Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
My Husband
2
Suka
1,441
Dibaca

Mas Indra sangat baik kepadaku. Kami melewati semuanya penuh suka cita dan saling memahami meskipun pada akhirnya aku juga yang sering mengalah tapi ketahuilah, ada kalanya aku tidak mau mengalah dan mas Indra hanya terdiam seharian. Mas ngambek dan tidak mau berbicara kepadaku tapi saat esok tiba, Mas Indra kembali seperti sedia kala bagai tidak pernah kesal kepadaku. Begitulah kami.

Secangkir Kopi.

“Mas ini Arum buatkan kopi susu. Mas minum ya. Tapi kalau Mas gak suka. Biar kopinya nanti Arum aja yang habiskan,” aku menaruh secangkir kopi hangat itu di atas meja saat Mas Indra sedang membaca koran di teras rumah, mengisi waktu senggangnya.

“Iya dek. Terima kasih. Nanti Mas minum kok,” sorot mata Mas Indra masih terlalu fokus membaca berita pada surat kabar itu, Mas Indra juga sempat tersenyum sebentar sebelum akhirnya Mas menahan ku yang ingin masuk ke dalam. 

“Mau kemana?” Bahkan pandang Mas Indra kini tertuju kepada ku bagai meminta agar aku tidak pergi.

“Mau cuci baju. Ada apa Mas? Mas butuh sesuatu kah?”

“Mas butuh kamu temani Mas. Duduk,” ini bukan permintaan namun perintah. Kalau sudah seperti ini aku hanya ingin menurut saja. 

Aku pun duduk di sebuah kursi yang berdampingan dengan Mas Indra, sebelumnya Mas Indra sempat memindahkan meja yang awalnya berada di antara dua kursi itu. Mas memindahkan mejanya tanpa menumpahkan secangkir kopi yang masih disana dengan hati-hati tetapi juga tidak lambat.

“Ada apa Mas. Mas mau bicara apa?” Aku hanya penasaran karena setelah aku duduk. Tangan Mas Indra tak lepas menggenggam tanganku seperti ingin berbicara tapi Mas Indra kembali sibuk membaca surat kabar. Aku hanya menemaninya saja.

“Temani Mas. Jarang loh kita begini.”

“Arum tau. Tapi Mas, Arum masih ada kerjaan yang perlu di urus. Belum cuci baju habis itu setrika. Belum bersih-bersih,” nadaku sedikit bawel karena Aku pikir ada masalah serius yang ingin didiskusikan tapi ternyata hanya minta ditemani saja.

“Nanti Mas bantu. Sekarang Mas ingin ditemani kamu saja dik sayang. Apa tidak boleh,” Mas In...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp6.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Mereka Bilang Aku Durhaka
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
My Husband
Anisah Ani06
Cerpen
Petasan Yang Kontroversial
Yovinus
Cerpen
Bronze
Luka di Lutut Alberto & Kisah Monogusha Taro yang Ganjil
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Serigala yang Terpisah dari Kawanan
awod
Cerpen
Bronze
ANTIMA
glowedy
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh
Munkhayati
Cerpen
Retak Dinding Rumah Petak
Duwi Rachmawati
Cerpen
Bronze
INSOMNIA
Intan Andaru
Cerpen
Uang Saku
Muhammad Azmi Fahreza
Cerpen
Bronze
Jalan Terjal Tiga Puluh
Karlia Za
Cerpen
Bronze
Ulang Lahir
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Pinjaman
Trippleju
Cerpen
Bronze
Pulang
Lisnawati
Cerpen
Bronze
Nujum
Muram Batu
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
My Husband
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Riana -Pertemuan Terakhir- eps 2
Anisah Ani06
Cerpen
Bronze
Keputusan ku Keputus Asaan
Anisah Ani06
Flash
Untuk Mu yang Ku Rindu
Anisah Ani06
Flash
Salah ku atau Cuaca
Anisah Ani06
Flash
Bronze
SEDAYU, Di Sore Hari
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Riana -Selamat Jalan- eps 3 end
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Hujan Rintik-Rintik
Anisah Ani06
Novel
The World Of The Twins
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Sengaja Mengaku
Anisah Ani06
Flash
Sebuah Keraguan
Anisah Ani06
Flash
Hai... Orang Asing.
Anisah Ani06
Skrip Film
Lamar Hati (Script)
Anisah Ani06
Flash
Aku satu-satunya
Anisah Ani06
Flash
Terikat Oleh Waktu
Anisah Ani06