Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Nenek Penuh Paku di Minahasa
0
Suka
1,333
Dibaca
Kentongan dari Hutan Pinus

Hujan baru saja reda di Desa Wuwuk, Minahasa. Udara masih beraroma tanah basah, namun keheningan malam seperti menahan napas. Di kejauhan, suara kentongan terdengar tiga kali: duk… duk… duk…—pukul sebelas lewat lima belas.

Rani, siswi SMA kelas XI, berhenti di depan jendela kamarnya. “Kentongan lagi…” gumamnya. “Padahal nggak ada ronda.”

Ibunya menyusul dari dapur. “Jangan buka jendela, Ran. Udah malam. Tutup tirai.”

“Kenapa, Ma?” Rani memaksa mengintip. Di ujung jalan setapak, terlihat bayangan samar seorang nenek tua berjalan tertatih, rambutnya putih, bajunya lusuh seperti kain jarit tua. Tangannya menggenggam kentongan kayu.

Keesokan paginya, Rani menceritakan itu pada dua sahabatnya di sekolah: Dewa dan Siska. Mereka sedang duduk di bawah pohon pinus dekat lapangan.

“Lo yakin nggak lagi halu?” tanya Dewa sambil mengunyah permen karet. “Katanya nenek-nenek yang jalan malam itu… udah meninggal tiga puluh tahun lalu.”

Siska mengangguk pelan. “Iya, gue juga pernah denger cerita itu. Namanya Nenek Teling, dukun kampung yang katanya kebal karena tubuhnya dipakuin sendiri.”

Rani mengernyit. “Pakuin?”

“Dia dulu pasang paku ke kulitnya, tiap malam Jumat Pahing. Buat ilmu kebal, katanya. Pas mati, mayatnya nggak bisa dikubur normal. Tanah nolak.”

Cerita itu membuat bulu kuduk Rani berdiri. Tapi rasa penasarannya justru makin besar. Terlebih, minggu depan mereka ada tugas kelompok untuk mata pelajaran Sejarah Lokal: membuat liputan tentang tempat angker di Minahasa.

“Gimana kalo kita pilih rumah sakit tua di ujung hutan pinus itu?” usul Dewa. “Kan katanya Nen...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Nenek Penuh Paku di Minahasa
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Hujan yang Sebentar
Afri Meldam
Flash
Bronze
Kamar Nomor 7
Fahri Nurul A'la
Cerpen
TASAPO
Diano Eko
Cerpen
Jam Setengah Empat
Penulis N
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Cerpen
Bronze
HANTU WONDO & KORBAN G30S PKI
Sri Wintala Achmad
Cerpen
Jasa Ojek Hantu
Kingdenie
Cerpen
PEREMPUAN BAYANG KELAM
Rian Widagdo
Novel
Sebeh Pengasih
Iswara Putri Jilan
Novel
Gold
Fantasteen: Ivore dan Akoya
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Balian
Bakasai
Cerpen
Bronze
Gantung Aku
Novita Ledo
Flash
Cerita Tentang Kedai Bakso
Mahaloha
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Nenek Penuh Paku di Minahasa
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Di Antara Dua Hati
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Tangan Hitam dari Hutan Bawakaraeng
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Mantra Pelakor
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Gudang Belakang Rumah Kakek
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Malam Terakhir di Rumah Tua
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Janji di Stasiun
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Chat Salah Kirim
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Panggilan Telepon Tengah Malam
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Kereta Terakhir
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Salah Kirim Chat
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Detik Terakhir
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Kursi Kosong di Perpustakaan
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Chat yang Tak Pernah Terkirim
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Kopi Pahit di Kantin
Risti Windri Pabendan