Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Not Your Nightmare: Never Empty (Rumah yang Tidak Boleh Kosong)
2
Suka
1,004
Dibaca

Bab I – Perjalanan ke Desa

Hari itu seharusnya terasa seperti liburan biasa.

Kami duduk di dalam mobil keluarga, menempuh jalan panjang yang berliku menuju sebuah desa yang katanya tenang, damai, dan jauh dari hiruk-pikuk kota. Aku dan adikku duduk di kursi penumpang, di belakang. Kami berdua menikmati perjalanan sambil sesekali bercanda.

Mama duduk di kursi depan, tampak gelisah seperti biasanya setiap kali perjalanan panjang. Terlebih kali ini kata Bapa, kami akan melewati beberapa tempat sepi. Beberapa kali Mama minta agar ganti tujuan. Aku tersenyum sendiri—beliau memang tidak pernah suka tempat sepi.

“Kenapa harus sampai masuk hutan segala? Lebih enak di kota, banyak orang. Kita bisa menginap di hotel yang tenang,” gumam Mama, tangannya memeluk tas kecil di pangkuannya seakan itu perisai.

Bapa hanya menjawab dengan senyum singkat, tatapannya lurus ke jalan.

“Di sana lebih tenang. Lagipula, sudah lama sekali kita tidak mampir sejak rumah itu kita beli. Jadi kali ini kita liburan di sana."

Aku yang mendengar kalimat itu langsung tercengang.

Rumah itu? Sudah lama beli?

Aku mengerjap, mencoba mengingat. Kami memang punya beberapa rumah—aku bahkan sempat menghitungnya satu per satu di dalam kepalaku. Rumah utama di kota. Sebuah rumah lama milik kakek di beda provinsi. Ada satu rumah di kota kecil yang kami kontrakan. Satu lagi di pinggir laut. Tapi… rumah di dalam hutan? Tidak pernah sekali pun Mama atau Bapa menyebutnya.

Aku melirik Mama. Beliau penakut, bahkan sekadar lewat jalan sepi saja beliau akan melafalkan do'a. Bagaimana mungkin beliau setuju membeli rumah di hutan?

Tidak masuk akal.

Aku hendak bertanya, tapi tiba-tiba ada sesuatu yang aneh.

Seperti kabut tipis menyelimuti kepalaku. Pikiranku melambat, ingatan-ingatan tentang rumah yang seharusnya “tidak ada” itu terasa seperti… diatur ulang.

Aku mulai “teringat” detail yang tadinya tidak pernah ada... bentuk rumahnya yang tinggi, catnya yang gelap serupa warna kayu, suara serangga hutan yang mengiringi sekitarnya. Semua itu masuk ke kepalaku, begitu nyata, seakan memang bagian dari memori sejak dulu.

Aku menahan nafasku lalu memeluk adikku yang tertidur dengan erat.

Apa yang barusan terjadi? Kenapa aku bisa begitu yakin rumah itu memang ada? Aku sungguh yakin kami tidak pernah memiliki rumah seperti itu.

Tak seberapa lama, jalan semakin sempit, pepohonan mulai rapat di kanan kiri. Langit sore yang tadinya cerah kini tertutup ranting-ranting, menebarkan bayangan yang panjang di jalan berbatu.

Aku menelan ludah.

Entah kenapa, semakin dalam mobil kami mas...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (3)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Not Your Nightmare: Never Empty (Rumah yang Tidak Boleh Kosong)
Momento Mori
Cerpen
Zoon Politicon
Teguh Santoso
Flash
ANOMALI
Deny Pamungkas
Cerpen
Bronze
Tabir Di balik Jam 3:13
Momento Mori
Flash
Our World
Shofiyah Azzahra
Cerpen
Lembaran Terlupa
chacha
Flash
Satu Lembar Kertas
Rimadian
Flash
Payung Hitam
Mer Deliani
Cerpen
Bronze
Ketukan Ganda
Novita Ledo
Cerpen
KOTAK MERAH
Hans Wysiwyg
Skrip Film
The Crazy Headmaster
Maina Suryani
Novel
Gold
Hollowpox: Nevermoor #3
Noura Publishing
Skrip Film
Rahasia di Balik Awan
Indra Sofa
Cerpen
Bronze
Lelaki Yang Tersesat Dalam Imajinasi
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Flash
Bronze
The Quantum Chronicles: Gateway to Infinity
Maria Septian Riasanti Mola
Rekomendasi
Novel
Bronze
From Nerd To An Idol
Momento Mori
Cerpen
Bronze
Not Your Nightmare: Never Empty (Rumah yang Tidak Boleh Kosong)
Momento Mori
Cerpen
Bronze
Tabir Di balik Jam 3:13
Momento Mori
Cerpen
Not Your Nightmare: Reflection
Momento Mori
Novel
Bronze
Unwanted Queen And Her Mischievous Butler
Momento Mori
Novel
Lika Liku Luka
Momento Mori