Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
PMS
Pemilik Kisah: Indah Ummu Haifa
Penulis: Larasati
Apa yang terbesit dalam benakmu tentang judul tulisanku ini tidak sejorok itu. Maka berpositif thinkinglah dalam kehidupan agar hidup sejahtera, aman, sentosa, minim dosa. PMS di sini adalah singkatan dari “Proses Menuju Sah”. Di mana liku-liku menjelang menikah amat meresahkan. Perdebatan perkara adat dan syariat membuat prosesnya tersendat. Bak PMS yang menyiksa kaum wanita sebelum hari H.
Aku Indah, bukan Kalalo. Usia dua puluh lima tahun. Alhamdulillah, di usia ini aku sudah menikah dan punya anak. Semoga yang jomlo termotivasi. PMS ini akan aku jadikan sebuah tulisan yang semoga membuka kewarasanmu sebelum hari bahagia tiba.
Padang, Oktober 2018
Bagaimana kondisi jantungmu tatkala seorang pria nekat menjumpaimu dengan niat ingin nadzor? Jantungku, ya standar aja sih. Nggak berdegup kencang kayak disinetron atau difilm begitu. Yang membuatku salut adalah dia yang langsung menemui orang tuaku tatkala berminat. Apalagi jika tujuannya untuk melengkapi separuh agama. Dijamin ini hati meleleh kayak es krim kena PHP.
Mau tahu ikhwan saleh itu aku dapatkan dari mana? Aku memintanya pada Sang Pemilik Hati manusia. Dijamin, Lee Min Ho pun enggak bakal dikasih sama Allah buat kamu. Ya, jan ngadi-ngadi lah! Ingat, ini bukan drama! Sabar ya, Lee Min Ho bukan jodoh yang baik buat kamu. Mungkin baik buat orang lain. Yang baik menurut Allah itu lebih indah daripada apa yang hati kita inginkan. Apa pun itu, yang saleh lebih menawan.
Ia tidaklah setampan Le Min Ho. Dia tak butuh ketenaran untuk jadi tampan dimataku. Hanya modal kesalehannya aku sudah dibuat terpesona. Tapi begitulah kehidupan. Selalu dihantui dengan wajah pria tampan yang menggelisahkan kaum perempuan. Jadilah wanita berkelas agar hidupmu tidak seperti drama Indosiar. Ya, lirik lagu dramanya, pasti sudah terngiang bukan?
Satu minggu setelah nadzor, selalu kulaksanakan salat istikharah. Berharap Allah tunjukkan kebenaran melalui doaku. “Ya Allah, Al Hadi. Jika engkau takdirkan aku berjodoh dengannya, maka mudahkanlah jalan kami menuju halal. Dan putuskanlah kontrakku di tempatku bekerja saat ini, agar aku tak bingung bagaimana meminta izin resign nantinya. Namun jika dia bukan yang terbaik, maka berikan aku pekerjaan yang lebih besar penghasilannya agar aku bisa menabung untuk modal menikah. Amiin.
Ponselku bergetar. Pesan masuk dari kontak bernama Bang Saad. “Assalamualaikum. Afwan Indah. Sepertinya kontrak Indah bulan ini selesai. Terima kasih telah bekerja dengan baik di Aprodental. Dan ini ada sedikit pesangon untuk Indah. Silakan diambil di Toko, ya. Terima kasih.” Gemetar tanganku mengetahui info tersebut. Allah kabulkan doaku begitu cepat.
Terdengar derap langkah dari luar kamar.
“NDAAAHH!” Tante memanggilku dengan suara toanya, “calonmu ngajak khitbah!” Kutatap tante dengan mulut menganga.
Alhamdulillah syukurku atas doa yang telah Allah kabulkan. Bahagiaku bukan karena dipinang sebentar lagi. Melainkan Allah memuluskan semua prosesnya setelah aku meminta dan mengadu hanya pada-Nya.
“SI INDAH MAU KAWIN!!!” Suara toa tanteku menggema ke seluruh ruangan. Kuharap para tetangga budek sementara kala itu. Namun qaddarallah, esok hari berita tersebut sampai ke telinga warga sekampung. Dan, Ibuku tersangkanya...