Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Nada Berdarah
1
Suka
1,860
Dibaca

Bab 1 – Pemutar Lagu, Pemanggil Luka

Bayu, seorang pemuda yang dibentuk oleh gema masa lalu, hidup dalam bayangan obsesi yang tak terlihat. Bukan harta atau kekuasaan, melainkan sejarah kelam Indonesia, khususnya tahun 1965, yang menariknya seperti magnet. Sejak kecil, ia dibisiki cerita tentang kakeknya, seorang pria yang lenyap ditelan kegelapan tahun itu, meninggalkan lubang menganga di hati keluarganya dan pertanyaan tak berjawab yang menghantui Bayu hingga dewasa. Ia percaya, dengan menggali masa lalu, ia mungkin menemukan jejak kakeknya, atau setidaknya, memahami kebisuan yang menyelimuti nasibnya.

Setiap akhir pekan, Bayu menjelajahi pasar loak, sebuah labirin waktu yang dipenuhi benda-benda usang, masing-masing menyimpan cerita bisu. Ia merasakan energi aneh dari barang-barang tua, seolah mereka adalah kapsul waktu yang menunggu untuk dibuka. Di antara tumpukan perkakas karat dan buku-buku lusuh, matanya terpaku pada sebuah pemutar piringan hitam antik. Kayunya yang kusam, jarumnya yang berkarat, dan tuasnya yang dingin seolah memanggilnya. Di samping pemutar itu, tergeletak satu piringan hitam tanpa sampul, hanya sebuah label kertas lusuh bertuliskan tangan: "Suara Nusantara 1940–1965". Angka-angka itu, terutama "1965", sontak membuat jantung Bayu berdesir. Ini dia, mungkin ini petunjuk yang selama ini ia cari.

Pemilik toko, seorang lelaki tua dengan mata cekung dan aura misterius, memperhatikan ketertarikan Bayu. "Nak, benda ini," katanya, suaranya serak dan perlahan, menunjuk pemutar dan piringan itu, "tidak sembarangan. Ia punya jiwanya sendiri. Ia tidak menyukai kebohongan sejarah." Matanya menatap Bayu tajam, seolah menembus relung jiwanya. "Kalau kau berniat membelinya hanya untuk sekadar koleksi, lupakan. Ia akan menunjukkan padamu apa yang benar-benar terjadi. Bersiaplah." Bayu mengangguk, jantungnya berdebar kencang, antara rasa takut dan antisipasi. Peringatan itu justru semakin menguatkan keyakinannya bahwa ia telah menemukan sesuatu yang luar biasa. Ia membayar harga yang diminta, yang sebenarnya tidak seberapa dibandingkan dengan potensi rahasia yang mungkin disimpannya.

Sesampainya di rumah, Bayu meletakkan pemutar piringan hitam itu di meja kerjanya, di samping tumpukan buku sejarah dan peta usang. Ruangan itu dipenuhi aroma kertas tua dan kopi dingin, mencerminkan dunianya yang tenggelam dalam masa lalu. Ia mengamati pemutar itu, membersihkan debu yang menempel, merasakan tekstur kayunya yang lapuk di bawah ujung jarinya. Ada aura mistis yang terpancar darinya, seolah benda itu bernapas, menunggu saatnya untuk hidup kembali.

Piringan hitam "Suara Nusantara 1940–1965" kini ada di tangannya. Ia membalik-balik piringan itu, mencari goresan atau cacat, tetapi permukaannya tampak mulus, seolah tak pernah disentuh. Kenapa tahun 1965? Apakah ini kebetulan, atau takdir? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di benaknya, menambah lapisan misteri pada temuannya. Ia teringat kata-kata penjua...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Nada Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Di Bawah Ancaman Mereka
Christian Shonda Benyamin
Skrip Film
Sihir Marongge
Vitri Dwi Mantik
Cerpen
Bronze
Tragedi Pasar Malam
Nabilla Shafira
Flash
Kamar 304
Jasma Ryadi
Cerpen
Lorong yang Menganga
Aulia umi halafah
Flash
Hidup tanpa Warna
SURIYANA
Skrip Film
"Misteri Dibalik Indahnya Alam Yogyakarta" (Sinopsis)
Zaki Dony Kezia Firmansyah
Flash
Tumbal Tambal
SURIYANA
Flash
Lembur
Lovaerina
Flash
Hantu Kesepian
Noer Eka
Flash
Makam Keluarga
Ahmad R. Madani
Cerpen
Bronze
MAUT HUTAN TERLARANG
Maldalias
Cerpen
Bronze
Ketika Malam
Refy
Cerpen
Bronze
Wanita Berkebaya
Iena_Mansur
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Nada Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Di Bawah Ancaman Mereka
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Terompet
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Dokter
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Kaca
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pusaka Naga Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penunggang Kuda Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Anatomi Bayangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 04
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Senandung Lukisan
Christian Shonda Benyamin