Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Nil Desperandum
0
Suka
145
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Jangan terluka sendirian. Kau bisa datang padaku. Meski aku tak bisa menghapus luka itu, tapi aku bisa mendengarkanmu.

.....

Dia bukan seperti akan peduli dengan kesulitan orang. Tipikal cuek, yang kalau dipanggil hanya menyahut seadanya.

Kalau dipikir-pikir sudah mirip seperti makhluk bulu di rumahnya yang ogah-ogahan. Apa kalau disogok makanan baru mempan?

"Gio, sini, nyemil bareng!" ajak Nara begitu melihat Gio yang datang dari pintu belakang, baru mulai dengan shift siangnya.

"Hmp, sok aja!" sahutnya yang langsung pergi ke ruang staf, menggantung tas selempangnya, lalu mengenakan apron di gantungan.

Nara tampak sedikit kecewa.

"Biarin aja lah, susah kalo anaknya udah antisosial," sebut Dina sambil masih sibuk ngemil keripik singkong kiloan yang dibungkus plastik bening yang ditaruh di atas meja.

Antisosial... Nara pernah baca untuk tidak sembarangan menyebut orang dengan panggilan yang memiliki konotasi negatif seperti itu. Mungkin Gio hanya tipe introvert yang tak terlalu suka berinteraksi dengan banyak orang.

"Hmp!" pada akhirnya Nara hanya mengiyakan karena malas berdebat yang tidak perlu.

Berbanding terbalik dengan kemarin, dimana mereka super sibuk karena event sabtu sore hingga malam, hari ini cafe sedikit sepi, jadi mereka bisa sedikit santai di belakang bar. Tak jarang anak-anak itu membawa jajanan dari rumah untuk bisa dinikmati bersama seperti saat ini.

"Jadi beli hp baru, Na?"

Pertanyaan itu membuat mood Nara kembali naik. Ia langsung tersenyum.

"Aku udah order. Kayanya besok udah nyampe."

"Yeay... Jadi hp yang waktu itu kamu mau?"

Nara mengangguk sambil memakan keripik yang ada di capitan tangannya.

"Widih... Lumayan 'kan tuh harganya."

Nara tersenyum getir.

"Karena ituuu... aku ngga bisa jajan lagi sembarangan. Seblaaak, sateee!" Nara menggoyang-goyangkan tangan Dina dengan kedua tangannya seperti merengek menahan gemas.

"Hehe, sabar... sabar... aku traktir."

"Bener?"

"Taun depan."

Nara langsung mencibir.

Keduanya kemudian terkekeh bareng.

"Tapi hari ini tip event kemarin dibagiin kan yah?" Nara semangat lagi.

*...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Seni Untuk Mengenang
Adlet Almazov
Skrip Film
Rancu (screenplay)
Aldi Cendikia Nugroho
Skrip Film
Forgotten Moon
Rifah Khodijah
Skrip Film
My Weird Boss
Diena Mzr
Flash
JANDA KAYA
Rudie Chakil
Cerpen
Bronze
Nil Desperandum
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Tidak ada Tempat untuk Kita Berteduh
Muhamad Irfan
Novel
Membingkai Kata
rudy
Novel
Gold
Hotelicious
Bentang Pustaka
Komik
Bronze
DREAM
Esti Farida
Skrip Film
Cincin Tunggal (Script Version)
Okia Prawasti
Skrip Film
Sekolah Menjadi Ayah
Lotus Kecil
Skrip Film
TAK SEPERTI COWOK PADA UMUMNYA
Okhie vellino erianto
Novel
Mi Jowo
Bla
Komik
C'est La Vie
Yobel Renaldo Paparang
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Nil Desperandum
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Anak Kidal
Chie Kudo
Flash
Diari SSRKJSM
Chie Kudo
Flash
Maaf pada Bapak
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Alexithymia
Chie Kudo
Flash
Drama Korea vs Sinetron Indonesia
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Duo Wijaya
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Love All ; The Tree You Lean Against
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Satu Paket Cinta yang Tak Pernah Kedaluwarsa
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Berbagi Ibu
Chie Kudo
Skrip Film
Free!
Chie Kudo
Cerpen
Bronze
Permainan Kematian
Chie Kudo
Flash
Mengeja Angka
Chie Kudo