu
Novel
Kisah LDR paling jauh
Ari Septiana
Novel
Goodbye Mama
Annisa Insyirah
Novel
Jantung Naira
Syah
Novel
Mata Api
Anggoro Gunawan
Cerpen
Bronze
Nyaris
Muhamad Irfan
Skrip Film
Pejuang Amplop Cokelat
Rahma Pangestuti
Cerpen
Kisah Ujang dan Sepotong Hati
Almira
Cerpen
Keluargaku semangatku
Arif okta Maulana
Novel
Bronze
Let's Not Fall In Love
Alva
Skrip Film
Ambilkan Bulan, Bu (Skrip)
Farida Zulkaidah Pane
Skrip Film
Adaik Pambateh
Intan lastari
Flash
Hanya Angin yang Datang
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Masih Perlu Usaha
Kiara Hanifa Anindya
Skrip Film
SUNSHINE (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
Widhi ibrahim
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Nyaris
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Bunga yang Tak Pernah Ditaruh di Vas
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Bayangan yang Tidak Pernah Pulang
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Satu Kursi yang Kosong
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
24 Jam Yang Menghapusku
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
JIKA RUMAH ADALAH LUKA
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Terlambat
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tanpa Balasan
Muhamad Irfan
Cerpen
Tak Layak
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tak Terdengar
Muhamad Irfan
Cerpen
Bukan Lagi Kita
Muhamad Irfan
Cerpen
Sepotong Roti Hangat di Ujung Hujan
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Jaket Merah yang Tak Pernah Dikembalikan
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tersisa di Gaza
Muhamad Irfan
Cerpen
BISU
Muhamad Irfan