Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Nakula dan Persembunyiannya.
0
Suka
125
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

PLAKK!!!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi sebelah kanan seorang anak laki - laki berseragam SMA. Belum sempat ia mengangkat kepalanya, sebuah tonjokan datang menghantam perutnya. Ia tersungkur tanpa aba - aba.

Nakula Adhitama, siswa pendiam yang menghabiskan waktu istirahatnya dengan earphone yang selalu terpasang di telinganya. Menarik diri dari keramaian siswa lain yang bingung ingin membeli makan apa untuk menghilangkan rasa lapar mereka. Ia hanya tak tertarik dengan kebisingan di luar sana, karena isi kepalanya sudah terlalu penuh dan berisik. Bukannya merasa seolah - olah ia seorang superior yang tak bisa didekati.

Namun naas, teman sekelasnya yang bernama Bara dan teman - temannya menganggap sikap tertutup dan diamnya seorang Nakula adalah sikap songong yang menggangu penglihatan mereka. Bara dan teman - temannya adalah sekumpulan anak-anak yang berperilaku seenaknya. Mereka tak akan segan menggunakan kekerasan jika keinginan mereka tidak terpenuhi. Dan disinilah ketenangan Nakula mulai terganggu.

Wajahnya babak belur, pandangannya kabur. Terdengar tawa puas yang mengejek dirinya yang tidak berdaya. Dalam keadaan wajah masih mencium tanah, dirinya ditarik paksa. Kini wajahnya menghadap cahaya, matanya yang tak terbuka lebar menangkap sosok Bara yang mencengkram kerah bajunya yang terkena tetesan darah miliknya sendiri.

"Orang kayak lo ngga pantas hidup. Sekali lagi lo bantah perintah gue, mati lo di tangan gue!" teriak bara mengancam Nakula yang sudah tak berdaya di genggamannya.

Kemudian Bara langsung membanting kasar Nakula ke atas tanah. Belum selesai Nakula merasakan pusing akibat benturan keras itu, Bara menginjak perut Nakula dan meludahinya. Setelah itu pergi begitu saja sambil tertawa bersama teman - temannya. Nakula yang bahkan tak mampu mengangkat kepalanya sendiri itu memilih berbaring. Menikmati angin yang cukup sejuk di hari itu. Ia menarik bibirnya sambil sedikit terkekeh.

"Bahkan aku tak pernah berpikir untuk hidup di esok hari " gumam Nakula.

Halaman di belakang banguna...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Nakula dan Persembunyiannya.
oktaviani difa
Novel
JALAINI: Sumur-Sumur Mutilasi Berantai
Ikhsannu Hakim
Flash
Bronze
MISTERI TAS HITAM
Citra Rahayu Bening
Flash
RUN!
Alviona Himayatunisa
Cerpen
Bronze
Cinta Bisa Sehijau Rumputan atau Seguguran Salju
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Cerpen
Bronze
VILLA NOCTURNA: SAJAK PATAH, JAM DAN PINTU YANG TAK PERNAH TERTUTUP
glowedy
Cerpen
Bronze
Laut yang Menyimpan Kenangan
Ron Nee Soo
Novel
Bronze
IBU TANPA RAGA
Yusuf Mahessa Dewo Pasiro
Cerpen
Bronze
Hujan Merah Di Bukit Sadu
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Novel
Gagarasuk dan Dunia Roh Seni
AndarA
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Novel
Bad or Best Friend
Nive Urse
Cerpen
Kopiah Bapak
Intan Andaru
Flash
Kisah Sebelum Tidur
lusi anda sudjana
Novel
Bronze
Persinggahan Mistik
Tira Riani
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Nakula dan Persembunyiannya.
oktaviani difa
Cerpen
Di Penghujung Jalan
oktaviani difa