Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
“Gimana, Core?” seorang anak lelaki berseragam SMP menyodorkan cermin lusuh. Senyumnya terkembang seolah sudah membuat maha karya yang fenomenal.
Corey melihat sebuah gambar silet yang terlihat hitam dan tajam dari dua cermin. Tato itu berada di pundak kirinya. Sebuah jarum dengan bekas tinta belepotan tergeletak di meja. Bau alkohol dan tinta bercampur di udara.
“Lumayan,” gumam Corey. Suaranya hampir serak. Matanya ga lepas dari silet itu. Seolah tiap goresannya ngingetin kenapa dia masih tetap hidup sampai hari ini. “Thanks, Nas!”
“Keren, kan? Kalau mau tato lagi, tinggal bilang gue aja, Bro!” ucap Naser. Bocah itu tersenyum tengil sekaligus bangga.
Suara bangku jatuh membuat suasana pecah. Corey dan Naser sontak menoleh dan mendapati Helena tengah jongkok membenarkan posisi bangku. Wajahnya kelihatan kikuk, seper...