Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Betapa kegelisahan Musthofa tidak terperi malam itu. Sewaktu ia membuka lambung dompetnya, tinggal menyisakan uang sepuluh ribu. Teramat musykil untuk membeli sembako, gas, bensin, dan kuota internet. Terlebih untuk mendapat sebungkus rokok yang menjadi teman menulis. Kepalanya berputar serupa gasing.
Tanpa menghiraukan Sumi istrinya yang nerocos di dapur lantaran kehabisan uang belanja, Musthofa nekat pergi ke warung. Dengan uang sepuluh ribu, ia membeli empat batang rokok. Serasa mendapat amunisi baru, semangatnya untuk merampungkan cerpennya meraung-raung serupa motor dibleyer.
Musthofa bernapas lega. Cerpen berhasil ia tulis. Sewaktu santai sambil mengisap sigaret di ruang kerja, ia dikejutkan suara gelas ya...