Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Komedi
Bronze
Mukini & Mukidi
47
Suka
5,886
Dibaca

 Kami tidak pernah bermusuhan. Sekali lagi, kami tidak pernah bermusuhan dan malah sebaliknya, kami tetangga yang (sepertinya) memiliki hubungan baik. Mereka tinggal berseberangan dengan keluarga kami, hanya terpisah gang selebar tak lebih dari tiga meter dari pekarangan rumah kami.

“Berangkat, Mbak Dina? Hati-hati lho di jalan. Oya, Mbak ... itu jilbabnya bagus, beli di mana?”

Dari jilbab, bedak, sampai motor yang habis dicuci tampak kinclong, selalu dikomentari oleh Si Ibu. Aku biasanya hanya diam-diam mengamati saja, seperti saat Si Ibu menyapa Dina, adikku pagi itu. Si Ibu ini memang sangat supel, nyaris cerewet. Kalau orang Jawa bilangnya grapyak, semanak. Tetapi ya itu, yang disapa adalah kakak atau adik perempuanku. Kalau bertemu denganku jarang mau ngobrol dan paling hanya, “Mari Mas ...” dengan pandangan tak berani menatap ke arah mataku.

Jadi begini, kami sekeluarga lebih dulu tinggal di kampung ini, sebut saja Kampung Ludira Inggil (bukan nama sebenarnya), di sudut Kota Solo. Bertahun-tahun kami tinggal, hidup berjalan baik-baik saja. Adalah satu dua tetangga yang reseh dan suka mempergunjingkan kami, tapi tidak pernah kami pikirkan dan kami anggap hal biasa. Semua orang menggunjingkan semua orang adalah konsep hidup di Indonesia sejak lama.

Rumahku ini sebenarnya enak, karena meskipun berada di gang yang tak lebar, tetapi tetangga depan rumahku itu membangun rumah dengan posisi memunggungi rumah kami. Jadi yang berada di depan rumah kami adalah bagian belakang rumah mereka, lengkap dengan pintu belakangnya. Enak, karena tidak terlalu ramai. Mereka memilih bagian depan rumah menghadap ke jalan raya, sip! Tetangga depan rumah ini bagian belakang rumahnya terdapat satu kamar kosong. Kamar yang tepat berada di depan pekarangan rumah kami inilah yang kemudian dikoskan. Hanya satu kamar dengan kamar mandi di dal...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (26)
Rekomendasi dari Komedi
Cerpen
Bronze
Mukini & Mukidi
Ariyanto
Flash
Kamu Pilih Siapa?
Reyan Bewinda
Komik
Mbak Kunti Genit, Ah!
wahyu sulistyo nugroho purwanggono
Flash
Bronze
Siap, Noted, Pak!
Reyan Bewinda
Flash
Kado Ter Epik Untuk Joko
Rainzanov
Cerpen
Tetangga Kos Receh
Ilfinda Zaka Ochtafarela
Cerpen
DI BAWAH BENDERA REVOLUSI
Darryllah Itoe
Komik
Bronze
KEMBAR SIAL
Agam Nasrulloh
Cerpen
Bronze
Purnama di atap rumahku
Desy Sadiyah Amini
Cerpen
Cinta Segitiga Kang Taryo, Bandex, dan Neng
E. N. Mahera
Komik
Me With My Famous Sister
Intan Rahmadani
Cerpen
TETANGGA BIKIN KESAL
Shea
Komik
Bang Jeki
Agung raka saputra
Komik
Bronze
hana and the gals
adamas
Komik
Magang Di Tempat Supervillains
Kyriepoda
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Mukini & Mukidi
Ariyanto
Novel
PULANG KE SOLO, DAN KISAH-KISAH TENTANG POLITIK KEMALANGAN
Ariyanto
Novel
Bronze
Sepatu untuk Jenderal
Ariyanto
Novel
Kisah Penyap dari Rimbun Bambu di Belakang Taubah
Ariyanto
Novel
Pabrik Bahagia
Ariyanto
Novel
Tabu di Tanah Tuba
Ariyanto
Flash
Sugeng Jatuh Cinta
Ariyanto
Novel
TIGA DHARMA MENGEJAR CAHAYA
Ariyanto
Cerpen
Bronze
Gretta Si Nenek Sihir
Ariyanto
Novel
Bronze
Rahasia Rasri
Ariyanto