Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Naraya
0
Suka
736
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Manusia mungkin akan terjebak di lingkaran setan membawanya menuju kesesatan. Mencoba berlari memutuskan tali namun semua itu sia-sia membuatnya terjebak di liang yang paling dalam dan apakah meminta pertolongan itu masih berlaku.

Kisah seorang wanita spiritual yang di tugaskan untuk ke arah barat yang dimana dalam tanggal lahirnya barat ada petaka baginya dan ia pun bertemu dengan pria yang berusaha untuk memutuskan sesuatu yang sangat berbahaya dan seorang ustadz yang ia kenal. Apakah mereka berhasil?

༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ

Langkah kaki semakin besar membuat sang pemilik itu terjatuh, menatap kakinya yang berdarah dan suara kecil pun datang membuatnya ketakutan seketika. Ia pun menjerit sehingga sang pria berambut coklat pekat berlari untuk meminta pertolongan ke warga dan warga pun datang sambil membawa pria tua baya yang sudah tidak bernyawa dengan mata melotot.

Daun kering jatuh dari pohonnya di iringi dengan angin berhembus kecil membawanya menerpa seorang wanita berpakaian dress hitam dengan kerudung hitamnya yang sedang berjalan dan ia pun menatap sekeliling. Menghembuskan nafasnya lalu menuju pohon yang dimana ada seorang arwah perempuan muda yang menunduk dan arwah itu mengapa ke arah wanita itu.

"Sebagai jin pendamping kau seharusnya pergi dari sini, berkeliaran lah sesukamu," ucapku dan arwah itu menutup ke arah tanga yang ku injak.

"Kau ... Baiklah, aku akan telepon polisi dan berkeliaran lah sesukamu," lanjutku dan ia mengangguk.

Menelpon polisi langsung, tidak membutuhkan waktu yang lama polisi datang dengan ambulans dan tim dokter forensik. Aku menuju ke arah tanah yang ku injak lalu pergi dan mereka pun mulai mengali. Langkahku terhenti ketika polisi wanita itu memanggilku.

"Nak, darimana kau tau ada jasad di sana?" tanyanya dan aku tersenyum tanpa menatapnya.

"Tentu .... " aku memiringkan kepalaku berputar hingga daguku menyentuh pundakku sambil tersenyum lalu berkata, "Dari arwahnya."

Polisi wanita itu tertegun lalu aku berlari kecil sambil ke kanan, ke kiri dan berputar. Aku pun sampai dimana waktu sholat ashar berkumandang dan mengambil wudhu. Sholat berjamaah lalu mengaji, setelahnya aku langsung menuju pasar sore dan menikmati cemilan di sana. Aku yang sedang duduk pun di...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Sahabat Tak Terlihat
hyu
Cerpen
Bronze
Naraya
Bella Merabella
Novel
Gold
Kun Fayakun Kun La Takun
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Ali ibn Abi Thalib
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Wanita Yang Dirindukan Surga
HANA PUSPARINI
Novel
Ramadan Terakhir Ludwig: Ibu Teladan, Ayah Petualang, Anak Istimewa
Mahabb Adib-Abdillah
Flash
Surga di telapak kaki Ibu
Yulia Fahri
Novel
Ruang
Aida Nabila
Flash
Habitat
Lady Mia Hasneni
Flash
Dia
Ang.Rose
Cerpen
The Istigfar Club
Shabrina Farha Nisa
Novel
Rengganis
Dari Dee
Novel
SEPASANG SANDAL
Imroatul Mughafadoh
Novel
PEREMPUAN YANG MERINDUKAN SURGA
Embart nugroho
Novel
Gold
Hijrah Itu Cinta
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Naraya
Bella Merabella